Chap 1

36.4K 591 7
                                    

Namaku adalah hanny lebih tepatnya oh hanny. Ya aku adalah seorang siswi kelas 3 dari SMA Seoul High School. Aku tinggal dengan seorang pria tampan yaitu ayah tiriku, ya ibuku telah pergi 1 tahun yg lalu dan dia hanya meninggalkan pria ini denganku dirumah sebesar istana ini dengan beberapa pekerja disini.

Ibuku janda, dan dia menikah dengan pria brengsek bernama oh sehun. Ya dia begitu brengsek, bagaimana mungkin dia bisa menikah dengan ibuku yg sudah janda padahalkan aku lebih cantik dan masih muda dari ibuku.

Ini lucu, sehun adalah pria lajang yg menikahi wanita yg sudah mempunyai anak. Apa mata dia buta? jelas jelas aku bisa lebih memuaskan dibanding ibuku, dan lebih sialnya aku jatuh cinta padanya saat pertama kali melihatnya.

Ya itu bukan kabar yg baik ketika aku mengetahui ibuku akan menikah dengannya. Tapi kupikir mereka memang tidak berjodoh, 9 bulan setelah pernikahan mereka ibuku meninggal karna kecelakaan mobil dan ya seperti kubilang tadi, hanya ada aku dan sehun sekarang.

"kau mau kemana?" suara berat itu mebghampiri telinga hanny, siapa lagi jika bukan oh sehun
"main dengan temanku" jawab hanny dengan santai seraya meminum jus yg berada ditangannya.
"club malam?" sehun bertanya lagi seraya menyelidik anak tirinya itu, ya bagaimana mungkin gadis SMA seusia dirinya berpakaian seperti ini
"lalu kemana lagi, kau ingin aku bermain di hotel?" hanny terkekeh menatap remeh ayah tirinya tersebut.

Ya hanny selalu seperti ini, dia menghabiskan tiap malamnya dengan pergi ke club bersama teman temannya. Dia tidak ingin selalu seperti ini tapi rasa sukanya pada sehun yg membuatnya melakukan ini. Kau bisa bayangkan seperti apa rasanya malam berada dirumah hanya berdua dengan seorang pria yg kau sukai.

Sehun adalah pria yg begitu sexy dimata hanny, dia bisa gila jika terus terusan dirumah tanpa menyentuh ayah tirinya itu, ya hanny rasanya ingin sekali menerkam sehun tapi dia tidak bisa, dia tidak bisa.

"kau masih SMA berpakaian lah layaknya anak SMA" tutur sehun dengan lembut menatap wajah hanny
"apa aku harus memakai kemeja dan jas untuk pergi kesana? haha kau lucu sekali.. Aku mau ke club bukan kekantor" hanny terkekeh kemudian meletakkan gelas ditangannya keatas meja yg berada disampingnya kemudian menatap ayah tirinya oh sehun.

"kau sudah menolak cintaku dan lebih memilih ibuku, jadi tidak usah cape cape memikirkanku" hanny melipat kedua tangannya pada dadanya yg sedikit terbuka karna pakaian yg ia kenakan
"jangan berkata seperti itu, kenapa kau selalu mengungkitnya" sehun masih menatapnya dengan lembut
"memangnya kenapa.. Apa urusanmu, yg sakit itu aku" hanny mempertegas setiap katanya.

Sehun menarik napasnya, masih terus menatap hanny dengan lembut, lihatlah bagaimana mungkin hanny tidak jatuh cinta padanya, sikapnya benar benar tenang
"aku ini ayahmu hanny"
"ayah tiriku, jangan lupakan itu"
Hanny kemudian pergi melewati sehun, hingga hilang dalam balik pintu yg sudah tertutup rapat.

*

sehun membuka perlahan matanya, hidungnya mencium aroma yg begitu lezat dari arah dapur. Ia kemudian mengambil kimononya dan turun untuk melihat siapa yg berada didapur sepagi ini dengan aroma yg begitu menggugah ini.

Mata sehun terbelalak menatap seorang gadis dengan kemeja polos menggantung yg hanya menutupi tubuh atasnya hingga bokongnya, yg kini sedang sibuk memotong motong sayuran. Tapi bukan itu yg menjadi pusat perhatian sehun melainkan gadis tersebut, ya oh hanny anak tirinya. Sejak kapan dia bangun sepagi ini dan pergi kedapur untuk memasak. Ini pemandangan yg langkah untuk sehun

"sepertinya dia salah tidur" ucap sehun dengan pelan seraya tersenyum menatap anak tirinya itu. Sehun terus memandangi hanny, mana mungkin dia melewatkan hal langka seperti ini mungkin saja ini sekali seumur hidup.

"apa yg sedang kau lakukan disana" tanya sehun seraya berjalan mendekat pada hanny yg membuatnya tersontak dan membalikkan badannya
"ka-kau.. Untuk apa disini" hanny merasa sedikit gugup ketika mengetahui sehun sedang memperhatikannya, oh lihatlah.. Dada bidang sehun terlihat dengan jelas membuat hanny ingin bersandar diatas sana.

"hey mana bisa seperti itu, menjawab pertanyaan dengan pertanyaan" protes sehun seraya mencoba masakan hanny
"ohh ini lezat sekali" sehun terlihat menikmati makanannya membuat hanny terperanga tidak percaya
"hey.. Kau tidak boleh memakannya sekarang sebelum aku benar benar selesai" hanny mengambil makanan tersebut dari sehun dan menyuruh sehun untuk sedikit menjauh dari meja makan

"jika kau ingin makan tunggulah dan duduk disana, aku akan selesai sedikit lagi" hanny kemudian mengabaikan sehun yg berdiri dibelakangnya dan kembali sibuk dengan pisaunya.
Sehun terkekeh melihat hanny dari belakang, ini seperti kehidupan suami istri yg baru saja menikah.

hanny berjalan menuju kearah sehun dengan tangan penuh makanan dan sehun menatapnya kagum
"aku tidak menyangka anak tiriku bisa memasak semua ini" ledek sehun saat hanny tiba dimeja dengan masakan yg dibuatnya
"aku juga akan menjadi seorang istri, jadi aku harus bisa memasak walaupun hanya sedikit" jawab hanny yg membuat sehun tertegun mendengar perkataannya

"memangnya kau akan tinggal bersama pria mana selain aku" tanya sehun yg kemudian mulai menyantap makanan didepan matanya
"uhh ini lezat sekali" ucapnya disela sela menikmati masakan hanny
"tentu saja pria yg akan menjadi suamiku" hanny meninggikan nadanya membuat sehun terkekeh
"kau tidak akan hidup bersama pria manapun selain aku" celetuk sehun dengan santai yg membuat hanny melotot kearahnya.

"kau ingin anak tirimu ini menjadi perawan tua eoh" protes hanny yg merasa tidak terima dengan jawaban sehun
"kau tidak akan menjadi perawan tua bersama denganku" ucap sehun tanpa memalingkan wajahnya dari piring makanannya
"sepertinua kau lupa, kau hanya ayah tiriku, kau tidak berhak melarangku menikah" hanny menatap sehun kesal, bagaimana mungkin dia berkata seperti itu orangtua mana yg melarang anaknya untuk hidup dengan pria pilihannya.

"dan sepertinya kau juga lupa, kalau dirimu mencintai aku" sehun melipat kedua tangannya didada dan menatap hanny tenang seraya tersenyum
"kau.." hanny terdiam tidak mampu melanjutkan kata katanya, yg dibilang sehun itu benar sangat benar kalau dirinya mencintai ayah tirinya itu. Lalu dia bisa apa, selain memendamnya sendiri dan merasa baik baik saja walau pada kenyataannya itu menyiksa.

"jika sudah selesai makan pergilah, kau akan terlambat kekantor nanti" hanny kembali melanjutkan makannya dengan wajah cemberutnya, membuat sehun menjadi gemas melihat anak tirinya tersebut.
"chupp" sehun mencium singkat kening hanny, membuatnya terkejut dan menghentikan aktivitas mengunyahnya

"belajarlah dengan baik" sehun mengusap lembut kepala hanny sebelum beranjak pergi dan menyisahkan hanny seorang diri yg kini terlihat seperti patung setelah sehun menciumnya dengan tiba tiba.
"dia menciumku" hanny menyentuh keningnya tempat dimana kecupan singkat itu mendarat dari ayah tirinya.

~To be continiue~

I Love You DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang