Keynal POV
Aku sedang berbaring dikamar, lelah sekali seharian habis menemani Mamah dari rumah paman.
Hp ku bergetar, Veranda menelponku..
“Halo sayang..” suara Jessica.
“Halo.. Senangnya kau menelponku. Kau sedang apa Ve?”
“Aku baru saja pulang dari tempat latihan..”
“Baru pulang? Bukannya ini sudah malam, kenapa lama sekali..”
“Tadi aku berlatih sendiri jagi, daripada aku pulang cepat terus teringat kau terus lebih baik aku berlatih piano kan..” jelasnya.
“Tapi kan tidak usah sampai malam seperti ini.. kau pulang dengan siapa?”
“iyaa Key sayang, lain kali tidak lagi.. Aku di antar teman..”
“Teman? Siapa? Steve masih mencari kesempatan dengan mu..”
“Iih.. Aku tidak suka Steve, tenang lah aku hanya mencintaimu Sayang.. namanya Farish.”
“Teman baru?”
“Iya, dia laki laki yang hari itu benyanyi di festival akustik.. Suaranya bagus sekali, orangnya juga tampan dan baik.”
“Kau sepertinya menyukainya..” cemburuku.
“Ya tidak lah, aku cuma kagum dengannya..”
“baguslah.”
“oiya, nanti kalau kau pulang aku kenalkan..”
“Ye.. Ve aku rindu dengan mu..”
“Makanya cepat pulang..”
“Aku juga ingin begitu tapi Mamah dan Papah masih menahanku..”
“Yasudah kalo begitu..”
“Ve..” Panggil ku
“Yaa.. Kau kenapa?”
“Hmm.. Aku rindu dengan ciumanmu.. berikan aku kiss..” tambahku manja.
“iihh..”
“Ve..”
“Key, kau membuat ku mual..”
“Aku tidak akan berhenti sampai kau memberiku ciuman.. Aku rindu sekali denganmu.. Ve..”
“Iya.. Iya.. Berhentilah.. Emmmuaaach..”
“Emmmuaaach.. Terima kasih!”
“haha.. Sudahlah aku mengantuk..”
“baiklah, selamat malam jagi.. Mimpi indah.. Bye..”
“Bye key..”
Ku lihat foto ku bersama ve dilayar handphone, hmm.. Tidak sabar ingin bertemu dengannya ini baru sehari tapi rasanya sudah lamaaa sekali.
Aku pun tidur dengan memeluk handponeku.
—
Veranda POV
Sudah jam 3, aku harus segera pergi ketempat latihan. Sebelumnya aku mengirim pesan dulu ke Keynal, kalau aku pergi. Itu sudah jadi kewajiban ku untuk melapor kegiatanku ke dia.
Aku melangkah kepintu, sebelum keluar aku pamit dengan Shani yang sedang memberi makan nasi kepada kodok peliharaannya. Adik ku ini memang aneh, aku heran waktu mamah mengandungnya mamah sedang ngidam apa ya.. Sampai Shani tumbuh ajaib seperti sekarang.
“Shani.. aku pergi dulu..” teriakku.
“Oo.. Hati-hati kakak..” balasnya masih sibuk dengan urusannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakitnya Cinta (END)
FanfictionKau mengkhianatiku Veranda - Keynal Maafkan aku Keynal - Veranda Aku mencintaimu Keynal - Melody Aku akan merebut Veranda darimu - Farish