Sehun menyusuri setiap sudut jalanan kota seoul, kali ini dia benar benar bodoh. Kesalahan besar telah diperbuat olehnya, entahlah dia tidak tau bagaimana akhirnya. Dia terus memaki dirinya sendiri seraya terus menyusuri jalanan seoul malam itu
"oh hanny dimana kau" sehun cemas, sungguh dia mengkhawatirkan hanny. Dia benar benar bodoh
Sehun membanting kemudinya, nomor hanny tidak bisa dihubunginya, dia benar benar putus asa.
Drrtt drrtt..
Ponsel sehun bergetar, itu nomor telepon rumahnya
"apa hanny sudah pulang?" tanya sehun dengan khawatir
"sudah tuan, nona berjalan kaki dari sekolah kerumah" Bamm!! suara perempuan paruh baya terdengar disana membuat hati sehun berkecamuk tak menentu
Ia langsung mematikan ponselnya dan menancap gas agar sampai dirumah secepat mungkin, sungguh dia benar benar menyesal. Hanny, hanny dia yakin semuanya buruk sangat buruk.
sehun membuka pintu rumah dengan kasar dan berlari menuju kamar hanny secepat mungkin dan ia mendapati perempuan paruh baya tengah berdiri didepan kamar hanny, ya perempuan itu adalah pembantu dirumah mereka
"bagaimana keadaannya?" tanya sehun khawatir saat sampai didepan pintu kamar hanny
"nona tidak membuka pintunya tuan, dari tadi ia terus menangis" jelasnya pada sehun
"hanny ini aku, buka pintunya kumohon" sehun mengetuk ngetuk pintu kamar hanny namun tak ada jawaban sama sekali
"hanny kumohon buka!!"
"oh hanny!! tolong buka"
tak ada jawaban sama sekali, wanita paruh baya itupun pergi kegudang untuk mencari sesuatu agar dapat membuka pintu kamar hanny, namun sehun tak bisa menunggu lebih lama lagi dan dengan perasaan khawatir sehun pun bertindak kasar
Brakk!! sehun mendobrak pintu kamar hanny dengan keras, dan betapa terkejutnya dia saat melihat hanny yg terduduk dibawah pinggir ranjangnya dengan menyembunyikan wajahnya diantara kedua lututnya dan tangisnya yg memenuhi ruangan itu.
Sehun langsung berlari menghampiri hanny dan memeluknya saat itu juga, sungguh sehun terluka melihatnya. Dia benar benar bodoh sangat bodoh!!
"maafkan aku maafkan aku" sehun memeluk hanny erat sangat erat
"kau brengsek!!" gumam hanny dalam tangisannya yg bisa didengar oleh sehun, dan sehun semakin mengeratkan pelukannya
"maafkan aku"
"brengsek!! aku membencimu!!" hanny memukul mukul sehun melampiaskan semua kekesalan dan amarahnya, dan sehun masih terus memeluknya hingga hanny menarik tubuhnya dan saat itu mata keduanya bertemu
Sakit! itu yg sehun rasakan, ini pertama kalinya dia melihat hanny seperti ini, wajahnya sangat pucat dan matanya sembab tunggu bukan hanya itu bahkan kakinya terlihat lebam dibeberapa tempat, dia terjatuh mungkinkah? dan apa itu? sehun melihat luka diantara jari kaki dan tumit hanny sungguh ini menyakitkan untuknya, semua salahnya salahnya.
Sorot mata hanny memancarkan kemarahan dan juga kebencian saat itu juga, sungguh sehun tak ingin tatapan seperti ini. Tuhan tolong jangan buat hanny membencinya karna satu kesalahan bodohnya yg sungguh sangat sangat disesalinya.
Sehun kembali memeluk hanny sangat erat, sangat erat dan tangis hanny pecah begitu keras dipelukan sehun kali ini dia memaki dan merutuki sehun didalam tangisnya, sehun mendengar semua itu dan itu memang pantas bahkan belum ada apa apanya sama apa yg dia perbuat pada hanny hari ini
Hanny melepaskan pelukannya dan dia mencoba untuk berdiri, sehun merasakan sungguh merasakan itu tubuh hanny yg bergetar, sehun dapat merasakan bahkan melihatnya
"pergilah!" ucapnya dingin pada sehun dengan suara yg bergetar
"pergi! sungguh aku tidak ingin melihatmu!" tegasnya kali ini dengan sorot mata penuh kebencian
Sungguh, sehun benci itu dia tidak ingin itu. Hanny tidak boleh membencinya, tidak!! dengan jarak mereka yg mulai menjauh sehun pun menarik tangan hanny dan mencium bibir hanny dalam sangat dalam. Menyalurkan perasaannya pada hanny, rasa khawatir cemas takut semuanya menjadi satu.
Hanny terdiam mendapatkan sentuhan fisik seintens dan mendadak seperti itu dari sehun, tubuhnya mematung mata keduanya bertemu, sehun menghapus airmata disudut mata hanny dan juga pipinya
"maaf" lirih sehun, ia kemudian menyatukan kening keduanya, menutup matanya mencoba menenangkan hanny dan cairan bening melesat keluar dari sudut matanya, itu pertama kalinya hanny melihat air mata seorang oh sehun
Sehun membuka kedua matanya dan kini matanya bertemu lebih dekat dan lebih dalam dengan mata hanny, sebuah kekecewaan dan amarah menjadi satu pada sorot mata hanny
"maaf, sungguh" sehun menatap dalam mata hanny kemudian kembali mencium bibir hanny, melumatnya dengan lembut dan dalam. Sungguh ia ingin menyalurkan semua perasaannya pada hanny, sungguh ia tak ingin perempuan didepannya ini membenci dirinya.
Merasa tak mendapat balasan sehun menghentikan ciumannya dan kembali menatap mata hanny dalam, menghapus sisa sisa air mata disana
"maaf"
Sehun kembali mencium bibir hanny melumat dan mengulumnya dalam sangat dalam dan lembut, manis dan hangat. Hanny membalas ciuman sehun, melumat dan mengulum bibir sehun lembut menyalurkan perasaannya, semuanya.
Hanny melingkarkan tangannya pada leher sehun dan sehun menarik pinggang hanny untuk semakin mendekat, memperdalam jarak diantara keduanya. Ciuman keduanya pun berlangsung semakin dalam dan panas, saling melumat dan mengulum satu sama lain, menyalurkan semua perasaan satu sama lain. Sungguh keduanya tak ingin berhenti.
Sehun mengobati luka yg terdapat dikaki hanny dengan sangat hati hati karna hanny terus saja meringis dari tadi, sungguh sehun tak tega melihatnya.
"awww shh" rintih hanny
"sangat sakit?" tanya sehun yg hanya mendapat anggukan dari hanny
"setelah ini kita makan ne" sehun kemudian mengelus kepala hanny dan mengecup keningnya
Dan setelahnya ia menyuapi hanny makanan hingga habis, hanny tak protes bahkan tak banyak bicara, entah karna dia merasa malu atau canggung setelah kejadian beberapa saat lalu entahpun karna memang dia sedang tak ingin bicara.
"kenapa diam saja hemm?" tanya sehun seraya meletakkan piring diatas nampan didekat meja yg berada disampingnya.
Hanny hanya menggeleng menjawab pertanyaan sehun, membuat sehun merasa aneh. Ia lalu mendekatkan wajahnya pada hanny mengecup singkat bibir hanny dan setelahnya semburat merah muncul dengan tak sopannya menghiasi pipi hanny
"kenapa hemm??" tak mendapatkan jawaban sehun kembali mengecup bibir hanny kali ini disertai sedikit lumatan
"kenapa?" tanya sehun ulang dan dengan cepat hanny merespon
"aku malu" ucapnya yg membuat sehun tersenyum geli
"karna ini?" sehun mengecup kembali bibir hanny
sungguh rasanya hanny ingin protes namun ia tak punya cukup keberanian
"hentikan" ucapnya malu"chup chup chup" sehun mengecup bibirnya kembali, berkali kali disertai lumatan dan gigitan kecil
Hingga berakhir dengan ciuman dalam penuh lumatan saat hanny membalasnya, dan keduanya kembali berciuman hingga posisi keduanya sudah terbaring diatas kasur, lebih tepatnya sehun berada diatas hanny. sungguh mereka tak ingin berhenti, bahkan decakan decakan kecil terdengar dari kecupan berkali kali yg sehun lakukan kemudian keduanya melepaskan kontak dan tertawa kecil sebelum kembali mencium melumat bibir satu sama lain, lebih dalam panas dan menghapus jarak diantara keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Dad
Teen FictionAku memang gadis nakal, karna aku mencintai ayah tiriku sendiri dan menginginkannya lebih dari siapapun.