02.30
Jin pov
Aku menatap layar handphone ku. Menunggu jawaban dari y/n. Aku sangat merindukannya. Mengapa dia bisa berpikiran untuk pergi? Meninggalkan ku di sini.Y/n, pulanglah... kakakmu ini merindukanmu. Bahkan sangat sangat sangat sangat merindukanmu. Tolong pulanglah. Dan juga jimin menghilang entah pergi kemana.
"Jin hyung!!" Panggil jhope.
"Pelan pelan, tak perlu berteriak seperti itu. Ada apa?" Tanyaku.
"Jimin sudah menemukan y/n." Jawab jhope lirih.
"Jinjjayo?!" Tanyaku tak percaya.
"Ssst... nde... dia sudah menemukan y/n, tapi dia tidak ingin memberi tau dimana keberadaannya sekarang." Jawab jhope dengan lirih.
"Oh! Arraseo." Ucapku sama lirihnya seperti jhope.Akhirnya! Jimin, aku percayakan y/n padamu!
Jimin pov
Aku terbangun di jam 02.30. Sekarang aku haus. Tenggorokan ku kering. Aku pun beranjak pergi ke dapur untuk mengambil minum. Tapi saat aku sampai di dapur, aku melihat y/n. Dia sedang menangis. Apa yang terjadi padanya?
Aku pun menghampirinya. Menepuk pundaknya perlahan."Waeyo, y/n-ah?" Tanyaku. Dia membalikkan tubuhnya lalu menggeleng pelan.
"Ada apa? Kau ada masalah? Apa di rumah sakit ada yang membuatmu sedih?" Tanyaku lagi.
"Aku merindukan jin oppa. Tapi aku tak ingin masalah terulang lagi. Aku tak ingin bts hancur karena aku." Jawabnya dengan isakan."Kalau begitu, kau bisa menelpon nya. Atau video call bersama nya." Ucapku sambil mengelus surai rambutnya.
"Tapi bagaimana jika dia masih tidur?" Tanya nya.
"Jam segini dia sudah bangun. Dia tipe orang yang rajin." Jawabku."Kau mau?" Tanyaku. Dia mengangguk sambil tersenyum tipis.
"Hapus dulu air matamu itu, lalu aku akan menelpon jin hyung." Suruhku. Dia pun menghapus air matanya. Setelah itu, aku pun menelpon jin hyung. Sebenarnya bukan menelpon, tapi video call.Jin pov
Aku masih menatap layar ponselku. Berharap balasan sms yang ku kirimkan ke y/n akan tertimbul di layar ponselku. Tiba tiba ada video call masuk dari jimin. Dengan cepat aku mengangkat telepon darinya."Annyeonghaseyo, jin hyung~. Aku tau pasti hyung belum tidur jam segini." -jimin
"Jimin, dimana y/n?! Mengapa sms dariku tidak dibalas oleh nya?!"
"Dia ada di sini, hyung. Lihatlah dia." -jimin
Terlihat wajah pucat adikku. Apa dia habis menangis?
"Y-y/n?! Kau habis menangis?!"
"Annyeonghaseyo, jin oppa. Bagaimana kabar oppa di seoul?" -y/n
"Kabarku baik, bagaimana dengan kabarmu?"
"Baik, oppa. Dimana yang lain? Apa yang lain masih tidur?" -y/n
"Ya, mereka tidak serajin aku. Mereka masih tidur saat ini. Apa lagi si suga."
"Ada apa, hyung? Kau berbicara dengan siapa?" Tanya suga yang baru saja bangun dari tidurnya. Dia masih terlihat pucat karena baru saja bangun. Menatap layar ponselku. Saat melihat wajah y/n, matanya langsung terbelalak.
"Y/N?! DIMANA KAU?! CEPATLAH PULANG, AKU SANGAT MERINDUKANMU!" -suga
"N-nde, oppa. Aku usahakan aku akan pulang ke seoul." -y/n.
"Apa?! Usahakan?! Aku akan menjemputmu! Dimana kau sekarang?!" -suga
"Hey, jangan berkata seperti itu. Y/n menjadi takut."
"Iya, hyung. Jangan memarahinya." -jimin
"Jimin?! Kau juga di sana bersama y/n?!" -suga
"Ssttt.... jangan keras keras, hyung. Nanti yang lain terbangun." -jimin
"Baiklah. Y/n, aku mohon check channel youtube ku. Lihat video terakhir aku uplode." -suga
"Waeyo, oppa?" -y/n
"Lihat saja video itu. Nanti kau akan mengerti." -suga
"Nde, oppa. Aku akan melihatnya nanti." -y/n
"Baiklah." -suga
"Ah! Kau terlalu lama berbicara pada adikku, gi. Dia itu adikku."
"Hyung, kau tau? Sekarang y/n menjadi dokter." -jimin
"Mwo?! Jinjjayo?! Itu kabar baik. Bahkan sangat."
"Y/n, aku bangga padamu." -suga
"Yak! Dia itu adikku."
"Biarkan saja." -suga
"Hahaha, sudahlah, oppa. Bagaimana kabar oppa di seoul?" -y/n
"Kau menanyakan ku?" -suga
"Tentu saja aku."
"Aku menanyakan suga oppa, bukan jin oppa. Jin oppa kan sudah ditanyai tadi.'' -y/n
"Tuh... hyung... kabarku baik, y/n." -suga
"Ooh, baguslah kalau begitu." -y/n
"Kenapa? Kau ingin memeriksa ku, dokter y/n?" -suga
"Jangan menggoda adikku! Ingat! Kau sudah janji!"
"Aku hanya bercanda, hyung." -suga
"Hahaha. Sepertinya swag suga hyung sudah hilang." -jimin
"Ya, semenjak y/n pergi, swag suga sudah mengurang."
Kami bercanda tawa dengan suga, jimin, dan y/n adikku. Sangat ramai. Kamarku sekaligus kamar suga menjadi ramai. Bagai ada y/n dan jimin di kamar ini. Tapi mereka entah dimana.
06.30
Aku pergi ke dapur untuk memasak sarapan. Setelah memasak, aku dan para member sarapan bersama. Suga tampak seperti orang gila. Dia senyum senyum sendiri. Sikap nya berubah drastis setelah dia bertemu dengan adikku lewat video call. Semua member menatap suga dengan tatapan aneh. Sepertinya benar. Swag suga sudah hilang entah kemana."Suga-ah, cepat habiskan sarapanmu." Ucapku menyuruhnya. Memang benar, sepertinya kewarasan suga mungkin mengurang hari ini.
Suga pov
Aku sangat senang bisa berbicara dengan y/n lagi walaupun hanya dari video call. Aku yakin orang itu yang terbaik untuk y/n. Karena dia sudah melawan ku hanya untuk bertemu dengan y/n. Aku percaya padamu, jimin.V pov
Aku sudah selesai sarapan. Aku makan dengan cepat. Aku merindukan y/n. Sebagai sahabat. Ataupun aku bisa menganggap y/n sebagai adikku sendiri. Aku kembali melihat handphone ku, banyak yang mengatakan mereka kenal dengan y/n. Mereka teman y/n, tapi tidak tau keberadaan y/n.Ugh... y/n, pulanglah... bogo shipda... jeongmal bogo shipda, y/n-ah....
TBC
Hai chingu...
Gimana cerita kali ini?
Bagus? Atau garing?
Kalau suka jangan lupa vote and comment ne안녕...
Bye...
Sampai jumpa...Jihyun-ya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way-PJM ✔
FanfictionFollow dulu, vomment jangan lupa. Kisah seorang perempuan bernama Kim Y/n. Adik dari Kim Seokjin sang member dari grup boyband BTS. Y/n juga ARMY. Walaupun adik dari seorang Kim Seokjin, Y/n tetap menjalani kehidupan sehari hari nya seperti normal...