Hanny berjalan menuruni anak tangga satu persatu, dari jauh dilihatnya sehun yg tengah membaca koran dimeja makan serta secangkir kopi yg dipeganggnya. Melihat sehun membuat hanny teringat akan kejadian tadi malam, dan seketika pipinya berubah seperti tomat. Malu.
Sehun yg menyadari kehadiran hanny pun melipat korannya dan tersenyum kearah hanny, sungguh senyumannya membuat diabetes, hanny yg merasa dilihat seintens itupun hanya bisa menunduk, sungguh hanny malu.
"apa kakinya masih sakit?" tanya sehun saat hanny sudah duduk dikursi kosong didepannya
"sudah jauh lebih baik" hanny mencoba menatap sehun dan bersikap setenang mungkin
"nanti pulang aku jemput, aku janji" sehun menatap dalam mata hanny untuk menyakinkan perkataannya setelah apa yg terjadi semalam
"hm baiklah" hanny kemudian menyobek roti didepannya namun sehun dengan sigap menahan tangan hanny
"wae?" hanny menatap sehun bingung
"bukan seperti itu cara makannya" sehun kemudian berjalan menuju kearah hanny lalu menarik kursi disamping hanny dan memutar tubuh hanny menghadap kearahnya
"seperti ini" sehun memasukkan roti kedalam mulut hanny lalu menggigit ujung roti satunya lagi
Hanny mematung, french kiss? sungguh? sehun melakukannya? sehun memulainya? hanny kaget sangat kaget hingga dia tidak sadar bahwa kini bibir sehun sudah diatas bibirnya. Yaa rotinya sudah habis, hanya tertinggal sikit yaitu yg berada didalam mulut hanny
Sehun menarik hanny lebih dekat, membuat hanny memekik dan membuka sedikit mulutnya, membuat akses untuk sehun memakan sisa roti didalam mulut hanny menjadi lebih mudah.
"sudah selesai" ucap sehun yg melepas bibirnya dari hanny
Sungguh rasanya dia ingin menerkam hanny, kenapa gadis ini sangat menggemaskanSehun tersenyum geli melihat wajah hanny lalu dia mengecup singkat bibir hanny sebelum beranjak dari kursi
"aku tunggu di mobil ne"
Hanny hanya mengangguk menjawab pertanyaan sehun, sungguh ini gila. Dan setelahnya hanny memegang bibirnya dan senyuman terukir disana.
"apa seperti ini sarapannya sepasang kekasih?" hanny malu, ia kemudian memegang pipinya yang terasa memerah setelah mengingat kejadian beberapa saat lalu.
Suara klekson mobil membuatnya terlonjak kaget, dan dengan terburu buru hanny mengambil satu potong roti diatas piringnya, siapa tau sehun ingin menyuapinya seperti tadi lagi.
Hanny diam menatap jalanan seoul pagi itu, tak ada pembicaraan, hening. Hingga ponsel sehun berdering dan mengalihkan pandangan hanny. Hanny memandang sehun penasaran akan seseorang dibalik ponsel sana yg pagi pagi sudah menelpon
"ne airin ada apa?" mata hanny membulat saat nama itu yg keluar dari mulut sehun
"jalang itu" desis hanny merasa kesal
Setelahnya sehun menutup sambungan teleponnya dan hanny langsung mengintrogasinya.
"kenapa dia menghubungimu pagi pagi begini" hanny melipat kedua tangannya didada
"dia ingin bertemu" jawab sehun singkat
"untuk apa?"
"ada yg mau dikatakan padanya"
"kapan"
Sehun menatap hanny bingung, kenapa dia sedetail itu menanyakannya.
"kapan sehun sayang?" ucap hanny mempertegas semua kata katanya. dan lihatlah apa yg baru diucapkan olehnya, setelahnya dia sungguh merutuki mulutnya yg tak bisa diajak kompromi itu
![](https://img.wattpad.com/cover/136649118-288-k12496.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Dad
Genç KurguAku memang gadis nakal, karna aku mencintai ayah tiriku sendiri dan menginginkannya lebih dari siapapun.