END

866 50 2
                                    

“Melody tidak ada disini, carilah dia”

“Dia bersamaku, tenang saja. Bagaimana dengan orang itu? ”

“Keynal? aku sudah berbaikan. Farish, aku percaya padamu kau pasti bisa mendapatkan Melody lagi.”

“Akan ku usahakan, terimakasih.”

“Fighting !”

Veranda menutup pembicaraannya, dan meletakkan handphonenya kembali. Dilihatnya Keynal yang sedang tertidur disampingnya.

“Ternyata aku sangat mencintaimu Key”

Veranda mengelus pelan rambut Keynal, dan mengecup dahinya, mata nya, hidungnya, pipinya dan bibir Keynal.

Dia melihat mata Keynal masih tertutup, lalu dia pun merebahkan dirinya kembali.
Tiba-tiba Keynal menggenggam tangan Veranda dan mencium pipinya, memeluk erat Veranda dari samping.

“I love You Ve”

Farish POV

Melody sedang berdiri melihat pemandang laut dari siring jalanan. Aku menghampirinya berdiri sejajar disamping Melody, ikut memandang laut dimalam hari.

“Apa yang sedang kau lihat Rish?” Tanya Melody

“Gelap, aku hanya bisa melihat kegelapan.”

“Bohong. Air lautnya kan bercahaya, itu sangat terlihat.”

“Tapi aku tidak melihatnya.”

“Berhentilah berusaha tidak melihatnya, aku tahu kau bisa melihatnya”

“Lalu kenapa kau tidak bisa melihatku disampingmu?” Aku memejamkan mataku, mencoba menahan air mata yang jatuh tapi percuma kurasa air mata ku sudah jatuh dipipi.

Melody mengalihkan pandangannya, dan menoleh ke arahku.

“Aku masih menunggu Mel, Aku masih berharap kita bisa seperti dulu. Aku mencintaimu, tapi kau….” aku menghela nafasku, berat mengeluarkan semuanya, “kau tidak melihatku.”

Aku membalas tatapan Melody

“Maaf” ucapnya. Ya hanya kata itu yang Melody keluarkan.

“sudahlah.. Lagian aku bisa menunggumu. Aku bisa menunggu mu sampai kau bisa mencintaiku lagi.” Aku tersenyum kearahnya dan mengelus rambutnya.
“Tersenyum lah Mel, kau terlihat jelek seperti ini hehe”

Melody tersenyum dan ikut memperbaiki rambutnya, “Enak saja, aku tidak pernah terlihat jelek tahu hahaha”

Sekarang dia tertawa, tawa ini yang selalu ku rindukan. Terlihat polos dan tanpa beban. Aku menyukai Melody yang seperti ini, sangat menyukainya.

Melody POV

Aku dan Farish sekarang duduk di pembatas menghadap laut. Anginnya lumayan kencang.

“Dingin sekali..” Ucapku sambil menggosok-gosokkan tanganku.

“Kau kedinginan?”

“Iya.”

Ku lihat Farish berlari kearah Mobilnya, mencari sesuatu tapi dia kembali tanpa membawa apa-apa.

“Maaf.. Tidak ada yang bisa menghangatkan dimobil, aku juga tidak membawa jaket,  Kita pindah saja sekarang ya,  nanti kau sakit.” panik Farish Wajahnya terlihat gusar sekali.

Aku tersenyum

“Tidak apa, aku masih ingin disini Kau duduklah”

“Tapi, kau kedinginan..”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sakitnya Cinta (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang