Seorang gadis sedang duduk memandangi tanaman tanaman di halaman depan rumahnya.
"Biarkan semuanya berjalan seiring berjalannya waktu" gumam gadis tersebut.
Seorang anak laki laki berumur 7 tahun yang bernama Fareez datang menghampirinya.
"Ka? Kaka lagi ngapain?" Tanya nya.
"Gak lagi ngapa ngapain ko, kenapa?" Tersenyum pada Fareez.
"Kata umma, kalo kaka gak sibuk, bantu umma masak buat makan malem nanti" jelasnya menyampaikan amanah dari sang ibu.
"Ouh iya, yaudah bentar lagi kaka temuin umma, Fareez duluan aja ke dalem".
●
"Jassi bantu apa umma?" Tanya gadis itu. Yaa.. Jassilya namanya, akrab disapa Jassi.
"Eh sayang, kamu lagi gaada kerjaankan?" Tanya umma Sadiyyah yang tak lain adalah ibu dari Jassi. Jassi adalah anak ke-2 dari 6 bersaudara.
"Engga ko umma" jawab Jassi yg sedang memerhatikan beberapa bahan makanan didepannya.
"Bagus deh, bantu umma masak opor, sayur sop, kentang balado, perkedel, sama cumi asam manis yaa" jelas umma tanpa menatap Jassi.
"Hah?? Ko spesial banget sih ma?"
"Iya, kan keluarga tante Dinar mau kesini, buat ngobrolin prihal kamu sama Davi"
Tiba tiba saja Jassi tak bisa berbicara apa apa karna mendengar nama Davi.
Melihat Jassi yg merenung disampingnya, umma menghentikan kerja nya yg sedang mengiris kentang."Jass? Kamu ikhlas kan?" Tanya umma yg terlihat sedikit tak tega.
"Ikhlas umma, umma tenang aja" jawabnya membuat umma tersenyum.
"Pegang kata kata umma,, jika kamu tidak ikhlas, pantanglah untuk menyerah, tegar, tetap teruskan apa yang harus di teruskan, jalankan apa yang harus dijalankan. Pada saatnya, kamu akan bersyukur dan menemui hikmah dari semuanya. Insyaallah berkah" nasihat umma sembari mengelus kepala belakang Jasi dan diakhiri dengan mencium keningnya.
"Iya umma, insyaallah.. lagian Jassi bahagia ko dijodohin sama Davi" lagi lagi membuat umma tersenyum.
"Keputusan kakek memang sulit untuk ditolak, maaf ya sayang, umma gak bisa bantu apa apa. Tapi umma yakin apapun keputusan kakek, itu adalah keputusan yang terbaik. Kakek cuma mau yang terbaik buat kamu, untuk masa depan kamu"
"Iya umma, maafin Jassi ya umma, Jassi emang pantes buat dapet teguran kaya gini dari kakek"
*flashback on
Jassi adalah seorang anak yang sangat nakal disekolahnya. Ia sekarang duduk di bangku SMA kelas 11. Dan yang menakjubkan darinya adalah, saking nakalnya ia sampai sampai sudah 2× dikeluarkan dari sekolahannya di SMA. Kelas 10 semester 1 ia dikeluarkan dari SMA Persada karna sudah 2× kabur dari sekolah serta 3× bertengkar dengan siswa lain di area sekolah. Akhirnya ia dipindahkan ke SMA Harapan dan kembali dikeluarkan di akhir semester 2 karena sudah 3× ia kepergok sedang merokok dengan teman temannya yang mayoritas lelaki di halaman belakang sekolah saat jam istirahat.
Kabar kenakalan Jassi ternyata sampai ke telinga kakeknya. Jassi dibuat gila saat kakek Abdurrahman memarahinya habis habisan.
*flashback off
Kakek Abdurrahman adalah ayah dari umma Sadiyyah, beliau memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat dalam islam, selain itu ia sangat tegas dan disiplin dalam bersikap, cenderung galaklah bagi sebagian orang Indonesia. Kesalahan sekecil apapun akan menjadi fatal jika kakek Abdurrahman mengetahuinya. Sampai sampai umma sadiyyah pun pernah beberapa kali tidur di luar rumah karena telat pulang ke rumah.
Umma sadiyyah telat pulang saja hukumannya berat, sedangkan Jassi? Kesalahannya 10 kali lipat dari kesalahan umma. Jelas saja kakek sangat marah dibuatnya."Dimana otak kamu hah?! Memangnya gampang untuk mencari uang hah?! Memangnya sejago apa diri kamu di dunia ini Jassi?? Di dunia mungkin kamu menang! Tapi di akhirat kamu akan mendapat kekalahan dari semua kekalahan!! Apa kamu gak kasihan lihat umma dan abi bekerja demi menghidupi kamu?! Apa cuma kamu anak mereka hah?! Tidak!! Ada Kevin! Vanilla! Shaquel! Fareez! Dan Atthaya!! Biaya hidup umma dan abi kamu itu banyak!! Kamu itu anak perempuan paling tua kan?! Tapi kenapa fikiran kamu itu lebih bodoh dari Atthaya yang umurnya baru 3 tahun!! Kakek gak habis pikir ya, orangtua kamu itu gimana mendidik kamu, apa sih kerjaan kalian selama jadi orangtua bagi Jassi?! Apa harus ayah yang turun tangan buat didik kalian??!!!"
"Jassi yang salah kek, bukan umma sama abi" potong Jassi yang menunduk takut di sofa serta menangis karna disentak oleh kakek Abdurrahman.
Semoga menghibur dan bermanfaat.😇
Maaf jika ada salah penulisan.🙏
Terimakasih😊

KAMU SEDANG MEMBACA
"PROMISE TO BE TOGETHER"
Kurgu Olmayan"Hikmah dari perjodohan" Cinta yang dipaksakan memang SULIT. Tapi jika kita mau untuk menerima, semua itu akan MUDAH dengan sendirinya.