Hanny menatap langit malam yg penuh dengan bintang, sekarang dirinya dengan sehun tengah berada di sungai han, entah bagaimana ceritanya mereka sudah berada disana.
"aku masih ingat, saat kecil dulu aku sering sekali menghitung bintang dengan appa. Kami sering keluar malam hari saat langit benar benar bagus"
"kau rindu padanya?" sehun menatap hanny mencoba melihat semuanya dari mata hanny dan benar saja tanpa harus berkata sehun sudah mendapatkan jawaban itu
"apa aku boleh mencarinya?" tanya hanny pada sehun dengan sedikit memohon
Sehun tersenyum lalu mengangguk, mengiyakan permintaan hanny untuk mencari keberadaan ayahnya. Sungguh sehun ingin sekali mencium bibir mungil hanny jika logikanya tidak menyadarkannya, untung sehun masih sadar walau sangat gemas dengan hanny.
Hanny memeluk sehun dengan semangat dan entah bagaimana hal itu bisa terjadi tapi itu sungguh terjadi, tanpa sengaja bibir hanny dan sehun bertabrakan, sungguh ini ketidaksengajaan yg sangat menguntungkan. Mungkin karna hanny yg terlalu bersemangat sehingga ia mendorong tubuhnya sendiri hingga bibir mereka berdua bertemu.
Hanny terdiam dengan mata terbuka lebar saat bibirnya dengan bibir sehun bertemu, rasanya dunia berhenti berputar. Keduanya terdiam sampai akhirnya hanny tersadar dan menjauhkan diri, kemudian ia memalingkan wajahnya karna malu sembari memegang bibirnya
"maaf.." lirihnya pelan namun masih bisa terdengar oleh sehun
"baru sentuhan saja getarannya seperti ini, bagaimana jika lebih?" pikir hanny sembari senyum senyum malu dan mulai berimajinasi dengan hal hal yg sedikit liar
"astaga.. aku hampir saja gila" batin sehun yg mencoba menetralkan diri dan bersikap stay cool setelah apa yg terjadi benar benar membuat darahnya mengalir deras dan dorongan untuk sesuatu yg lebih. lagi dan lagi logika sehun masih berjalan baik, jika tidak dia pasti sudah melahap habis bibir hanny, atau mungkin berakhir pada sesuatu yg jauh lebih liar.
Keduanya diam, sibuk dengan pikiran masing masing yg masih saja menyibukkan mereka, hingga sebuah suara membuat sehun dan hanny saling melihat satu sama lain lalu beralih melihat kearah sumber suara
"chup chup chup chup" benar saja, pasangan didepan mereka sedang bercumbu mesra dihadapan mereka, bahkan ciumannya terlihat begitu panas. Membuat hanny dan sehun saling bertatapan kembali, sehun yg merasa sedikit tidak nyaman lalu menarik hanny untuk bangkit dan meninggalkan tempat itu
"tak baik melihat orang bercinta" ucap sehun yg mendapat tawa dari hanny
"dasar kuno. Bilang saja kalau kau juga ingin kan? bahkan mungkin lebih" batin hanny yang masih terus menertawakan ucapan sehun, sikapnya. Itu terlihat jelas semuanya.
Sehun menghentikan langkahnya dengan tiba tiba membuat hanny menabrak tubuhnya dari belakang
"awww" rintih hanny seraya mengelus kepalanya yang menabrak punggung sehun
"hati hati" sehun berbalik lalu ikut mengelus kepala hanny
"sakit?" tanya sehun pelan
"punggungmu terbuatmu dari apa sih, keras sekali seperti batu bata" kesal hanny yang masih sedikit merintih
"berarti kau pernah menabrak batu bata?" sehun mendekatkan wajahnya dengan hanny
"bukan aku tapi yun hui" hanny mendongakkan kepalanya dan matanya bertemu dengan sehun
"dug" lagi dan lagi hanny merasakan jantungnya yg seperti sedang diajak bertempur
sehun terdiam memandang wajah hanny yg kini tepat didepannya, hingga saat semburat merah itu muncul dengan lancang hanny menundukkan kepalanya
"jangan ditatapin gitu dong" gumam hanny yg sudah mulai salah tingkah
sedang sehun hanya mengulum senyum hingga akhirnya tawa kecil terdengar memenuhi telinga hanny
"gak lucu tau, udah ahh ayo pulang" dengan rasa malu yg sudah mulai mencapai ubun ubun hanny pun menarik tangan sehun untuk berjalan mengikutinya dari belakang
"iya iya pelan pelan" sehun terkekeh geli berjalan dibelakang hanny
~
Sehun tersenyum saat melihat sosok yg ditunggu nya terlihat memasuki cafe tempat dimana mereka janjian untuk bertemu. Wanita itu pun tersenyum saat sehun melambaikan tangan padanya.
"sudah lama?" tanya nya pada sehun saat ia duduk didepan sehun
"tidak terlalu lama" sehun tersenyum
"maaf ya, tadi harus selesaikan pemotretan terakhir dulu"
"sepertinya kau jauh lebih sibuk dari aku" sehun terkekeh yg diikuti juga oleh wanita didepannya, airin.
"kupikir menyesuaikan dengan jadwalmu lebih sulit" ia tersenyum, senyuman yg pernah membutakan sehun
"haha" tawa sehun pecah
"aku mengundangmu, datanglah" airin menyodorkan sebuah undangan berwarna maroon perpaduan dengan gold
"apa ini?" sehun kemudian mengambil undangan tersebut
"peragaan fashion show, aku akan menjadi salah satu modelnya" airin kemudian menyeruput minumannya
prok prok prok terdengar suara tepukan tangan yg berasal dari sehun, ia kemudian tersenyum menatap airin
"apa aku tamu vvip?"
"kau selalu menjadi vvip untukku" dan setelahnya tawa keduanya pecah, mereka membicarakan banyak hal banyak sekali dan tak lupa tawa keduanya terus menyertai pembicaraan mereka.
"kau bawa mobil?" tanya sehun saat mereka keluar dari cafe tersebut
"mobilku dengan manajerku"
"lalu kau pulang naik apa?"
"mungkin naik taksi"
"taksi??" sehun mengerutkan keningnya lalu senyumnya merekah
"untuk apa ada aku disini tapi kau pulang dengan pria lain"
"pria lain?" airin heran
"supir taksi" sehun terkekeh
"ahahaha kau ini, garing sekali astaga oh sehun" airin menyeka air disudut matanya, sungguh ucapan sehun sampai membuatnya mengeluarkan airmata karna tertawa
"jadi? mau aku antar?" sehun menaikkan alisnya menawarkan penawaran yg sudah pasti tidak bisa ditolak
"ahhh lalu aku bisa apa jika pria yg sepertimu menawarkannya" airin tersenyum menatap sehun
"baiklah kajja.." sehun kemudian membukakan pintu untuk airin.
~
"Oh sehun kurang ajar!!!!" hanny terus merutuki sehun yg saat itu tak kunjung datang juga.
sudah lebih dari 3 jam hanny menunggu sehun menjemputnya didepan sekolah dan sehun tak kunjung datang, pasalnya ponsel hanny habis batre dan sehun sama sekali tak mengijinkan hanny membawa uang saku hari ini dengan alasan karna sehun ingin menjemputnya.
Tapi lihatlah, sudah pukul 5 sore dan tak ada tanda tanda kedatangan sehun. Hanny benar benar sudah naik darah, kekesalannya belum terlampiaskan sepenuhnya. Rasanya ia benar benar ingin memakan sehun.
Wajahnya kini sudah memerah dan terlihat jelas kemarahan kekesalan dan juga rasa lelah pada dirinya, hanny tak punya cara lain untuk pulang dan akhirnya dia memutuskan untuk berjalan dari sekolahnya sampai kerumahnya atau setidaknya sampai bertemu orang yg bisa menolongnya.
"oh sehun kau brengsek!! sialan!! awas saja kau" teriak hanny kesal
"akan kucincang cincang dagingmu lalu kujual di supermarket"
"arrghhhhh!!! mati kau oh sehun!!!" kali ini teriakan hanny terdengar lebih frustasi
Hanny terus melangkahkan kakinya menyusuri jalanan kota seoul yg dilewatinya saat itu, ia hanya ingin sampai rumah dengan cepat hanya itu tak lebih.
![](https://img.wattpad.com/cover/136649118-288-k12496.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Dad
Teen FictionAku memang gadis nakal, karna aku mencintai ayah tiriku sendiri dan menginginkannya lebih dari siapapun.