16th (Painful Love)

2.4K 288 26
                                    

“Jika kamu diberi pilihan antara masa depanmu dan masa lalumu, maka kamu akan memilih yang mana?”

Jungkook menoleh dan memandang gadis di sampingnya sembari mengerutkan keningnya, tidak mengerti mengapa gadis itu tiba-tiba bertanya seperti itu.

“Apa maksud dari pertanyaanmu itu, Lalisa?” tanya Jungkook dengan hati-hati.

Lisa hanya menatap Jungkook dengan tampang datarnya sembari mengangkat bahunya, sebisa mungkin berusaha untuk bersikap acuh dan terlihat biasa-biasa saja. “Aku hanya iseng bertanya padamu saja. Jadi, jawab lah. Kamu akan memilih masa depanmu atau masa lalumu?”

Jungkook tampak berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh kekasihnya. “Aku tidak akan memilih. Bagiku, masa lalu dan masa depan itu sama pentingnya. Masa lalu dapat menjadi pelajaran yang berharga untukku. Sementara masa depan akan menjadi kesempatan bagiku untuk memperbaiki diri dan juga keadaanku.”

Lisa berdecak. Raut wajahnya perlahan mulai berubah. Tampangnya mulai terlihat mendung. Wajah cantiknya yang bagaikan boneka porselen sama sekali tidak menampilkan sebuah senyuman yang biasa terlukis di bibirnya.

“Jika kamu harus memilih, apakah kamu tetap tidak akan memilihnya? Apakah kamu akan tetap menggantungkan semuanya dan tidak memberikan kejelasan? Apakah kamu tetap akan mengombang-ambingkan suatu hal tanpa memberikan suatu kepastian?” tuntut Lisa dengan sorot matanya yang kini terlihat berapi-api.

Jujur saja, Jungkook semakin tidak mengerti arah pembicaraan kekasihnya. “Kamu sebenarnya ingin bertanya apa? Jangan berbelit-belit seperti ini, Lalisa. Aku tidak mengerti. Bicara dengan jelas padaku,” pinta Jungkook pada Lisa.

Jungkook mengulurkan tangannya hendak mengusap puncak kepala Lisa, namun gadis itu menepisnya sembari menatapnya dengan sengit.

“Kamu memang tidak pernah mengerti, Jeon Jungkook! Kamu tidak akan pernah mengerti!” hardik Lisa secara tiba-tiba.

Jungkook tersentak, tidak menyangka bahwa kekasihnya akan menjadi semarah ini atas sesuatu yang bahkan dirinya saja tidak tahu. Ada apa sebenarnya dengan Lisa? Apakah Jungkook sudah melakukan suatu kesalahan?

“Lalisa, apakah aku sudah melakukan suatu hal yang salah di matamu? Apakah aku sudah membuatmu kecewa? Bilang padaku, hal apa yang sudah membuatmu merasa kecewa,” pinta Jungkook sembari menatap kekasihnya tepat ke manik matanya.

Lisa membuang pandangannya dari Jungkook. Gadis itu mengusap sudut matanya yang terasa basah. Ini salah. Seharusnya dia tidak menangis di depan Jungkook. Seharusnya, dia tidak menangis di depan bajingan yang sudah menyakiti hatinya sedemikian rupa.

Pada akhirnya, Lalisa Manoban hanya lah seorang gadis terlampau polos yang terlalu mempercayai kekasihnya yang pada kenyataannya merupakan seorang penipu ulung. Bagaimana tidak. Lisa baru saja mengetahui sebuah fakta bahwa Jennie ternyata bukan merupakan anak kandung pasangan suami-istri Jeon. Dan Lisa mengetahui hal tersebut karena tidak sengaja melihat dokumen perjanjian adopsi di salah satu laci yang menyimpan foto-foto Jungkook, Wonwoo, Jennie, dan Sagang ketika mereka masih kecil.

Pantas saja jika selama ini Lisa merasa bahwa perhatian yang Jungkook berikan terhadap Jennie terlihat tidak wajar. Pantas saja selama ini Jungkook selalu bersikap protektif secara berlebihan terhadap Jennie. Pada kenyataannya, semua itu dilakukan oleh Jungkook bukan atas dasar tanggungjawabnya sebagai seorang adik. Melainkan sebuah bentuk perlakuan seorang pemuda terhadap gadis yang dicintainya.

Dan Lisa begitu bodoh sehingga baru menyadari itu semua saat ini. Lisa baru menyadari bahwa ada yang berbeda dari cara Jungkook menatap Jennie. Lisa baru menyadari bahwa di mata Jungkook hanya ada pantulan wajah Jennie, bukan wajahnya.

Paper Hearts (Jennie X Jungkook, Privated) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang