Ketika lo ngerasa bosan, ingat aja dulu gimana perjuangan lo buat dia.
*
Tok tok tok
Seorang perempuan berambut sebahu, masih memakai seragam sekolah, sambil menenteng sesuatu di tangan kanannya, mengetuk pintu rumah Devina. Setelah menunggu sekian lama, akhirnya sang pemilik rumah pun membukakan pintu.
"nyari siapa?" tanya laki-laki itu.
"bang," Alea memutar bola matanya. "serius, deh."
"jika ingin masuk kedalam rumah, diharapkan untuk memberikan es kepal itu ke tangan saya," ujar Devan sambil menyodorkan tangannya ke arah Alea.
"jangan harap!" setelah membuka sepatunya, Alea langsung berlari masuk ke dalam rumah Devina. Namun naas, kalah cepat dengan tangan Devan yang langsung menahannya.
"mau kemana, nona?"
Devan dan Alea memang sudah dekat sejak lama. Devan bahkan sudah menganggap Alea sebagai adik keduanya. Karena itu, Alea tak pernah segan terhadap laki-laki kelahiran 98 itu.
"lepas gak?!" pinta Alea dengan wajah garang.
"never, sebelum lu ngasi es kepal itu."
"ini untuk Devina, pabo,"
"itu ada dua, kok. Satunya untuk gue dong."
"never, sebelum lu lepasin tangan gue." balas Alea, mengikuti kalimat Devan tadi. Sebenarnya, bisa saja ia lepas sekarang, namun harus pakai salah satu jurusnya. Dan Alea tak mau ada yang terluka hanya karena hal sepele seperti ini.
"bener?" tanya Devan menatap Alea lekat, mencari kebohongan di mata itu.
"iya, abang Devan ganteng." jawab Alea.
Devan perlahan melonggarkan tangannya, dan seketika itu juga..
Wuushh.
Alea langsung menghilang dari hadapannya, dikarenakan sudah berlari dan kini sudah mencapai tangga. Devan yang melihat itu pun tak tinggal diam. Laki-laki itu lantas langsung mengejar Alea.
"AAAAAAAA! DEVINA LIAT ABANG LU NIH!"
Devina yang sedang tertidur tentu saja merasa terganggu. Sangat. Mentang-mentang orang tua nya sedang tidak ada di rumah, mereka berlaku seenaknya. Ya, walaupun selalu seperti itu sih.
Tapi, kan, Mood Devina sedang tidak bagus. Alangkah baiknya jika mereka memahami perasaan Devina saat ini. Karena jika sudah tak tahan, emosi Devina bisa membuncah kapan saja.
Alea pun sampai ke dalam kamar Devina, namun suaranya masih saja mengganggu. Diikuti Devan yang juga ikutan masuk, ingin menangkap Alea. Alea berteriak kencang sambil berusaha melawan Devan.
Kayak mau diperkosa aja! Devina membatin, geram dengan tingkah Alea.
"Pergi nggak lo?!"
"gak! Siniin dulu es kepal nya!"
"DEVINAA!"
"BISA DIEM GAK SIH LU BERDUA?!" Bentak Devina langsung.
Devan, Alea, kicep.
"kalau mau ribut jangan disini! Di lapangan sana, sepi." ungkapnya langsung. Kemudian kembali membenamkan wajahnya di bantal.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEANING OF YOU
Teen Fiction(Slow update) --; When u say that u love me, All i need is that one phrase That u'll never change. Just one more time. °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° [bahas...