"Happy birthday to you."
"Happy birthday to you."
"Happy birthday."
"Happy birthday.""Happy birthday to you~~" Seorang perempuan tengah bertepuk tangan dengan senyum sumringah. Ia berteriak kencang menyanyikan lagu ulang tahun yang kemudian hilang dan berubah menjadi tangisan.
Tiupan angin menderu kencang, diikuti sesekali bunyi dentuman dahsyat di angkasa. Langit tengah murka, demikian pula hati perempuan itu yang bernama Viola. Pelupuk matanya berkedut tak kuasa membendung bulir yang tersimpan. Hingga air matanya memaksa keluar dan tak bisa dicegahnya walau hanya sedetik pun. Dress putih yang ia kenakan sudah kotor terkena lumuran lumpur.
Viola menangis sejurus tumpahan air dari langit yang menghujaninya, seperti orang gila, kesal pada apapun yang membuat takdir tragis seperti ini. Kue yang ia bawa sudah hancur. Hujan itu turun bersama alunan kenangan yang berputar di otaknya membuat rasa sakit.
Viola marah. Kenapa Tuhan tidak bersikap adil kepadanya? Kenapa Tuhan mengambil orang yang sangat ia cintai? Tuhan pasti tau hidupnya terasa hampa dan kosong tanpa kehadirannya. Dirinya bahkan sempat berpikir untuk bunuh diri, dan menyusul orang yang dicintainya-untung saja berhasil digagalkan oleh seseorang.
Viola meraung. Ia tidak bisa menghentikan tangisannya. Retinanya tak bisa lepas melihat papan nama bertulisan RAFFI ARKA GAVRIEL yang ada di depannya. Nama tunangannya sekaligus orang yang menjadi tempat sandaran Viola. Sebelumnya, Viola dapat melihat senyum lebar dengan deretan gigi putih tersusun rapih, juga dua lesung pipit manis bertengger di pipinya. Sebelumnya juga Viola dapat menyender dan menangis sepuasnya di dekapan Rafi. Tapi, kini ia hanya dapat melihat sebuah makam dengan tumpukan tanah dan sebuah papan nama di hadapannya.
Viola terus memeluk papan nama itu dan menangis tiada hentinya. Ia terus berteriak tanpa memperdulikan para pejalan kaki yang memandangnya ironi. Bahkan beberapa menganggap Viola sudah gila. Tatapan mata yang mereka lontarkan layaknya caci maki dan kutukan terhadap Viola atas kemalangan hidupnya.
"Bangun lah! Hapus air matamu itu!" suara bariton seseorang berhasil membuat Viola mendongak. Irisnya menelisik wajah orang itu dibawah hujan.
Hmmm... Hayo tebak siapa yaa kira-kira???
Dari sini menurut kalian gimana? Aneh yaa?? Hehehe, jujur aja gakpapa kok. Shasha bukan Sumanto yang suka makan orang 😂😂Next or no ???
Happy readings..
=tinggalkan jejaknya ^^=
KAMU SEDANG MEMBACA
Universe [COMPLETE]
Short StoryCover by : AnhGraphic Everything must be precious time One by one, everything is special for me Although tired because it is difficult I get my strength back When you remember who saw me with a smile Wherever I am, I remain yours I'll always give yo...