Kenyataan yang mana

5.3K 476 54
                                    

Bulan nampak kokoh merajai langit di malam hari. Cahayanya menembus kegelapan dengan keindahannya yang samar. Begitupun istana yang terlihat kokoh dengan kemilauan malam yang meneranginya. Akan tetapi, kenyatanya, istana megah itu seperti mati karena tidak ada sedikit pun cahaya selain sinar rembulan. Tidak ada tanda-tanda kehidupan yang biasa penuh dengan para prajurit atau pun yang lain. Semua benar-benar sunyi dalam keheningan dan hanya gemericik air di kolam taman istana terdengar memecah kesunyian setiap malamnya. Hanya suara air, binatang malam dan angin yang berhembus pelan.

Sesosok pria dengan kimono hitam yang selalu berdiri di sisi kolam setiap malam hari hanya menatap bayang bulan yang terpantul di permukaan air. Matanya terpejam menikamti angin yang berhembus pelan menyentuh wajahnya. Perlahan, kelopak matanya terbuka dan menampilkan sorot mata penuh dengan beban atau kesedihan.

"Kembalilah... Hime."

Itulah yang selalu terucap dari bibirnya setiap malam. Berharap, ia tetap menunggu kehidupannya kembali.


My Princess

Naruto © Masashi Kishimoto
.
.
Story by KiRei Apple
.
.
U. Sasuke x H. Sakura
.
.
Typo, Ooc, GaJe, etc
.
.
Don't Like, Don't Read!
.
.
.
.
.
Chapter 9
.
.
-oOo-

Sinar pagi mulai masuk melalui celah jendela membuat seseorang yang sedang terlelap mengerjapkan matanya hingga perlahan terbuka. Senyumannya terlihat saat iris klorofilnya melihat apa yang tersuguhkan di depannya saat ini. Sasuke yang tertidur dengannya menampilkan wajah damai seperti, Sasuke -suaminya. Hembusan nafas halus dengan rambut yang berantakan itu membuat hatinya kembali berdebar. Sasuke menyuruhnya untuk tidur bersama dan ia berjanji hanya ingin tidur bersama, tidak lebih. Dan ternyata itu benar. Sakura yang gelisah karena baru tidur sekamar dengan Sasuke lagi. Ah, mungkin ini baru pertama dengan Sasuke di dunia ini, tapi dengan suaminya ia sering melakukan tidur seperti ini.
Tangannya terangkat, menyisir helaian hitam dan merapihkannya. Senyuman bahagianya yang tadi nampak jelas kini berubah dengan senyuman kesedihan.

"Aku tidak tahu... tapi bagaimana jika suatu saat aku menghilang." ujarnya lirih dengan pelan mengelus wajah Sasuke.

Ketakutan atau mungkin saja kejadian itu terlintas begitu saja dalam pikirannya. Andai dan bagaimana jika seandainya ia benar-benar menghilang dari dunia ini, apa yang akan terjadi dengan dirinya, Sasuke- kun, Gaara-nii, Neji-nii dan yang lainnya. Sejujurnya ia seperti dalam mimpi yang membuatnya terlena akan kenyataan yang menyakitkan dan ia takut untuk bangun. Tapi, ini nyata dan dunia dimana Sasuke ada seolah reinkarnasi suaminya. Sempat terpikir apa ada dirinya di dunia di masa ini? Jika tidak ada bisakah ia selamanya di sini dan jika ada bisakah perasaan dalam dirinya sampai pada siapapun yang menjadi reinkarnasinya.

"Lupakan lah ak -"

Perkataannya terhenti karena tangan yang sejak tadi menelusuri wajah Sasuke tiba-tiba di genggam oleh Sasuke.

Sakura terpaku. Sasuke ternyata sudah bangun, dan apakah Sasuke mendengar ucapannya?

Netra kelam Sasuke menatap dalam ke dalam iris klorofil yang memukau dengan pesonanya. Genggaman tangannya mengerat dan tetap menempelkan tangan Sakura di wajahnya.

"Aku sudah bilang jika aku akan membuatmu tetap tinggal di sisiku dan aku tidak mungkin melupakanmu."

"Sasuke-kun ak -"

My PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang