25th (Here Come The Bad News)

2.3K 269 26
                                    

Kedua sudut bibir Jennie tertarik ke atas membentuk sebuah senyuman manis, kala ia mendengar suara seseorang membuka pintu apartemennya.

"Yeobo, aku pulang!"

Jennie yang sedang sibuk memasak di dapur, segera menghentikan kegiatannya dan berlari kecil menghampiri pemuda yang sudah ia tunggu kepulangannya sejak satu jam yang lalu. Jennie dapat dengan jelas melihat wajah pemuda itu yang tampak lelah dengan peluh yang membanjiri keningnya. Seragam kerja yang dikenakan oleh pemuda itu tampak lusuh karena bermandikan keringatnya dan juga terkena debu yang beterbangan di tempat proyek.

"Jungkook−ah, segera lah mandi dan ganti bajumu. Kamu pasti lelah kan? Aku sudah menyiapkan air hangat untukmu," kata Jennie sembari mengambil ransel Jungkook, mengeluarkan kotak bekal yang ia siapkan untuk pemuda itu yang kini sudah tampak kosong dan menaruhnya ke tempat cuci piring.

Jungkook tidak segera menuruti permintaan Jennie. Pemuda itu justru mengikuti langkah Jennie ke dapur sembari menghirup aroma masakan buatan Jennie yang benar-benar menggugah selera. "Kamu masak apa malam ini? Rasanya aku benar-benar lapar."

Jennie mendorong bahu Jungkook pelan. "Aku belum selesai memasak. Lebih baik kamu mandi dulu saja sembari menunggu aku selesai memasak."

Jungkook tersenyum tipis kemudian menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Tunggu aku ya, Yeobo. Jangan makan malam mendahuluiku," guraunya sembari memberikan kecupan ringan di pelipis Jennie. Kemudian, pemuda itu berjalan menuju kamar mandi.

Sementara Jennie kini sibuk menenangkan debaran jantungnya yang mulai menggila. Bahkan, kedua pipinya yang chubby sudah mulai diselimuti rona merah mudah. Bukannya apa-apa. Sesungguhnya, Jennie belum terbiasa dengan Jungkook yang mulai membiasakan dirinya memanggil Jennie dengan sebutan 'Yeobo.' Pertama, mereka belum menikah. Dan yang kedua, semua ini terjadi begitu tiba-tiba.

Bahkan, dulu ketika Jennie menikah dengan Minki saja, ia dan pemuda itu tidak pernah memanggil satu sama lain dengan sebutan 'Yeobo.' Sepertinya, Jungkook satu langkah lebih maju dibanding Minki.

Jungkook belum menikahi Jennie bukan karena tidak ingin, melainkan tidak memiliki biaya untuk menyelenggarakan sebuah pesta pernikahan kecil-kecilan. Sebenarnya, Jennie tidak masalah dengan hal itu. Akan tetapi, Jungkook bersikeras ingin bekerja membanting tulang, menabung, dan mengumpulkan uangnya untuk menyelenggarakan sebuah pesta pernikahan yang sederhana.

Sejujurnya, Jennie merasa iba pada Jungkook karena di usianya yang masih begitu belia, pemuda itu harus mati-matian bekerja demi kebutuhan hidupnya dan Jennie. Upah Jungkook yang tidak seberapa membuat mereka berdua harus benar-benar berhemat. Untungnya, Jennie pintar memasak meski pun dengan menggunakan bahan masakan yang seadanya.

Jungkook bahkan tempo hari menangis karena tidak mampu membeli banyak kaleng susu khusus ibu hamil mengingat harganya yang sama sekali tidak murah. Untungnya, Sagang mau berbaik hati mengirimkan sejumlah uang melalui rekening Wonwoo untuk membantu Jungkook membelikan beberapa kaleng susu khusus ibu hamil untuk Jennie.

Memang, sejak keduanya tidak tinggal lagi di rumah kediaman keluarga Jeon, hidup mereka benar-benar berubah seratus delapan puluh derajat. Dan jujur saja, perubahan status ekonomi yang secara tiba-tiba ini terkadang membuat Jungkook merasa tertekan. Bukan karena dirinya yang tidak sanggup hidup dalam kesederhanaan. Melainkan karena dirinya yang tidak tega melihat Jennie yang harus hidup pas-pasan di tengah kondisinya yang sedang mengandung darah daging Jungkook.

Terkadang, hal ini membuat Jungkook merasa tidak berguna. Terkadang, ia merasa rendah diri di hadapan Jennie. Karena, dulu Minki selalu memberikan Jennie berbagai macam kejutan ketika mereka masih membangun mahligai rumah tangga bersama. Dan sekarang, apa yang bisa Jungkook berikan pada Jennie selain keharusan untuk hidup berhemat?

Paper Hearts (Jennie X Jungkook, Privated) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang