tujuh

18 4 2
                                    


" heh !? Ngapain lo nunduk terus? Malu yah?? makanya jangan macem - macem sama dery "

Semua berteriak dan tertawa

Tawa yang bukan menghangatkan suasana.

Tawa yang tidak bisa ku nikmati.

Dery mengerutkan matanya,

Penglihatannya tertuju pada leher el.

" heeum.. pake kalung yah "

Dery menjambak kepala el dan mencabut paksa kalungnya.

"lima enam, lima tujuh, lima delapan, lima sembilan, enam puluh? Berapa harganya? Hh.. kalung murahan "

Dery membuangnya kebawah lalu menginjak - injaknya.

Di geseknya tanah basah dan kalung itu dengan sepatunya.

Napas el tak beraturan, airmatanya menetes.

Jauh di dalam hatinya el berteriak

SUDAH TAK BISA KUMAAFKAN LAGII !!!

melihat wajah dery.

Menatap  matanya dengan tajam lalu sepersekian detik el menyikut andri. Andri melangkah mundur kesakitan

Lalu membungkuk untuk memperpanjang jarak pukulnya. Dan dengan kepalan tangannya el memukul dagunya dery.

" hhkkk! "

Kepala dery mendogak.

Lalu tangan el memukul otot tangan dery bagian dalam secara bergantian.

Sesaat tangan dery menjadi lemas bahkan jika mengangkat gelas pun tak sanggup.

Sebelum orang di belakang el kembali menghampiri. Ia dengan sigap berbalik dan memukul hidungnya dari arah bawah menggunakan ujung telapak tangan lalu memukul ulu hatinya dengan tangan kanan.

Andri tidak bersuara karena kesakitan

El kembali berbalik ke arah dery secara cepat kemudian

Memukul dada dan perut dery secara bergantian menggunakan tangan kiri dan kanan

Setelah itu el memegang bahu kiri dan Kanannya dery kemudian menyikut pahanya dengan lutut kaki. Secara bergantian.

El melumpuhkan anggota - anggota tubuh dery secara bertahap. Belum lagi organ dalam yang ia pukulnya tanpa ampun.

Terakhir el menepuk dengan keras sepasang telinga dery dengan kedua tangannya

Dery pun lemas dan terjatuh begitupula orang di belakang el.

Sementara itu.. erga hanya melongo dan langsung memberi tahu clara

Teman - teman dery pun tidak tinggal diam, enam orang di antaranya menghampiri.

" tiga.. empat.. lima.. enam.. "

El menendang orang ketiga, memukul kedua paha orang keempat dengan lututnya.

Setelah terjatuh kemudian el mundur bersiap menyerang orang ke lima dan langsung memukul lurus ke arah dadanya kemudian el membuat gerakan yang menjadikan posisinya di belakang orang ke enam,

dan memukul pundaknya dan menendang kedua betisnya..

Semuanya pun terjatuh

Terlihat orang ke satu dan kedua hanya tertegun.

Dery yang sesak napas, andri yang hidungnya berdarah

Satu orang pingsan dan dua orang lagi tidak bisa berdiri

DreamboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang