Keinginan Yang Menyakitkan

5.1K 431 23
                                    


Chapter 10


Seperti hadiah special yang diberikan untuk menembus ruang hidupmu. Dimasa lalu ataupun di masa mendatang. Apa yang kau cari?

Jawaban akan takdirmu?

Cintamu?

Atau pengorbananmu? Mana yang membuatmu tertahan di suatu tempat yang kau inginkan. Apa yang kau ucapkan dan harapkan saat keadaan hidupmu serasa berada di ujung sebilah pedang?

My Princess

.

Disclaimer Naruto : Masashi Kishimoto
.
Story by K.A
.
Pairing: U. Sasuke x H. Sakura
.
Warning : Banyak kesalahan dalam penulisan, etc.
.
.

Sasuke duduk bersandar dengan ponsel di tangannya. Setengah jam lalu mobil yang dikemudikan'nya sudah terparkir di area rumah sakit Suna. Bukan tanpa alasan ia berdiam diri, itu karena sosok yang ikut dengannya sedang terbuai dalam mimpinya dan jejak lelah sangat jelas terlihat jika wajahnya.

Suara ketukan di kaca samping kemudinya membuat Sasuke menoleh kemudian menurunkan kaca jendelanya. Kini, pemuda bersurai merah terlihat saat tidak ada lagi penghalang dan Sasuke hanya mendengus entah karena apa -kesal karena Gaara terlalu cepat datang- karenanya.

"Dia tertidur?" Tanya Gaara saat melihat Sakura yang terlelap. Mungkin perjalanan jauh membuat Sakura kelelahan -pikirnya.

"Hn."

Sasuke melepaskan sabuk pengaman yang melindunginya kemudian yang terpasang pada Sakura. Masih terlelap dan seakan tidak terusik sama sekali, tubuh gadis itu lunglai dan jatuh hingga kini bersandar pada bahu Sasuke.

Melihat apa yang terjadi, Gaara berkata;

"Biar aku yang membawanya." Ucapnya kemudian berlari mengitari mobil dan berpindah kesisi lain pintu. Membukanya, dengan perlahan ia meraih Sakura dengan pelan.

"Gaara."

"Aku walinya." Ucap Gaara menegaskan seolah tahu apa yang dipikirkan Sasuke. Sangat jelas sekali jika adik dari Uchiha Itachi itu keberatan akan tindakan yang dilakukanya. Tapi bagaimanapun ia tidak pedulikan hal itu karena Sakura adalah tanggung jawabnya.
Meraih kedua tangan Sakura dengan pelan dan diletakan di bahunya setelah ia berbalik, dengan hati-hati pula ia meletakan Sakura di punggungnya -menggendongnya- supaya tidak membuat Sakura terbangun.

Sasuke menutup pintu mobilnya dan menghampiri Gaara yang membawa Sakura dalam gendongannya. Kesal? Tentu saja. Tapi melihat itu entah kenapa ia merasa bahagia.

"Apa dia makan dengan baik?" Gaara memulai obrolan menemani perjalanan mereka.

"Kau pikir aku apa?!" Sasuke mendengus kasar seolah diremehkan atas perkataan Gaara.

"Aku percaya padamu."

Sasuke menoleh saat Gaara mengeluarkan kata seperti itu. Dan apa ia salah lihat? Seorang Gaara kini tersenyum tipis walaupun tanpa menoleh menghadapnya.

"Hn."

Tidak ada obrolan apapun setelah itu. Mereka berjalan beriringan dengan gadis dalam gendongan yang terlihat nyaman berada dalam lindungan seseorang ataupun keduanya.

...

"Aku lelah."

Seorang gadis kecil berujar dan menghentikan langkahnya, membuat anak lelaki yang menggandeng tangannya pun menghentikan langkahnya kemudian menoleh -merunduk- menatap sang gadis.
Gadis dengan rambut merah muda tertata rapi dan cantik itu merengut memperlihatkan kakinya yang lecet akibat gesekan baki yang dipakainya.

My PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang