Pertunangan

409 22 0
                                    

Melody POV

“dad, apa yang daddy katakan tentang pertunangan itu?” aku menemui daddy ku diruang kerjannya dan langsung menanyainya tentang apa yang dia katakan ditelpon tadi. Aku tidak yakin dengan semua ini.

“kau baru pulang? Dari mana saja?” tanyanya sambil menutup buku yang sedari tadi dibacanya.

“Jangan mengalihkan perbicaraan..” aku mendekatinya.

“Duduklah dulu.”

Aku duduk dikursi berhadapan dengannya lalu kembali serius menatapnya.

“Jangan seperti itu..kau seperti macan yang mengincar mangsanya saja”

“Come on dad..jawab pertanyaan ku.”kesalku.

“hmm ok ok. Begini daddy dan orang tuanya Keynal sudah bersepakat akan mengatur pertunanganmu dengan Keynal. Jadi, bagaimana menurut mu?”

“what? dad aku bukan anak kecil lagi. Aku bisa mencari pasanganku sendiri”

“Kau jangan bohong..daddy tahu kau menyukai Keynal kan? Daddy melihatnya sendiri..”

“melihatnya, bagaimana bisa?” bingungku

“dikamarmu, daddy melihat foto dan coretan mu tentang Keynal”

“Daddy memeriksa kamarku?”

“tidak sengaja” jawabnya acuh.

“Dad ! Ini tidak lucu !”

“Melody..daddy tau tentangmu. Ini sudah diputuskan, biarkan daddy yang mengurusnya semua. Kau tenang saja..” Daddy berdiri dari tempatnya, “besok sore kita akan bertemu dengan keluarga Tuan Putra jangan pergi kemana-mana ya”

“Ini serius dad? Aku tidak mau !” tolakku lagi.

“Hadir saja, lagi pula Keynal juga akan ada besok.”

Keynal dia akan hadir juga. Apa dia sudah mengetahuinya? Kenapa tadi dia bersikap biasa saja? Apa dia menyetujui pertunangan ini?

“Kau seharusnya berterima kasih dengan daddy, daddy kan sudah membantumu..” daddy tersenyum menepuk pelan bahu ku, lalu berjalan meninggalkan ku yang terdiam disini.
Apa yang harus ku lakukan besok?

Farish POV

Ini semua gara-gara Keynal. Dia yang membuat ini terjadi. Melody menolak ku lagi dan ini karena nya !

Aku tau aku memang pernah melukai Melody, tapi semua itu cuma salah paham. Semuanya tidak akan menjadi buruk seperti ini kalau Keynal juga tidak mendekati Melody. Tidak memberi harapan kepadanya. Tidak selalu berdekatan dengan. Aku benci dengan Keynal ! Seharusnya aku membunuhnya sekarang !

Ku lajukan mobilku menuju rumah Keynal. Ini sudah larut malam, aku menghapus tangisku dan menambah kecepatan.

Setelah sampai dirumah Keynal. Aku melihat lampunya sudah mati, rumahnya gelap. Mungkin mereka sudah tidur, aku akan menghancurkan pintunya dan menarik Keynal lalu memukulnya sampai mati.

Baru saja aku keluar dari mobil, handphoneku berbunyi.

Veranda

“Farish..hmm kau dimana? apa urusan mu sudah selesai? Aku khawatir tentangmu..”

Veranda..dia..Keynal..

“Aku sedang menuju rumahmu..tunggu aku”

Aku mematikan handphoneku, tidak penting mendengar apa yang akan Veranda katakan. Aku ingin menemuinya sekarang.

Sakitnya Cinta (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang