5th (Manito)

2.4K 340 21
                                    

“Hari ini Lisa sedang berulang tahun! Ayo kita pergi ke taman hiburan bertiga untuk merayakan ulang tahun Lisa!” ajak Jungkook di pagi hari itu.

Jennie yang baru saja terbangun dari tidurnya, mengerutkan keningnya. Ia mengerti bahwa adiknya itu merasa bersemangat untuk merayakan hari ulang tahun gadis yang sedang ia taksir. Tapi, kenapa harus mengajak Jennie juga? Tidak bisakah mereka pergi kencan berdua saja?

“Kenapa kamu harus mengajakku? Kamu pergi berdua saja dengan Lisa. Aku tidak mau menjadi nyamuk di antara kalian,” keluh Jennie sembari membungkus tubuhnya kembali dengan selimutnya. Ia berniat untuk melanjutkan tidurnya.

Namun, Jungkook menyingkap selimut Jennie dan mulai merayap menaiki ranjang Jennie. Pemuda itu berlutut di samping Jennie yang masih terbaring. “Lisa bilang bahwa ini merupakan kali pertamanya berkencan seharian dengan seorang pemuda. Maka daripada itu, ia merasa malu jika tidak ada teman wanita. Ayo lah, kamu ikut ya agar Lisa tidak merasa canggung dan malu,” bujuk Jungkook sembari mengguncang-guncang bahu Jennie.

Jennie mendengus, merasa kesal karena dirinya diseret-seret ke dalam kisah romansa Jungkook dan Lisa. “Dia itu kenapa sih? Aneh sekali. Masa berkencan saja harus merasa malu. Seperti tidak pernah mengenal lelaki saja,” ucap Jennie sarkas.

Jungkook merengut dan memberikan jitakan di kening Jennie yang membuat gadis itu meringis karena merasa kesakitan. “Kenapa kamu jadi menyindir Lisa? Awas kalau nanti kamu bersikap tidak ramah pada Lisa,” ancam Jungkook pada Jennie.

Jennie bangkit dari tidurnya dan duduk dengan tegap. Gadis itu memutar bola matanya. Ia sudah tidak merasa mengantuk lagi. Sebaliknya, perasaan mengantuk itu kini terganti oleh perasaan kesal melihat Jungkook yang bertingkah berlebihan ketika sedang jatuh cinta.

“Kalau tidak mau aku tidak bersikap ramah pada Lisa, maka jangan seret aku ke dalam hubungan kalian! Jangan ajak aku jika hanya akan menjadikanku sebagai pajangan saja agar Lisa merasa nyaman berkencan denganmu!” tukas Jennie dengan ketus.

Jungkook mengerucutkan bibirnya. “Kau ini kakakku tapi sama sekali tidak mau membantuku. Kepada siapa lagi aku meminta bantuan? Hanya kamu satu-satunya saudara perempuanku. Masa Wonwoo Hyung kudandani sebagai perempuan. Kan tidak mungkin.”

“Tapi kamu pikirkan perasaanku juga dong! Memangnya aku suka menjadi nyamuk di tengah acara kencan kalian? Sudah dapat dipastikan bahwa kamu dan Lisa pasti akan mengacuhkanku dan menganggapku tidak ada!” Jennie bersedekap sembari menggembungkan pipinya, tanda bahwa ia sedang merasa benar-benar kesal.

Jungkook yang gemas melihat reaksi Jennie, mengulurkan tangannya dan menusuk-nusuk kedua pipi Jennie menggunakan jari telunjuknya. “Aku janji deh tidak akan mengacuhkanmu,” ucap Jungkook meski pun sebenarnya ia merasa ragu dengan kalimatnya sendiri. Well, merupakan hal yang wajar kan jika sedang bersama dengan gadis yang ditaksir pasti akan timbul perasaan seakan dunia hanya milik berdua saja.

Jennie meleletkan lidahnya pada Jungkook. “Bohong. Sorot matamu saja menyiratkan keraguan begitu.” Gadis itu kemudian mendorong bahu Jungkook. “Sudah sana pergi. Aku mau tidur lagi. Kamu pergi berdua saja dengan Lisa. Manja sekali anak itu jika menolak berkencan denganmu hanya karena tidak ada teman perempuan.”

Jungkook menarik tangan Jennie dan menggenggamnya erat, membuat Jennie merasa sedikit gugup. “Kumohon, bantu aku sekali ini saja,” kata Jungkook dengan tampang memelas.

Jennie menarik napas dalam-dalam, berusaha untuk meredam emosinya pada Jungkook. “Kalau kamu berdua dengan Lisa, lalu aku sendirian kan? Kamu tega membiarkan aku sendirian? Setidaknya carikan aku teman kencan juga agar aku ada temannya!” seru Jennie pada Jungkook.

Paper Hearts (Jennie X Jungkook, Privated) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang