Last Chapter

4.6K 348 53
                                    

Di tengah-tengah api yang berkobar mengelilingi istana, satu pohon sakura berdiri dengan indahnya tak peduli dengan keadaan di sekitar yang terlihat mencekam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tengah-tengah api yang berkobar mengelilingi istana, satu pohon sakura berdiri dengan indahnya tak peduli dengan keadaan di sekitar yang terlihat mencekam. Hanya dengan melihatnya saja bisa merasakan bagaimana keadaan di sana saat itu dan bagaimana pohon Sakura yang bertahan dari sekelilingnya yang porak poranda.

Gaara sejak tadi mengamati lukisan yang entah kenapa membuat perasaanya seperti ada rasa marah dan sedih saat bersamaan. Sungguh apa yang dilukis dari kakak temannya ini bisa membuat siapa saja yang menikmati dapat terhanyut seolah benar-benar berada di sana, dalam lukisan tersebut. Langkahnya kembali bergeser melihat lukisan yang kali ini melukiskan kedua orang berbeda terlihat tertawa dibawah guyuran hujan dan lagi-lagi mengingatkan dirinya pada mimpi yang pernah dialaminya dan ia merasa dejavu.

"Gaara-kun."

Panggilan dari seseorang membuatnya menoleh dan mendapati senyuman yang selalu menenangkannya entah sejak kapan, ia tidak mengerti dengan perasaan itu. Entah sejak pertemuannya lima tahun lalu atau sebelumnya, karena ia yakin jika perasaan yang ada dirinya sudah lama ia rasakan. Bahagia, sedih dan rindu yang selalu ia rasakan hingga saat ini jika berkaitan dengan gadis itu.

Melangkah mendekat, Gaara berhenti tepat di samping gadis yang kini sedang melihat lukisan yang sepertinya membuatnya tertarik.

"Ah, sangat bahagia." Gaara merespon saat melihat lukisan yang menarik perhatian gadis itu sejak tadi. Terlihat kedua anak yang sedang berjalan di tengah-tengah hamparan bunga cosmos dengan anak lelaki menggendong anak perempuan di punggungnya. Apa yang terlihat dalam lukisan adalah anak lelaki itu menoleh melihat ke samping seperti sedang berbicara dan tersenyum sedangkan gadis kecil itu terlihat tertawa dengan busur dan panah yang terlihat dibawa digendongnya.

Dan Gaara ingat akan kepingan mimpi namun seperti memori yang begitu melekat di ingatannya.

Saat itu langit sangat cerah dan gadis kecil itu berlatih panah yang tentu saja di ajari sang kakak yang merupakan pangeran. Sosok di lukisan itu sekali lagi benar-benar mirip dengan apa yang pernah dimimpikan nya. Terlihat nyata dan tersampaikan hingga ia bisa merasakan emosi yang membuatnya bergejolak merasakan semua perasaan.

"Aku sangat menyukai ini," sang gadis tersenyum kemudian menoleh menatap Gaara dengan tatapan bahagia. "Mereka terlihat bahagia dan entah kenapa aku bisa merasakannya," gadis itu menghapus sudut mata yang hendak menitikkan air matanya kemudian tertawa kecil untuk memberi tahu Gaara jika ia baik-baik saja saat Gaara hendak akan bersuara, "ini semua berkat Sasori-nii haiss, kenapa lukisan yang dia pamerkan terasa sangat menyentuh." gadis itu hendak kembali menghapus air matanya yang entah kenapa tidak bisa ditahannya terhenti oleh cekalan Gaara pada tangannya dan digantikan oleh tangan pria itu.

"Aku pun sama saat melihat ini semua, aku menjadi lemah," Gaara menghapus air mata Sakura dan tersenyum kemudian berujar lagi, "tapi aku merasa bahagia melihat itu, seperti mereka." ujarnya yang kembali melihat lukisan dimana dua orang anak terlihat bahagia menikmati waktu mereka.

My PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang