12-good bye

2.4K 227 7
                                    

Author pov
Kakakmu terisak dan menangis melihatmu seperti ini. Terbaring lemah, selang yang menancap di tangan dan hidungmu, kakakmu yang bernama kim seokjin ini tidak bisa menahan tangisannya. Air mata yang menetes dari mata jin terus mengenai tanganmu. Tanpa sadar dan tanpa siuman, air mata juga keluar dari matamu. Kau menangis dalam keadaan tidak sadarkan diri. Semua member yang di luar kamar mu hanya hening. Tidak ada pembicaraan apa pun. Mereka masih kesal bercampur marah karena merasa dipermainkan oleh mu.

"Hiks hiks, y/n-ya, mengapa kau tidak memberi tau ku bahwa banyak member dan bahkan semua member menyukaimu?" Tanya jin dengan isakan isakan yang terdengar. Juga sambil menggenggam erat tangan kananmu.
"Ireonayo~, y/n-ya. Jawab kakakmu ini." Ucap jin lagi.

Serasa tangan kananmu bergerak, jin melihatmu yang perlahan membuka mata. Mengumpulkan tenaga. Merasakan pusing di kepalamu.

Y/n pov
Ruangan ini... tembok putih, kakak, kasur kecil, member bts di luar, alat alat kedokteran, ini di rumah sakit?
"Ugh... ini...-"
"Kau sudah siuman? Di mana yang sakit? Apa masih terasa pusing?" Tanya jin oppa khawatir
"Hanya sedikit pusing." Jawabku.

"Untuk apa kau meminta waktu dariku jika sudah ada member yang menyukaimu duluan?!"

Suga oppa. Dia memarahiku. Karena aku mempermainkan perasaan nya.

"Hiks hiks..." isak ku sambil menangis. Mengingat kejadian tadi.

"Sudah, tak apa. Aku akan berbicara dengan mereka nanti mengenai masalah tadi." Ucap jin oppa tapi aku menggeleng pelan. Aku sudah tak pantas berada di hadapan mereka. Aku ini kejam. Aku ini sudah mempermainkan perasaan orang. Aku tak pantas untuk dicintai.

"Tidak perlu, biar aku yang meminta maaf pada mereka nanti. Oppa tak perlu membuang waktu untuk membelaku nanti." Tolakku.
"Kau serius?" Tanya jin oppa. Aku mengangguk.

"Arraseo, jangan ulangi kesalahan ini lagi." Ucap jin oppa sambil mengusap lembut kepalaku.

...

Malam ini aku akan meminta maaf kepada mereka. Tapi jika mereka tidak bisa memaafkan ku, aku tau apa yang harus aku lakukan. Aku mendatangi mereka yang sedang merias diri. Meminta mereka untuk yang terakhir kalinya. Ini saat saat terakhirku bersama mereka.

"Aku... ingin meminta maaf. Tapi jika kalian tidak ingin memaafkan ku, tak apa. Aku bisa menerima nya." Ucqp ku seraya tersenyum tipis. Semua member menolak untuk menatap ku, melihat wajahku saja aku rasa mereka muak.

"..." tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka. Aku hanya mengangguk kecil memberi isyarat bahwa aku mengerti maksud mereka.
"Jika kalian tidak ingin memaafkan ku, arraseo. Aku mengerti bagaimana perasaan kalian saat dipermainkan. Terserah kalian ingin memaafkan ku atau tidak, yang penting, aku sudah meminta maaf. Annyeong." Ucapku lalu pergi dari ruang rias. Memasuki ruangan bang pd-nim.

"Bang pd-nim, aku... (bla bla bla)" aku mulai bicara. Bang pd-nim mengerti dengan apa yang ku katakan.
''Baiklah, jika ini untuk bts, kau boleh pergi." Ucap bang pd-nim. Aku pun mengangguk lalu pergi dari kantor big hit. Pulang ke rumah. Setelah itu aku pergi meninggalkan kota seoul. Aku meninggalkan korea. Mungkin ini jalan yang tepat. Maybe it's the way.

Aku pergi membawa pakaian pakaian ku, uang tabungan ku, kenangan kenangan di pikiran dan di handphone ku.

Aku bingung ingin ke mana. Aku bingung sekali. Setelah lama berpikir di bawah teduhan halte bis. Di bawah hujan yang deras, aku memutuskan untuk pergi ke...

Jungkook pov
Aku masih kesal dengan y/n noona. Aku pikir dia itu baik, tapi ternyata dia bermuka dua. Tapi... aku juga tidak bisa menyalahkannya karena dia juga orang yang polos. Seperti yang dikatakan oleh jin hyung. Dia belum pernah merasakan rasanya cinta. Jin hyung sering mengatakan kalau dia itu hanya fokus pada pelajaran, noona tidak mengerti tentang cinta.

"Huh? Kemana dia pergi?" Tanya jin hyung terdengar lirih karena di luar ruang rias.
"Dia pulang ke rumah." Jawab bang pd-nim.

Y/n noona pulang ke rumah?
Kenapa rasanya seperti dia berada di lain tempat?

Jimin pov
Aku merasakan sesuatu yang aneh saat y/n mengatakan 'annyeong'. Serasa aku tidak akan mendengar suara tertawa, keceriaan, dan suara candaan y/n lagi. Tapi buat apa aku peduli? Dia sudah memainkan perasaan ku. Dan juga perasaan para member. Tapi... rasa sayang yang kurasakan untuknya masih terasa di dada ku. Apa aku masih mencintainya? Jangan konyol, park jimin! Dia itu bermuka dua! Paras saja cantik, tapi hatinya busuk!

...

Setelah aku dan para member tampil, aku melihat y/n sedang tersenyum menungguku sambil bersender di belakang panggung. Y/n?
"Y/n?" Ucapku ingin menyentuhnya, tapi setelah itu dia hilang.
"Ke mana dia pergi?" Tanyaku bingung.

"Apa yang kau cari, jim?" Tanya suga hyung.
"Ah, tak ada. Hanya saja aku tadi melihat nyamuk, setelah aku ingin memukulnya, nyamuk itu hilang kemana." Jawabku bohong.

5 days later...

"Kalian boleh pulang ke rumah hari ini." Ucap bang pd-nim.

Jin pov
Akhirnya! Setelah lamanya adikku tidak ada kabar, aku bisa pulang menemui nya. Aku sangat merindukannya. Aku sangat mengkhawatirkan nya. Sesegeranya aku mengambil kunci mobil lalu pulang ke rumahku. Sebelum pulang, aku mampir untuk membeli beberapa snack.
.
.
.
.
.
.
"Aku pulang~!" Ucap ku. Tapi tak ada jawaban. Hanya hening. Rumah tampak sepi, biasanya y/n akan berlari memelukku lalu menyilahkan ku duduk bercanda dengannya. Tapi mengapa rumah ini terlihat sangat sepi?

"Y/n~, oppa datang membawakanmu beberapa snack!" Ucapku dengan sedikit berteriak. Sekali lagi tak ada jawaban sama sekali.
"Y/n-ya, oppa tau kau hanya bercanda! Keluarlah dari tempat persembunyianmu!" Ucapku lagi. Tapi...

HENING

Aku harus pergi ke kamarnya.
.
.
.
.
.
Aku memasuki kamarnya yang tidak dikunci. Melihat seisi kamar kosong tak berpenghuni. Adikku yang biasanya mengagetkan ku jika aku memasuki kamarnya tanpa permisi, kini tidak ada.
Aku menemukan sepucuk surat di atas ranjang y/n. Membuka surat itu, lalu membacanya.

"Kakak, aku sudah meminta maaf pada semua member sekaligus para dongsaeng mu. Mereka sudah memaafkan ku. Aku harap. Tapi pasti mereka akan memaafkan ku karena mereka itu mempunyai hati yang mulia, mereka berhati putih, mereka itu baik. Aku akan pergi meninggalkan mereka sekaligus oppa. Aku tak ingin menyusahkan oppa lagi. Dan mungkin ini jalan yang tepat agar para member bisa melupakan perasaan mereka padaku.

Tenang saja, aku tidak akan mengacaukan hidup oppa dan hidup para member bts lagi. Aku akan pergi jauh dari sini. Jangan pernah mencoba untuk mencariku, oppa.

Y/n
Aku menyayangimu, oppa

22.01.2017

Seteganya itu kau pada kakakmu ini, y/n? Kau meninggalkan kakakmu ini sendirian?

TBC
Annyeonghaseyo...
Gw kambek.... cepat kan?...
Naneun backeu...

Semoga çerita ini tambah berkembang ya...
Jangan lupa comment dan vote ya...
Untuk ke sekian kalinya, makasih buat Kimchichim karena sudah setia buat comment and vote cerita ini...
Makasih Kimchichim...

안녕...
Bye...
Sampai jumpa...

Jihyun-ya

The Way-PJM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang