2 BULAN KEMUDIAN
Jimin pov
Sudah 2 bulan berlalu dan tak ada masalah antara y/n dan para member. Aku pun pergi untuk menemui suga hyung.
"Hyung, aku ingin mengatakan sesuatu." Ucapku saat memasuki ruangan suga hyung.
"Masuklah." Balas suga hyung.
"Ada apa?" Tanya suga hyung.
"Apa hyung masih menyukai y/n?" Tanyaku.
"Aku percayakan y/n untukmu." Ucap suga hyung to the point.
"jinjjayo?!" tanyaku tak percaya. Suga hyung hanya mengangguk untuk menjawab.
"Gomawo, hyung." Ucapku sambil memeluk erat suga hyung.
"Yak! Jangan peluk aku! Homo!" Kata suga hyung sambil mendorongku untuk melepas pelukan.
"Hehehe, sekali lagi, hyung benar benar mengatakan itu?" Tanyaku.
"Iya, park jimin, yang paling pendek, yang tidak pernah mengikuti perintah, yang bandel..." jawab suga hyung.
"Cih! Kita hanya beda 1 cm, hyung. Tapi... terima kasih, hyung. ASYIIIIIIIKKK!!!!!!!" Teriakku sambil keluar ruangan suga hyung. Lalu menuju jin hyung."jin hyung, aku ingin menemui y/n. Boleh aku ajak jalan adikmu?" Tanyaku pada jin hyung yang sedang memainkan handphone nya.
"Eoh? Ne, tapi hati hati. Kalau ada masalah, telepon aku secepatnya." Jawab jin hyung. Aku pun mengangguk lalu pergi ke rumah jin hyung yang sekaligus menjadi rumah y/n.
.
.
.
.
.
.
.
Ting tong ting tong~ (anggap aja suara bel)
Pintu pun terbuka. Menampakkan wanita yang memakai baju lengan panjang dan celana pendek sepaha.
"Eoh? Jimin oppa? Kenapa?" Tanya y/n.
"Aku ingin mengajakmu jalan. Kau mau?" Tawarku.
"Mmmm, sebenarnya aku sedang tidak ingin kemana mana, tapi... ok deh." Jawabnya setelah berpikir.
"Yeah!! Ayo." Ucapku senang.
"Tidak mungkin aku pakai pakaian seperti ini saat keluar. Tunggu dulu. Aku akan mengganti baju." Katanya.
"Kkkkk, arraseo arraseo." Kataku sambil terkekeh.
"Ayo masuk." Ajaknya. Aku pun masuk ke dalam rumahnya. Duduk di sofa. Menunggunya untuk mengganti baju.5 menit kemudian...
"Jiminie oppa, ayo." Ajaknya. Aku pun berbalik ke belakang. Mataku membulat saat melihat penampilannya.
"Y/n-ah, ini benar kamu?" Tanyaku.
"Ng? Ada apa? Apa penampilan ini tidak cocok? Maaf. Aku akan mengganti baju lagi." Ucapnya lalu berbalik ke arah kamarnya. Tapi aku menahan tangannya.
"Kau sempurna. Sangat sempurna." Ucapku.
"Jinjjayo? Tapi aku tidak yakin." Tanyanya.
"Kalau kau tidak percaya, sini dulu." Ucapku menyuruhnya mendekat ke arahku. Dia pun mendekatkan telinganya pada wajahku. Lalu...cup
Aku mengecup pipinya.
"Kkkk, jangan kaget. Aku juga pernah merasakan bibir manis mu. Mau ku rasakan lagi?" Tanyaku dengan smirk. Dia pun menjauhkan wajahnya dari wajahku. Lalu menggeleng cepat. Membuatku tertawa.
.
.
.
.
.
.
.
"Y/n-ah, aku masih menyukaimu. Maukah kau menjadi... kekasihku?" Tanyaku ditemani sunset yang indah dan menggenggam tangannya.
"Aku... tidak bisa." Jawabnya.
"Aku mengerti. Tapi...-"
"Bukan, maksudku aku tak bisa menolakmu." Ucapnya memotong omongan ku.
"Mwo? Jinjjayo?" Tanyaku tak percaya.
"Nde, i will." Jawabnya. Dengan cepat aku memeluknya erat. Sangat erat. Kami berpelukan di taman yang indah serta sunset yang menemani kami.Brak....
"Y/N!!!!"Tiba tiba saja kepalaku pusing. Apa itu tadi? Apa itu firasat? Tidak tidak! Tidak boleh! Itu tidak boleh terjadi!
"Y/n-ya~. Sekarang kau adalah yeojachingu ku ne?" Ucapku sambil memeluknya.
"Nde, oppa. Arraseo." Jawabnya sambil mengeratkan pelukan."Kita pulang yuk, yang lain pasti akan mengomeli kita nanti." Ajakku. Dia pun mengangguk.
...
Saat di perjalanan pulang ke dorm, y/n tiba tiba saja menyuruhku untuk menghentikan mobil.
Dengan terpaksa aku menghentikan mobilku.
"Ada apa?" Tanyaku.
"Aku akan ke toko roti situ dulu. Aku ingin membeli roti." Jawabnya.
"Arraseo. Akan ku temani." Ucapku.
"Anniyo. Aku bisa sendiri. Oppa tunggu di sini saja. Aku tidak akan lama." Tolaknya. Aku hanya bisa mengangguk untuk menuruti kata katanya.Saat y/n menyeberang, tiba tiba saja mobil berwarna merah itu melaju kencang ke arah y/n. Aku pun keluar mobil tapi...
BRAK!!!
"Y/N!!!!" Teriakku saat y/n tertabrak mobil tersebut. Mobil itu langsung saja pergi tanpa bertanggung jawab atas kesalahannya. Aku dengan cepat pergi menemui y/n yang tertabrak mobil sekaligus menghantam bangunan toko yang di belakangnya."Y/n, y/n, ireonayo~. Kau hanya bercanda bukan? Kau suka bercanda seperti jin hyung." Ucapku sambil memangku kepala y/n yang berlumuran darah. Telepon. Aku harus menelpon jin hyung.
"Halo, jimin. Ada apa?"
"Hyung, y/n tertabrak."
"Mwo?! Baiklah! Aku akan segera ke sana!"
TUT~
Aku pun berlari menggendong y/n ke rumah sakit dekat sini. Aku tak peduli kaki ku yang lecet dan berdarah. Asalkan y/n ku bisa selamat.
.
.
.
.
"Suster! Tolong!" Ucapku saat memasuki rumah sakit. Suster pun membawa y/n ke ruang operasi."Y/n-ah, kau harus kuat. Aku yakin kau bisa." Ucapku sambil menangis yang tak henti dari tadi.
Saat sudah sampai di ruang operasi, aku ditahan oleh suster.
"Tuan, tolong tunggu di sini. Kami akan melakukan sebisa kami." Ucap suster itu.
"Tapi dia sedang membutuhkan ku! Aku pacarnya! Kau tak bisa menahan ku!" Tolakku.
"Tuan, tenanglah. Di sini rumah sakit. Kami akan melakukan sebisa kami." Ucap suster itu lagi.
"Jangan sebisa saja! Kau harus menyembuhkannya!" Ucapku lalu terduduk karena lemas.
Aku tak bisa menerima jika y/n yang tertabrak. Kenapa bukan aku saja?[Caugth in a lie~
Sung-]''Halo, hyung."
"Di rumah sakit mana? Kami akan ke sana."
"Rumah sakit xxx, hyung."
"Baiklah, kami akan segera ke sana."
TUT~
Tuhan, tolong selamatkan y/n ku. Aku tak ingin dia pergi meninggalkan ku untuk selama lamanya.
Please, y/n. Don't leave me....
"Jimin, bagaimana keadaan y/n?" Tanya jin hyung saat datang bersama para member, bang pd-nim, dan manager.
"Dia masih di ruang operasi." Jawabku sambil menunduk dan terisak serta mengeluarkan air mata.Dokter keluar dari ruang operasi. Aku pun berdiri dari posisi dudukku.
"Dok, bagaimana keadaannya?" Tanyaku.
"Dia baik baik saja, hanya kekurangan darah." Jawab dokter.
"Ambil saja darah saya, dok. Aku bersedia untuk mendonorkan darah untuk adik saya." Ucap jin hyung.
"Baguslah. Ikut kami." Ucap dokter. Jin hyung pun masuk ke ruang operasi bersama dokter.Aku hanya bisa menunggu. Tapi hatiku sudah sedikit tenang karena dokter mengatakan y/n hanya kekurangan darah.
"Jimin-ah, bagaimana bisa seperti seperti ini?" Tanya jhope hyung yang ikut duduk di sampingku.
"Tadi... hiks... ada yang menabrak y/n hiks... dan pelaku itu langsung pergi meninggalkan hiks hiks hiks... meninggalkan y/n yang sedang terbaring lemas... y/n menabrak bangunan toko yang ada di belakangnya. Hiks hiks hiks hiks... aku tak hiks... aku tak bisa menceritakan hiks hiks menceritakannya lagi, hyung. Hiks hiks ini sangat menyakitkan." Ucapku lalu menangis dan terisak. Jhope hyung pun mengusap punggungku. Membuat tangisan ku pecah.'Y/n, tolong bangunlah secepatnya.'
TBC
Hai chingu...
Hiks hiks...
Gimana chapter hiks... kali ini... hiks...
Aduh... kok author jadi baper gini sih???Ya udah, jangan lupa buat vote jika suka...
Dan jangan lupa comment...
Hiks hiks...
HUAAAAAA....안녕...
Bye...
Sampai jumpa...Jihyun-ya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way-PJM ✔
ФанфикFollow dulu, vomment jangan lupa. Kisah seorang perempuan bernama Kim Y/n. Adik dari Kim Seokjin sang member dari grup boyband BTS. Y/n juga ARMY. Walaupun adik dari seorang Kim Seokjin, Y/n tetap menjalani kehidupan sehari hari nya seperti normal...