25-confused

2.1K 199 2
                                    

Suga pov
Kami sedang menunggu dokter keluar dari ruang operasi. Aku ingin cepat cepat menanyakan keadaan y/n. Beberapa lama kemudian, dokter keluar. Dengan cepat jimin dan aku berlari ke arah dokter bersamaan.
"Dok, bagaimana?" Tanya ku dan jimin bersamaan.
"Maafkan saya, pasien baik baik saja, tapi-"
"Tapi apa?!" Tanya jimin tak sabar.
"Tapi sepertinya dia mengalami amnesia. Karena benturan di kepalanya sangat keras sampai sampai membuat nya mengalami amnesia." Jawab dokter.

Amnesia?
Berarti dia tidak akan ingat siapa aku dan semuanya?
Termasuk kakaknya dan orang tua nya?

"Dokter pasti bercanda bukan? Ini pasti tidak benar! Ini tidak benar!!! Ini tidak benar...." ucap jimin lalu tersimpuh lemas sambil menangis. Aku pun ikut bersimpuh. Mengusap lembut punggung jimin untuk menenangkannya.

"Hyung... berarti y/n tidak ingat kita..." ucap jimin dengan bergetar di suaranya.
"Sabarlah. Mungkin ini hanya awal." Jawabku.
.
.
.
.
.
Y/n sudah dipindahkan ke ruang rawat inap. Aku dan para member menunggu di luar. Jimin dari tadi tidak henti hentinya menangis. Kurasa dia sangat terkejut saat mengetahui bahwa y/n amnesia.

"Tuhan, tolong kembalikan y/n ku." Lirih jimin yang masih menangis dari tadi.
Saat y/n terlihat sudah siuman, dengan cepat jimin masuk ke kamar y/n.

Jimin pov
Aku masuk ke kamar y/n. Melihat y/n yang sedang membuka matanya perlahan. Dengan cepat aku memeluknya sangat erat.
"Siapa kau?" Tanya y/n bingung.
"Aku tau kau lupa padaku, tapi aku akan tetap mencintaimu, y/n-ah." Ucapku sambil memeluknya.
"Aku tau namaku y/n, tapi siapa kau? Perlihatkan wajahmu dulu." Katanya lalu mendorongku. Menatap wajahku. Matanya membulat.

"Jimin?!" Ucapnya kaget.
"Kau mengenaliku?" Tanyaku.
"Tentu saja, kau ini artis, oppa. Siapa yang tidak mengenalimu? Aku army, oppa. Untuk apa oppa menemui ku?"

Deg

Dia mengenali ku tapi sebagai artis?

"Anniyo. Kau ingat kejadian tadi?" Tanyaku.
"Kejadian tadi? Aku tidak ingat sama sekali." Jawabnya.

Para member dan orang tua y/n masuk ke dalam kamar y/n. Termasuk dokter.
"Permisi. Anda tidak boleh menanyakan tentang kejadian kemarin atau tadi." Ucap dokter. Aku pun menjauh dari y/n.

"Y/n, anda mengenal orang ini?" Tanya dokter sambil menunjuk ibu y/n.
"Dia... eomma saya." Jawab y/n.
"Lalu ini?" Tanya dokter lagi. Kali ini menunjuk ayah y/n.
"Itu appa." Jawab y/n.
"Kalau ini?" Tanya dokter lagi sambil menunjuk jin hyung.
"Dia kakak saya. Jin oppa." Jawab y/n.

"Tunggu, untuk apa member bts dan bang pd-nim termasuk manager bts datang ke sini? Apa ada yang spesial?" Tanya y/n bingung.
"Anniyo, y/n-ah. Ini... ini hanya surprise saja." Jawab eomma y/n.

Y/n pov
"Tapi... surprise apa eomma? Hari ini aku tidak berulang tahun." Tanya ku.
"Mereka hanya ingin menemui mu. Kau tau bukan kakakmu ini juga artis?" Jawab eomma.
"Ooh. Ah! Annyeonghaseyo, suga oppa, jhope oppa, rap monster oppa, jimin oppa, v oppa, jungkook-ah. Aku senang bisa bertemu dengan kalian." Sapaku sambil tersenyum.
"Annyeonghaseyo, y/n-ah." Balas semua member bts kecuali jin oppa karena jin oppa itu kakakku.

"Pak, bu, ikut saya ke ruangan." Ucap dokter membawa eomma dan appa.
"eomma appa mau kemana~? Jangan tinggalin y/n sendirian~." Manjaku.
"Hanya ingin ke ruangan dokter. Disini y/n tidak akan sendirian. Kan ada jin oppa dan member bts lainnya. Hanya sebentar." Jawab appa. Aku hanya bisa mengangguk mengerti.

"Hiks hiks..." isak jimin oppa. Jimin oppa kenapa?
"Jimin oppa kenapa? Kok nangis? Ada yang bikin oppa sedih ya?" Tanyaku.
"Anniyo, y/n-ah. Mataku tadi kelilipan." Jawab jimin oppa sambil mengusap usap matanya.
"Caugth in a lie~. Oppa bohong kan?" Ucapku.
"Huh? Aku tidak bohong." Jawab jimin oppa.
"Oppa bohong! Ayo jujur sama aku~ oppa matanya bukan kelilipan, tapi oppa tadi nangis. Masa' kelilipan sampai keisak gitu~." Ucapku kesal.
"Jimin memang cengeng, y/n-ah. Jadi biarkan dia menangis." Ucap suga oppa. Kenapa suga oppa nggak swag ya? Eh! Itu swag gak sih?

Author pov
Kau masih bingung dengan jimin.
Sementara di lain tempat, orang tua mu berbicara dengan dokter.

"Jadi dia hanya ingat 2 setengah tahun sebelum ini?" Tanya appa mu.
"Ya. Cara untuk mengingatkan nya kembali adalah, bawa dia ke tempat yang pernah dia jumpai." Jawab dokter.
"Baiklah. Terima kasih, dok." Ucap appa mu.

5 days later...
"Oppa, kita mau kemana?" Tanyamu bingung karena kau diajak oleh kakakmu ke suatu tempat.
"Pulang." Jawab kakakmu. Kau hanya mengangguk.
.
.
.
"Oppa, ini rumah siapa?" tanyamu bingung.
"Ini rumah kita sekarang. Bagus bukan?" Jawab jin sambil tersenyum setelah melihatmu tersenyum.
"Jinjjayo, oppa? Ini rumah kita? Woah!!! Rumah ini bagus!" Ucapmu senang.

'y/n-ah, aku tau jimin sudah menyatakan perasaannya padamu. Tapi kenapa kau bisa lupa ingatan seperti ini?' Batin jin.

Jimin pov
Y/n, walaupun kau lupa kejadian kemarin lalu, aku akan tetap membuatmu ingat perasaan ku dan kenangan kita bersama.

TBC
Hai guys...
Gimana chapter kali ini?
Baperin? Garing?
Comment ya...
Jangan lupa untuk vote jika suka...
Dan comment ya...

안녕...
Bye...
Sampai jumpa...

Jihyun-ya

The Way-PJM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang