Keynal POV
"Maaf Key, aku sudah gak bisa bersamamu lagi. Aku harus pergi."
Aku menahan tangan Veranda. Aku benar-benar kaget, kenapa dia tiba-tiba ingin berpisah denganku.
"Jangan bercanda Sayang, itu tidak lucu."
Aku memaksa kan senyumku.
"Aku tidak bercanda, ini serius. Aku sudah tidak mencintaimu lagi Key. Aku mencintai Farish, Ghada Farish."
Pernyataan inilah yang aku takutkan. Ve mencintai orang lain, Ghada Farish orang yang dijodohkan dengannya. Selama ini aku menyanggupi untuk tetap bersamanya karena aku yakin Ve tidak akan mungkin meninggalkan aku. karena dia juga terpaksa menerima perjodohan itu.
"Ve.."
Aku tidak dapat berkata apa-apa lagi. Air mata ku mulai mengalir dengan bebasnya.
"Lupain aku Key.."
Veranda juga menangis. Dia mencium pipi ku kemudian meninggalkan ku sendiri di depan apartement ku.
Aku melihat Veranda semakin menjauh. Tubuhku terasa lemas. Aku jatuh terduduk dan masih terus menangis.
....
....
....
....
....
"VE !"
Aku terbangun, ku lihat kesekelilingku. Dinding tembok berwarna putih, dan beberapa foto ku dan Veranda. Ini kamarku.
Ternyata cuma mimpi.Ku lihat jam 4 pagi, perasaan ku masih tidak enak. Lebih baik aku menelpon Veranda saja.
Calling.. My Love
Cukup lama aku menunggu, pas di bunyi terakhir dia menjawab telponku.
"Ve kau dimana?" Tanya ku cepat sebelum dia bicara.
"kau fikir dimana lagi aku. Aku sedang tidur dikamarku." jawabnya kesal.
"Hehe, maaf sayang. Aku hanya habis bermimpi buruk saja." Veranda hanya diam.
"Ve.." panggilku lagi."Kenapa.." jawabnya lemah. Sepertinya tadi dia tertidur.
"tidak, Tidurlah lagi." jawabku.
"Maaf Key, aku sangat mengantuk."
"Hehe, tidak apa sayang tidurlah lagi. I love you My love."
"I love you too Key. Besok aku akan ke apartement mu."
Aku lalu mematikan telpon.
Itu hanya mimpi buruk, aku tidak perlu khawatir. Tapi siapa Farish? Kenapa namanya bisa muncul di mimpiku?
Sudahlah, lebih baik aku tidur saja lagi.-
"Key, Jam berapa ini? Kenapa kau belum bangun juga?" Veranda menarik selimutku.
Dia tahu kode apartementku, jadi tidak heran kalau dia bisa bebas masuk.
Aku menarik selimutku lagi, aku masih mengatuk semalam aku baru bisa tidur kembali jam 6 pagi.
"Key, cepat bangun ini sudah siang !"
Veranda kembali ingin menarik selimutku, tapi kali ini aku menarik tangannya.Dia terjatuh di sampingku, sebelum mulai marah-marah aku langsung memeluknya dan kembali memejamkan mataku. Ku dekatkan muka ku di bahunya.
"Key.."
"Tunggu sebentar Ve, sebentar saja." bisikku ditelinganya.
Dia cuma diam. Aku mencium aroma rambut panjangnya. Harum sekali, aku suka.
"Kau tidak akan meninggalkan aku kan.." Aku mempererat pelukku.
"Key, sikapmu aneh. Kau kenapa?" Tanya nya kembali.
Aku diam sebentar masih memeluknya.
"Tidak, aku cuma kangen sama pacarku." Jawab ku akhirnya.
Veranda berbalik menghadapku. Dia mencium pipiku.
Kemudian Menatapku.Aku mendekatkan wajah ku ke wajahnya ingin mencium bibirnya.
"Bangunlah. Aku lapar." Ucapnya tiba-tiba.
Kemudian dia berdiri menarik selimutku dan melipatnya.
Aku langsung duduk mengembungkan pipi.
"Cepatlah mandi, aku tunggu di meja makan." lalu dia keluar kamar meninggalkan ku.
"kau tidak menghargai keromantisanku !"
Aku masih bisa mendengar tawa Veranda. Dia pasti mengerjaiku.
Ku lihat jam 11.30, sebaiknya aku mandi.
-
Selesai makan, aku dan Veranda menonton tv bersama.
"Key, kau punya tetangga baru ya?"
Tanya Veranda sambil memindah-mindah acara tv."Siapa? Tidak tahu. Tapi semalam orang yang tinggal disebelah memang sudah pindah."
jawabku sambil mengingat-ngingat."Oh, berarti memang tetangga baru. Tadi aku ada melihatnya keluar, dia seumuran kita."
"Apakah cantik?" tanya ku semangat.
"awas kalo berani macam-macam !" marahnya.
"Hehe, kau cemburu?"
Aku mendekat dan menatap mesra kepadanya.Plaaak..
"Awww !"
Veranda berhasil memukul kepala ku dengan remote yang dipegangnya."Aku tidak bercanda Key !"
Veranda memalingkan wajahnya.Aku memeluk Veranda, mencium pipinya.
"Kau kasar sekali sayang. Hari ini kerjaan mu marah terus." kataku masih terus memeluknya.Dia merebahkan kepalanya dibahuku. Menggenggam tanganku.
"Tapi, dia memang cantik. Sepertinya orangnya juga baik.." katanya pelan.
"Siapa?" tanya ku bingung.
"Tetangga baru mu itu.."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakitnya Cinta (END)
FanfictionKau mengkhianatiku Veranda - Keynal Maafkan aku Keynal - Veranda Aku mencintaimu Keynal - Melody Aku akan merebut Veranda darimu - Farish