20th (Happiness, Bitterness)

2.6K 236 9
                                    

"Lupakan apa yang terjadi pada malam itu. Anggap saja bahwa setan sedang merasuki raga kita yang membuat kita tak dapat berpikir dengan logis dan melakukan hal nista seperti itu."

Konyol sekali. Setelah melewati satu malam yang terasa sempurna bagi Jungkook, Jennie dengan mudahnya mengucapkan kalimat itu. Seolah apa yang dilakukan oleh gadis itu dan Jungkook hanya lah sekedar bercengkrama, bukannya bercinta di bawah sinar bulan di dalam kamar mungil di kawasan peternakan yang menambah suasana semakin terasa syahdu.

Jungkook tidak mengerti. Rasanya, hati Jennie itu seperti terbuat dari batu. Apakah hal yang terjadi malam itu tidak dapat mengetuk pintu hati kakak angkatnya juga? Lalu, Jungkook harus berbuat apa lagi? Apakah Jennie mengira bahwa Jungkook hanya sedang bermain-main dan melakukan hal tersebut pada Jennie karena sebatas rasa penasarannya sebagai seorang pemuda yang belum memiliki pengalaman bercinta? Memangnya, Jungkook sekotor itu hingga bisa bercinta dengan siapa pun dengan mudahnya?

Kenapa? Kenapa rasanya sulit sekali menggapai sesuatu yang sudah di depan mata? Seolah ada dinding transparan yang menghalangi Jungkook untuk bertindak lebih jauh dan membuktikan kepada kakak angkatnya bahwa perasaannya bukan lah suatu hal yang dapat dianggap main-main.

Ini tentang masalah hati. Ini juga tentang masa depan. Hati Jungkook tentu hanya terisi oleh nama Jennie. Sementara masa depannya, Jungkook harapkan akan terisi oleh Jennie pula. Jeon Jennie. Jennie─nya. Jadi, mengapa gadis itu kini justru seolah merobek-robek rancangan masa depan yang sudah Jungkook buat dengan sepenuh hatinya?

Jika Jennie tidak memiliki perasaan yang sama dengan Jungkook, gadis itu tidak mungkin dengan mudahnya memasrahkan dirinya pada Jungkook yang malam itu tak hentinya memberikan kenikmatan duniawi padanya. Jungkook tahu betul bahwa kakak angkatnya bukan lah tipikal gadis murahan yang dapat bercinta dengan siapa saja. Jungkook tahu betul bahwa Jennie memiliki prinsip yang sama dengan dirinya, untuk bercinta hanya dengan seseorang yang benar-benar menjadi tempat dimana hatinya berlabuh.

Di saat Jungkook begitu yakin bahwa akhirnya ia dapat menyentuh relung hati Jennie, kenapa semuanya secara tiba-tiba kembali ke titik nol? Bahkan lebih buruk. Bukan nol, melainkan minus. Karena, setelah kejadian itu, Jennie secara tiba-tiba menjauhi Jungkook. Gadis itu bahkan enggan untuk bicara dengan Jungkook. Jika mereka bertemu satu sama lain di rumah kediaman keluarga Jeon, Jennie akan menundukkan wajahnya sedalam mungkin seolah menatap wajah Jungkook akan memberikan nestapa pada gadis itu. Seolah apa yang sudah mereka lakukan pada malam itu adalah sebuah dosa besar yang patut untuk dikubur dalam-dalam.

Jika ini merupakan takdir yang harus diterima oleh Jungkook, mengapa takdir itu senang sekali mempermainkannya? Seakan derita yang selama ini Jungkook alami tak pernah cukup. Namun, Jungkook juga tidak ingin mengasihani dirinya sendiri. Karena, Jungkook tahu pasti bahwa bukan hanya dirinya saja yang saat ini ingin menangis sembari berteriak sekencang-kencangnya karena rasa frustasi yang sudah mencabik-cabik relung hatinya. Melainkan Jennie juga yang kini mungkin sedang membenci dirinya sendiri. Jungkook dapat mengetahuinya dari sorot mata Jennie yang ketara sekali memperlihatkan betapa beratnya beban yang harus ditanggung oleh gadis itu.

"Kamu sudah punya Lisa. Kamu harus menjaganya. Jangan sampai Lisa tahu tentang hal ini. Dia adalah gadis yang baik. Dia tidak pantas untuk terluka atas perbuatan hina yang sudah kita lakukan. Dan tolong, maafkan lah aku yang bajingan ini."

Jungkook rasanya ingin membentak Jennie ketika gadis itu mengatakan sederet kalimat yang bagaikan ribuan peluru yang tak hentinya ditembakkan untuk menghujam jantungnya. Namun, itu hanya lah angan-angan Jungkook semata. Karena pada kenyataannya, Jungkook hanya mampu terdiam sembari menatap kakak angkatnya dengan nanar. Tidak ada yang bisa Jungkook lakukan atau katakan karena apa yang diucapkan oleh Jennie memang benar adanya.

Paper Hearts (Jennie X Jungkook, Privated) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang