1. Penghianatan

18.4K 1.3K 23
                                    

"Jadi?"

Mark mendongak, melihat haechan yang sedang menaikkan salah satu alisnya melalui ekor matanya..

"kau tidak mau menjelaskannya mark?!" haechan kembali bersuara

Menarik lagi dan lagi antisipasi dari mark, yang bahkan tidak menolak, tidak juga menyangkal..

Haechan mendengus "aku yakin aku tidak sedang berbicara sendiri! Buka mulutmu sialan! Kau fikir ini lelucon?!" umpatnya

"b ba baby.."

"jadi itu benar?!" kembali haechan bertanya

Mark menghela napas, mengangguk pelan..

Haechan memandang mark dengan tatapan datar.. Tidak ada perasaan yang secara jelas tergambar disana.. Sulit untuk menebak..

"kau tau aku paling tidak suka dihianatikan mark?!" desis haechan "kau sudah lupa atau kau hanya coba-coba?!"

Mark membisu

"JAWAB AKU SIALAN!!"

"aku bosan"

"apa?" haechan tidak salah dengar kan? Apa dia bilang? Bosan?

"aku bosan haechan! Tidak kah kau jenuh sendiri dengan sikap sialanmu itu?! Kau terlalu mengaturku, selalu memutuskan semua hal semau dirimu! Bahkan kau sendiri mengatur kehidupan persahabatanku! Aku jenuh haechan! Aku jenuh padamu!" akhirnya setelah cukup lama menahannya, mark mengeluarkan nya juga.. Mengeluarkan semuanya..

Haechan terdiam.. Memandang tidak percaya kearah mark.. "jadi kau jenuh padaku?!" lirihnya

Mark merasa bersalah.. Namun ia tetap pada tekadnya, haechan sudah terlalu mengatur kehidupannya.. Dan itu tidak baik untuk hidupnya..

"kenapa kau tidak jujur saja kalau kau jenuh?!"

".."

"kenapa kau harus bermain dibelakangku?!"

".."

Kembali hening..

Mark tidak bisa menjawab rentetan pertanyaan yang diberikan haechan..

Seolah tenggelan dalam dunianya masing-masing, dengan jarak yang mulai terlihat jelas terhalang oleh tembok tak kasat mata yang memisahkan kedua insan yang awalnya saling mencintai.

"bisakah kau berubah?!" mark memutuskan untuk mengakhiri keheningan yang melanda

".."

"bisakah kau berubah?" mark kembali mengulang pertanyaannya

Haechan memandang datar kearah mark "aku bisa saja berubah.." ucapnya, haechan memandang mark tajam

Mark meraih tangan kanan haechan, mengecupnya singkat "terimakasih baby.. Aku mencintaimu"

"aku bisa saja merubah sikapku.. Tapi tidak dengan keputusanku!"

Mark membeku

"kau sudah tau.. Bagiku tidak ada toleransi untuk penghianat!" desis haechan

"haechannie.." mark berusaha meraih tangan haechan, namun haechan menepisnya

"kita putus!" putusnya final.. Kemudian berlalu meninggalkan mark yang membeku ditempatnya..

Sepertinya mark melupakan satu hal..

Haechan itu pemaaf.. Ia bisa memaafkan semua bentuk kesalahan..

Kecuali satu!

Penghianatan

Haechan sangat membenci penghianatan.. Apapun jenisnya.. Besar ataupun kecil, tidak ada toleransi untuk itu..

Dan bodohnya, mark melakukannya..

31/01/2018

Short Fic MarkChan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang