-1

116 11 7
                                    

6.30

"ini si Kadal Aprika kesiangan lagi atau gimana sih!" gerutuk Devina saat melihat jam di tangannya.

Sudah lebih dari 10 menit tadi dirinya menunggu jemputan dari Renzo yang tak kunjung datang. Merasa bosan, Devina pun mengambil gitar berwarna putih miliknya dan memainkan itu di teras rumahnya.

Jemarinya yang lentik mulai menempel pada senar gitar dan membuat beberapa chord.

"ooh, there she goes again

Every morning it's the same

You walk on by my house

I wanna call out your name..

I-"

"I wanna tell you how beautiful you were from where i'm standing,"

Devina mendongak, mendapati Renzo yang tengah menatapnya hangat. Meskipun begitu, kesalahan Renzo yang telah membuat Devina menunggu sekian lama itu membuat ekspresi Devina kelewat datar.

Renzo nyengir.

"hehe, maap ya by. Tadi minum susu dulu bentar," ucap Renzo dengan nada manja.

"Minum susu kayaknya gak sampe makan waktu 5 menit deh. Oh, apa lo minumnya setetes-setetes, gitu?" Balas Devina sarkas.

"--plus main game juga sih tadi.. " Renzo menunduk.

Devina menghembuskan nafas kasar. "Whatever." Kata Devina sebelum masuk untuk meletakkan gitarnya. "Pamit dulu sana." Dengan wajah datarnya, Devina melewati Renzo begitu saja.

Renzo hanya menghela nafas, ada secercak rasa bersalah di hatinya. "Om, Tante, pergi dulu ya!" teriak Renzo yang langsung dibalas oleh orang tua Devina yang tengah berada di dapur

"Jalannya bisa cepetan gak sih? Udah kayak kakek-kakek tau nggak!" Devina membentak dari mobil Renzo.

Saat Renzo sudah duduk di tempatnya, ia malah diam tak berkutik.

"lo ngapain bego?" Devina kesal.

"ga mau pakai seatbelt? Ntar aku ngerem mendadak gimana? Terus nanti kamu kebentur terus-"

"Turun ae gue, " ucap Devina dan bersiap untuk turun dari mobil, namun dengan cepat ditahan Renzo.

"Bercanda elah," kata Renzo, membuat Devina kembali duduk.

"tapi beneran kaga mau pake seatbelt?"

"Renjo."

"ga bakal maju nih mobil kalo kamu belum seatbelt."

"YAUDAH LER, PEDULI AMAT GUE MAU SEKOLAH MAU KAGA YANG PENTING UANG JAJAN UDAH AMAN."

"DEVINA ASTAGA LANGUAGE!" Renzo membalas dengan nada tak kalah tinggi, terlebih saat mendengar kata yang sangat mengganggunya ketika Devina mengatakannya.

"Udah gua bilang berapa kali nggak boleh ngomong kayak gitu! Lo itu cewek, jadi kalo bisa mulut di kontrol dikit napa?! Nggak enak kalo di dengar sama orang lain, ntar malah di kira kamu nggak ada etika, padahal bukan kayak gitu aslinya," giliran Renzo yang membuat Devina terdiam.

MEANING OF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang