Veranda POV
sudah 1 jam lebih aku berada diluar. Ini sudah hampir pagi, seharusnya jam segini aku masih bermain dimimpi ku.
Mobil Farish berhenti tepat didepan ku.
“Farish !”
Dia keluar dari mobilnya, wajahnya pucat. Matanya..sepertinya dia habis menangis.
Aku segera membantu Farish yang berjalan lemah kearahku.“Kau kenapa Farish? Ada apa?” Khawatirku.
Farish memelukku, aku masih berdiri ditempat..bingung dengan sikapnya.
“Tetaplah disisiku Veranda..” gumamnya sebelum terjatuh dan memejamkan matanya.
“Farish ! Buka mata mu..kau kenapa? Fariah !” panikku menopang tubuhnya yang terbaring lemas di pahaku.
Air mataku mulai mengalir keras. Aku tidak tahu, siapa orang yang di pangkuan ku sekarang. Ini bukan Farish..bukan Farish yang ku kenal. Dia laki laki rapuh, yang sekarang sedang dalam masalahnya. Dan aku tidak bisa melihatnya seperti ini, hati ku rasanya ikut hancur.
“kakak” Shani berdiri didepan pintu.
“Shani..cepat bantu aku !”
—
“kakak tidak apa? Kakak istirahat saja..biar aku yang menemani teman kak Ve” Shani memberi kan minum kepadaku.
Dari tadi aku panik mengurus Farish, seluruh tubuhku gemetaran dan aku terus menangis entah untuk alasan apa.
“Tidak apa Shani..kau lanjutkan saja lagi tidurmu kau bilangkan besok pagi akan pergi bersama Vini nanti kau malah mengantuk.” Aku meminum air yang diberikannya dan tersenyum sekilas.
“iya kak. Aku kekamar dulu, kalau ada apa-apa unnie panggil saja aku.” Shani menepuk bahuku ”berbaring lah kak..sepertinya kau kelelahan.” ucapnya sebelum berbalik pergi.
Aku menatap Shani yang sedang berbaring ditempat tidurku. Badannya tidak panas, tapi dia terlihat lebih menyakitkan daripada orang yang sedang sakit.
Perlahan aku ikut naik ketempat tidur.
Aku melihat wajah Farish, merapikan rambutnya. Menatapnya yang tertidur.
“Keynal belum pernah berbaring disini tapi kau bahkan sudah untuk kedua kalinya..”
Aku memperbaiki selimutnya lalu perlahan menutup mataku.
—
Farish POV
Cahaya pagi menyinariku, membuatku membuka mata.
“Dimana aku?”
Aku merasakan tangan seseorang memelukku, dan itu tangan Veranda. Dia tertidur memelukku.
Aku tidak bergerak, malah berbalik menghadapnya. Sekarang aku ingat, semalam pasti dia yang mengangkatku kesini.
Aku menatap Veranda yang tertidur. Dia cantik bahkan sangat cantik.
Aku terus menatapnya, Melody.. Coba kau yang sedang berada disini sekarang, aku tidak akan pernah melepasmu. Aku akan terus memelukmu menghabiskan hariku bersamamu.
Aku maju dan mengecup pelan bibir manis Veranda.
Aku kangen ciumanmu Mel..
“Farish..” Jessica bangun dan menyadari aku menciumnya, “Kau menangis?!” kagetnya lagi. Veranda perlahan menghapus air mataku.
Aku tersenyum lalu memeluknya masih dalam posisi berbaring. Dia tidak menolak. Ku sandarkan kepalaku dibahunya menghirup aroma tubuhnya.
“Terimakasih Veranda..”
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakitnya Cinta (END)
FanfictionKau mengkhianatiku Veranda - Keynal Maafkan aku Keynal - Veranda Aku mencintaimu Keynal - Melody Aku akan merebut Veranda darimu - Farish