Selingkuh

423 27 0
                                    

Veranda POV

Sudah jam 3 kurang, aku siap pergi latihan sekarang. Apa Farish menjemputku lagi ya? Lebih baik aku tunggu saja didepan, dia pasti datang.

Hmm.. Sudah jam 3. Farish mana?

Jam 3 lewat 5 menit, dia belum muncul juga..

Lewat 15 menit.. Sepertinya dia tidak menjemput..

Aku terus bolak-balik diteras, untung saja Shani sedang pergi menginap kerumah temannya kalau tidak aku sudah pasti di ejeknya. Ve bodoh.. Farish kan tidak janji untuk menjemputmu, kenapa kau mengharapkan dia datang.

Sudah ku putuskan, aku pergi saja sendiri.

Aku menuju jalanan, mencari taksi yang lewat. Tiba-tiba sebuah mobil yang ku kenal berhenti di depan ku. Mobil Farish !

Kaca mobil itu terbuka sedikit.

“Kau mau kemana?” Tanya Farish dari dalam mobilnya.

“eh.. Farish.. Aku mau latihan.” jawabku seadanya.

“Latihan? Sekarang?” bingungnya.

Aku mengangguk.

“oo.. Naiklah..” Farish membuka kan pintu mobilnya menyuruhku untuk masuk. Karena aku memang dari tadi menunggunya langsung saja aku naik.

Mobil terus melaju, sampai aku baru sadar kalau jalannya berbeda.

“Farish.. Sepertinya kita salah jalan..” tegurku.

Farish masih terus menyetir menatap kedepan.

“Farish..” panggilku lagi.

“Apa?”

“Kau salah jalan..”

“Tidak”

“Kau salah jalan, seharusnya tadi kau belok kanan bukannya terus.. Ini bukan jalan menuju tempat latihan.” jelasku.

“Aku memang tidak menuju kesana”

“Apa? kau mengajak ku membolos? Aku tidak mau !”

Farish tersenyum melihat ekpresiku.

“Ve.. Kau tau ini hari apa? Tanyanya.

“sabtu”

“Terus?”

“Terus apa?”

Farish tertawa.

“Haha.. Dasar pikun ! Sabtu kan libur”

“hah? Libur.. Astaga ! Aku lupa.” aku memukul-mukul pelan kepalaku.

“Makanya lain kali liat tanggal dulu.”

Ve.. Ve.. Kenapa kau bisa lupa. Pantas saja tadi Farish tidak datang tepat waktu.

Farish melihatku.

“Sudahlah.. Nanti kepalamu pecah.. Haha.” ejeknya.

Aku cemberut sambil memajukan bibirku.

Farish mengajakku makan lalu ke jalan-jalan ke sebuah acara musik.

Hari sudah malam.

“Apa kau suka acaranya?” tanyanya setelah acaranya selesai.

Kami berjalan bersama menuju mobil.

“Suka ! Acaranya bagus sekali !”

“Baguslah kalau kau suka..”

“Apa kau suka sekali dengan musik?” tanyaku.

“Iya.. Karena musik yang memulai semuanya dan juga mempertemukan aku dengan mu.”

Sakitnya Cinta (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang