Princess Undercover - The Unknown Castle

506 24 5
                                    

Ed terbangun setelah dia sadar kalau dia berada di sebuah ruangan kedap suara, ia berada di ruangan yang sama dengan Cody. Dia langsung yakin kalau laki-laki yang duduk tidak sadarkan diri di sebelah kursinya adalah Cody simpson. Tangannya terikat, untungnya dia pernah belajar cara melepaskan ikatan tangan tanpa harus menggunakan senjata tajam. Setelah dia berhasil melepaskan ikatan tangannya, dia melemparkan pandangan nya mengelilingi ruangan, mencari tahu apakah di dalam ruangan itu ada Camera tersembunyi atau tidak dan dia menemukan dimana letak Camera tersembunyi tersebut. Dia mengaktifkan alat kecil yang tersemat di bagian dalam sabuk ikat pinggangnya yang dapat mengirimkan signal SOS dan mengacaukan signal yang dipancarkan oleh Camera atau alat elektronis lainnya dan menyebabkan Camera pengintai tersebut akan menunjukkan gambar buram. Dia segera berdiri dan berusaha untuk membangunkan Cody.

"Mr. Simpson?" katanya mengguncangkan badan Cody. Cahaya yang sedikit menyinari ruangan ini membuatnya agak sedikit kesulitan untuk melihat, Ed membuka penutup mata Cody dan melepaskan ikatan di tangan dan kakinya. Ed memiliki belati kecil yang sama seperti milik Liz dan terletak di bagian sol sepatunya. Ed membuka Sabuknya yang bisa mengeras menjadi seperti pedang.

"Mr. Simpson?" kata Ed lagi, jika perhitungan Ed benar, tidak akan lama lagi para penjaga akan menghampiri ruangannya, dan saat itu, Dia harus sudah membangunkan Cody. Tapi sepertinya Cody sedang tidak bisa berjalan. Karena Luka Cody sepertinya lebih parah dari pada yang terlihat. Derap langkah kaki mulai terdengar, "Mr. Simpson, saya mohon bertahanlah, saya akan menyelamatkan Anda, ini pesan dari Putri Liz" kata Cody sekali lagi mengguncang badan Cody yang lemas. Dan Cody mengerjapkan matanya pelan. Memberikan Cody sebuah senjata bukanlah keputusan yang bagus dalam keadaan seperti ini. Jadi Ed tidak punya pilihan lain selain, menggendongnya untuk sementara sampai mereka bisa keluar dari ruangan ini.

~*~

Liza

"Anda harus membantu saya, dan saya akan membantu Anda" ucapku agak tidak yakin. Tapi hanya itu yang dapat aku katakan. Berbeda dengan Ed, aku tidak menjalankan tugas sesuai dengan perintah yang diberikan oleh kerajaan, jadi aku menghindari menggunakan semua peralatan yang dapat mengirimkan signal SOS dan sekarang agaknya aku menyesali keputusanku. aku mendongak melihat kearah ventilasi angin mulai berhembus, samar-samar aku mencium bau laut, dan suara desiran ombak, yang bercampur dengan cicitan tikus. Aku mencoba untuk tidak berteriak setiap kali seekor tikus melintasinya.

"Baiklah, Aku ingin tahu sejauh mana Kau bisa membawaku keluar, asal Kau tahu saja nak, Aku sudah berada di sel ini mungkin lebih dari 5 tahun dan ini adalah sebuah keajaiban karena Aku masih hidup, orang yang datang bersamaku sekarang sudah menjadi tengkorak.. heheh ya, Dia satu sel denganmu" katanya tertawa miris. Bulu romaku berdiri, dan Aku mulai merasa kedinginan.

"Bersiaplah, beberapa menit lagi, mereka mengantarkan makanan dan saat itu, jika kau bisa menyerang si penjaga, maka ambilah kunci selnya dari sabuk kanan ikat pinggangnya. Akan ada dua penjaga yang akan mengantarkan makanan. Satu memberikan makanan dan satu berjaga jika kau melawan, mereka membawa senapan laras panjang dengan ujung belati di tangan mereka" kata Rochefort dengan suara tuanya yang serak dan seperti hantu. Aku menyilangkan kakiku, dan kemudian merobek bagian kaosku, Aku tahu memperlihatkan bagian perut pada kaum laki-laki dapat menggoda mereka, well, kecuali kalau yang Aku goda itu adalah Gay, maka, habislah Aku!

~*~

Edward

Satu,

Dua,

Tiga..

Empat..

Lima..

Enam.. enam.. enam pasang langkah kaki yang berjalan tergesa menuju ruangan, Ed sudah berdiri di belakang pintu, dengan belati pendek di tangan kirinya dan pedang sabuk yang cukup keras dan dapat membelah semangka di tangan kanannya. Pintu terbuka, dia menunggu sampai semua dari mereka masuk kedalam ruangan, dan setelah itu dia menyerang. Dia menyasarkan pedangnya pada setiap kaki mereka lebih dulu, melumpuhkan mereka satu persatu sebelum akhirnya dia menusukkan belati kecilnya tanpa ragu pada tenggorokan mereka, dengan cara seperti itu, meskipun sadis, tapi itu akan membuat lawannya mati perlahan. Mereka bukan lawan Ed yang sudah terlatih sejak kecil. Dia mengambil senapan dan pistol yang dibawa oleh para penjaga itu, dan mengambil semua amunisi yang ada sebelum akhirnya kembali menggendong Cody yang masih setengah sadar setelah mengenakan kembali sabuk ikat pinggangnya dan menyimpan belati kecilnya kembali ke tempatnya-dibawah sol sepatunya, setelah itu dia mengalungkan amunisi hasil rampasannya dan kemudian pergi mencari jalan keluar dari sebuah kastil yang besar dengan Cody di pungungnya bukanlah hal yang mudah. Itu memperlambat gerakannya. Dan misinya kali ini adalah menyelamatkan kekasih sang putri.

Meskipun Kerajaan memintanya menjaga Putri. Bukan kekasihnya, tapi dia bekerja untuk sang putri dan perintah putri adalah perintah yang mutlak harus dilaksanakan olehnya. Meskipun pikirannya ingin menyelamatkan Liz lebih dulu tapi dia tidak bisa melanggar apa yang telah diperintahkan kepadanya. 'Selamatkan Cody, dan bunuh semua pemberontak yang menginginkan kematian Harry' begitu kata liz ketika mereka berdiri menunggu pertukaran itu terjadi.

Dia tiba di bagian tengah aula, bantuan belum juga datang, dan itu menjadi pertanyaan untuknya dan tepat saat ia hendak mengrimkan sinyal lagi, desingan peluru hampir mengenai kepalanya. Dia menunduk sebelum menoleh dan membalas orang yang membidiknya. Samping kepalanya terasa panas. 

Dia menemukan Pilar untuk bersembunyi. Dan menurunkan Cody dari punggungnya. dan kemudian mengecek bagian kepalanya yang terasa panas, darah segar menempel di jemarinya.

"HARRY MENYERAHLAH! DAN ORANG TUA ANGKATMU AKAN SELAMAT!" teriak orang tersebut dari jauh, dan sama-sama bersembunyi. Ed menunggu. sembari mengusapkan darah itu pada pakaiannya, dia menarik senjatanya, dan mengokangnya.

"TIDAK ADA GUNANYA KAU MENGHINDAR! KAU MALAH AKAN MEMBAHAYAKAN LEBIH BANYAK NYAWA LAGI KALAU KAU MENENTANGKU!" kata orang itu. Ed mengintip dan menembak ke arah suara itu terdengar. Bertahun-tahun latihan dan mengikuti beberapa misi nekat yang dilakukan Liz seharusnya bisa membantunya. Dia menekan sabuknya lagi berkali-kali berharap bantuan untuknya segera datang. Laki-laki yang menyerangnya berteriak sambil menyerapah dan membanting headset yang digunakannya karena headset itu berdenging seperti mau memecahkan gendang telinganya dan itu adalah kesempatannya memenembakkan timah panas dari senapannya. dan kemudian desingan peluru saling bersahutan, memecah keheningan malam.

~*~

Liza

Mungkin sudah ada satu jam lebih sejak Liz diberi tahu kalau penjaga akan memberikan makanan untuk mereka. dan rasanya kakinya mulai terasa kram, dan dia berdiri untukk melancarkan aliran darahnya.

"Anda yakin kalau kita mendapatkan jatah makan malam?" tanya Liz.

"Seharusnya iya" kata Rochefort.

"Tapi ini sudah lebih dari... Satu jam sejak Anda bilang mereka Akan memberikan makan malam" kata Liz , Dia berusaha untuk tidak mengigil kedinginan, dengan jijik dia menendang bangkai tikus yang mati karena ulahnya tadi keluar dari selnya.

"Hahaha, mungkin hari ini mereka lupa kalau mereka memiliki tahanan dibawah sini, atau mungkin kemarin adalah hari terakhir mereka memberi makan untukku." kata pria tua itu suara tawanya menggema. Dan beberapa saat tadi Liz sepertinya mendengar suara baling-baling disela-sela deburan ombak, atau mungkin telinganya salah dengar karena orang tua di sebelahnya terlalu sibuk meratapi nasibnya yang akan segera berakhir?

"Haha yang benar saja!" katanya, Dia kembali berjalan mengelilingi selnya dan dia menempelkan kupingnya ke dinding batu yang memiliki ventilasi sambil memejamkan matanya. Mencoba untuk berkonsentrasi. Mengabaikan suara-suara yang merambat melalui dinding, decitan tikus dan gerak lari serangga-serangga kecil, dia benar-benar mendengar deburan ombak di sisi luar kastil dan letupan senapan dan suara baling-baling. Helicopter??

Princess UndercoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang