27th (Epilog - Neverland)

4.5K 327 54
                                    

6 years later....


"Minki─ya, apakah surga begitu indah? Bagaimana perasaanmu di sana? Apakah kamu melihat pemandangan yang membuatmu terpukau? Apakah sekarang kamu ditemani oleh banyak malaikat? Dan apakah kamu merasa bahagia? Aku harap kamu bahagia karena aku pun sudah menemukan sumber bahagiaku. Minki─ya, sampai saat ini aku masih sangat mencintaimu. Tidak akan ada yang pernah bisa menggantikanmu. Sampai kapan pun, kamu akan selalu punya tempat khusus di hatiku."

"Choi Minki, pemuda yang tak hentinya menghujaniku dengan kebahagiaan yang tiada batasnya, terima kasih atas segala cinta dan pelajaran yang kamu berikan padaku. Terima kasih karena sudah mencintaiku dengan begitu tulus dan menitipkanku pada seseorang yang mampu menjagaku dengan baik hingga saat ini."

"Choi Minki yang sampai kapan pun akan selalu kuingat keberadaannya, jangan pernah mengkhawatirkanku di sana ya. Karena, sekarang aku baik-baik saja. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk menjadi wanita yang lebih kuat dan siap menghadapi cobaan apa pun. Lagipula, sekarang aku sudah mempunyai dua orang lelaki yang senantiasa akan selalu menjaga dan melindungiku, serta menjadi penyemangatku."

"Choi Minki, pemuda yang paling cantik yang pernah aku temui, aku harap kita dapat bertemu kembali di fase kehidupan kita yang selanjutnya. Dan aku harap kita akan bertemu dengan saling melempar senyuman manis."

"Choi Minki, suamiku, kekasihku, dan sumber bahagiaku, aku harap saat ini kamu sedang memandangiku dari atas sana sembari tersenyum. Aku harap segala beban yang dahulu kamu tanggung sendirian, kini terangkat semua dan melebur begitu saja."

"Minki─ya, terima kasih karena sudah mengajarkan kepadaku apa arti sebenarnya dari mencintai. Terima kasih karena selalu bersabar menghadapiku. Terima kasih karena tidak pernah menyerah untuk selalu berada di sampingku hingga maut menjemputmu."

"Minki─ya, kamu patut merasa bangga padaku karena kini aku sudah tidak menangis lagi ketika aku melihat kembali foto pernikahan kita. Aku bahkan tidak menangis saat ini meski pun aku berada di depan batu nisanmu. Aku ingin selalu menyambutmu dengan sebuah senyuman. Karena, bukankah kamu pernah bilang padaku bahwa kamu menyukai senyumanku?"

"Minki─ya, kamu harus tahu bahwa aku tidak pernah menyesal karena menikah denganmu. Jika aku diberi kesempatan untuk memutar waktu, maka aku akan memilih jalan yang sama. Aku akan tetap memilih untuk mengarungi bahtera rumah tangga bersamamu meski hanya dalam waktu yang singkat. Karena pada waktu yang begitu singkat itu, aku dapat belajar banyak darimu."

"Minki─ya, jangan cemburu ya jika kini prioritasku sudah bukan kamu lagi hehehe. Bukankah merupakan suatu hal yang wajar jika kini aku memprioritaskan seseorang yang sudah mengikat janji suci denganku? Ah, lagipula kamu selalu berpikir secara dewasa. Kamu adalah pemuda yang paling bijak yang pernah aku kenal. Dan tenang saja, sesuai dengan keinginanmu, kami akan hidup bahagia bersama selamanya hingga hanya maut yang mampu memisahkan kami berdua."

"Kemudian....."

Jennie terdiam sejenak sembari mengusap batu nisan yang bertuliskan nama mendiang suaminya. Di sampingnya, ada Jungkook yang merangkul erat bahu wanita itu dan memandangi batu nisan tersebut dengan tatapan penuh arti. Di makam mendiang Choi Minki, terlihat sebuah buket bunga anggrek warna putih yang merupakan bunga favorit Jennie dan Minki dahulu.

"Minki─ya, ada seseorang yang ingin aku kenalkan padamu."

Jennie kemudian mengalihkan pandangannya pada seorang bocah lelaki berusia lima tahun yang sedang berlari kecil mencari keranjang sampah untuk membuang bungkus hamburger yang baru saja ia habiskan. Bocah itu tampak menggemaskan dengan pipinya yang terlihat sedikit chubby.

Paper Hearts (Jennie X Jungkook, Privated) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang