Enam

3.9K 81 22
                                    

Summer holiday!

Segala tugas dan aktifitas sekolah telah usai, ujian akhir pun tuntas. Sungguh waktu tak terasa berjalan begitu cepat hingga kini, gue telah siap menghadapi kehidupan perkuliahan. You lknow exactly what college will I take, huh? New York University, sama dengan Atha. Gue pun telah resmi diterima disana dan hebatnya gue benar akan menjadi junior Atha. Gue mengambil jurusan yang sama dengannya. Bisnis.

Pelepasan siswa yang telah lulus telah dirayakan dan persiapan perkuliahan sudah siap semua. Hari ini kami sudah berada di JFK - John F Kennedy International Airport. Gue, Atha dan mbok Sum hari ini akan kembali ke tanah air. Untuk apa? Kami pulang.

Pulang, I mean kembali ke Indonesia atau lebih tepatnya berkunjung. Don't you think we get back to Indonesia after I finish my school. Tujuan utama kami berada di New York adalah menuntaskan pendidikan Atha dan gue udah bilang kan tadi, gue akan menjadi mahasiswi NYU. Means gue bakal lanjut disana.

Tujuan kami ke Indonesia kali ini adalah untuk berlibur sejenak dan mengadakan resepsi. As I said, akan ada pernikahan, no I mean resepsi pernikahan gue dan Atha. Kenapa harus? Karena pertama, mama telah mengumumkannya ke semua kerabat mama di acara ulangtahunya tahun lalu. Kedua, karena kami telah mengadakan akad nikah dua tahun lalu yang telah disahkan oleh agama dan hukum namun memang belum ada resepsi pernikahan, mengingat saat itu kami menyembunyikan keadaan status kami, berhubung kami masih sekolah.

So, here we are menunggu pesawat yang akan membawa kami menuju Jakarta dimana keluarga kami telah menunggu dan menanti. Ini pertama kalinya kami pulang ke Indonesia setelah setahun menetap di negeri orang.

Gue sendiri belum tau secara menyeluruh konsep resepsi nanti, yang pasti gue dan Atha tahu adalah satu kata yang merangkum; mewah.

***

Kami berjalan melewati pintu kedatangan internasional bertiga dengan Atha yang mendorong trolley berisi koper kami bertiga. Well, kami memang tak membawa banyak barang selain yang terpenting karena ini rumah kami, kami masih memiliki banyak pakaian disini.

Kami berjalan dan mencari di pinggir pagar nama-nama yang tertera disana namun tak menemukan salah satu nama diantara kami bertiga. Alis gue naik, dimana mereka? Apa tiba-tiba mereka sibuk? Gue menatap Atha yang juga terlihat bingung.

"Aga!!"

Panggilan nama yang sangat kami kenali itu membuat kami menoleh dan mendapati sosok Mika yang berdiri di barisan paling ujung dengan wajah penuh bahagia. Segitu bahagianya dia bertemu Atha? Gue berusaha menginjak hingga hancur rasa perih yang kembali muncul saat tangan gue terasa diremas, digenggam erat. Gue menoleh dan mendapati Atha yang menatap gue dengan penuh keyakinan.

"Keep your faith on me, Koc"

Sudut bibir gue tertarik dan membentuk senyum. "I am"

Kami pun berjalan ke arahnya. Semakin dekat, semakin jelas bahwa ia tak sendiri. Ada banyak orang yang berdiri di belakangnya. Ada mama, papa, Mike, mang Jaja, cucunya si mbok--Aini, dan ada Rachel! Astaga!

"Hei, long time no see" sapa mama hangat

"Hei" sapa kami bersama

Gue lihat senyum Mika memudar ketika matanya memandang satu arah dan gue mengikuti arah pandangnya. Tangan gue, I mean tangan kami, tangan gue dan Atha yang masih tergenggam diatas pegangan trolley seakan enggan lepas walau kenyataannya memang seperti itu.

"Koci!!" pekik Rachel as always

Gue menatap Atha sejenak, seakan meminta izinnya dan tangan kami terlepas. Segera gue dipeluk Rachel erat sekali hingga mungkin saja gue langsung kekurangan oksigen. Gue tersenyum dan membalas pelukannya. Gak sopan! Masa dia meluk gue duluan dari mama.

The Journey ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang