enam

21 2 0
                                    



Hari ini dikelas el tampak bingung karna sudah satu minggu lebih andrew gak masuk.

Rencananya sih mau dateng kerumahnya.

Habisnya bangkunya udah di jadiin sarang rayap tuh, keliatan banget gaada yang ngisi.

Lalu aku duduk disebelah bangku kosong itu. Seperti biasanya, aku sering kali mencorat - coret lembaran belakang buku, untuk mengusir kejenuhan ini. Walaupun sudah beberapa pelajaran terlewati, tetap saja aku jenuh.

Aku canggung bertegur sapa dengan teman sekelasku. Apalagi orang lain.

Hanya andre dan carla yang berani buka topik duluan.

Mungkin suatu saat aku harus berubah, tidak bisa seperti ini terus, orang lain sepertinya menganggapku aneh - aneh.

Tapi sebetulnya, beginilah keadaanya, aku yang pemalu dan minderan memilih menjadi yang terbelakang dari pada mencolok di depan.

Lalu beberapa saat kemudian guru pun datang. Dan tiba - tiba saja ia mengeluar kan kata mantra yang membuat semua siswa mengerutkan wajahnya.

.

.

.

" siapkan kertas selembar " kata mantra pun terucap.

" berikan kritik dan saran tentang suasana dan kenyamanan saat ulangan. Siapa pun yang mengganggu kenyamanan siswa lain "

kata guru itu mengucap kata selain kata mantra.

" akan berhadapan dengan ruang ber pintu hitam. " tambahnya.

Nah kebetulan tiap kali ulangan. Bangku ujung sering banget ribut. Yah bangkunya 'kawanan' dery. Apa aku laporin aja ya setelah ulangan.

Kemudian kelas pun ber akhir namun dery tidak boleh pulang. Karena harus terlebih dahulu memasuki ruang berpintu Hitam.

Dery pun keheranan siapa yang berani melaporkannya ke guru. Dery tidak berfikir panjang lagi karena yang berani seperti ini biasanya si cunguk albino itu.

Padahal el tidak berkulit putih, apalagi albino. Kulitnya hanya cerah saja. Tapi dimanapun dia berada layaknya albino yang kontras daripada yang lain.

Dengan wajah yang kesal, dery keluar dari ruangan itu. Dia kembali ke kelas dan menendang pintu dan tong sampah di sebelahnya.

Yang lain keheranan, lalu dery pun menceritakan semuanya.

Dery pun sempat melihat tulisan tangan di selembar kertas yang melaporkannya. Di ujung kiri atas tertera nama el van dino.

Semuanya pun sepakat akan memberi peringatan pada 

el.


*esok hari, dikelas

"Der.. gimana hari ini , kita semua bakal balas dendam sama si dino ituu"

" ia an.. andri, kamu yang pancing el ketempat sepi, erga,kamu yang atasi andrew, sisanya perhatiin situasi, amanin semua orang jangan sampe ada yang tau pokonya"

Semua mengangguk dan mulai membuat rencana yang benar - benar matang.

" hei kalian! Ngobrol terus coba bapak tanya.. tadi bapak udah jelasin tentang kerajaan singosari, coba siapa raja pertamanya?"

" .... "

" jawab ? "

Dery lirik kanan kiri dan gaada satupun orang yang menertawakannya juga memberitahunya haha.

DreamboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang