DENGAN sisa-sisa energi yang ada, Dzul dan Andin membawa Anggun menuju ruang PKS. Semua siswa di SMA ini harus melapor kepada guru piket ataupun PKS sebelum pulang pada waktunya. Namun, ketika mereka sampai di ruang PKS, tak ada Pak Iyan disana. Alhasil, mengambil inisiatif sendiri, Dzul dan Andin membawa Anggun ke ruang BK.
Beberapa langkah lagi Anggun akan dibawa masuk ke ruangan BK, ketika tiba-tiba cewek itu melonjak minta dilepas dan berteriak mohon ampun.
"Lepasin gue! Lepas! Gue gak mau mati! Gue gak mau mati! Gue minta maaf! Ampun! Jangan bunuh gue!"
Dzul kontan bingung. Siapa yang bakal bunuh cewek itu di dalam ruang BK?
Mendengar keributan dari luar ruangannya, Bu Hera keluar. "Ada apa ini ribut-ribut?"
"Ampun! Saya minta maaf, Bu... Ampun..." Anggun tiba-tiba berlutut didepan Bu Hera yang baru saja keluar. Raut wajah Bu Hera langsung berubah bingung.
"Loh, kenapa minta maaf begini?" tanya beliau.
"Saya minta maaf, Bu... Saya janji gak bakal ngelawan lagi sama Ibu... Saya bakal ngelakuin yang Ibu bilang asal saya gak dibunuh sama dia..." Anggun menangis lagi dalam keadaan terduduk di depan BK.
"Ada apa sih? Saya gak ngerti. Dzul, bawa dia masuk ke dalam," perintah Bu Hera seraya menggestur dengan kepalanya.
"Jangan! Saya gak mau masuk! Jangan! Bunuh aja saya daripada dipaksa masuk!" Rontaan Anggun menjadi-jadi. Dengan kekuatan 4 orang, akhirnya Anggun berhasil digeret masuk ke dalam.
"Aku gak mau masuk... mereka yang maksa..."
Anggun melemas, tubuhnya ambruk di genggaman Dzul.
--------------------------------------------------------
Anggun diganggu hantu? Hantunya siapa sih! Gak gentle banget gak mau nampilin muka.
AHAHAHA, g.g.g.
-litaratur
KAMU SEDANG MEMBACA
show ME
HorrorMereka tak terlihat, bukan berarti tak ada. Highest Rank : #49 [09-02-2018] 2nd story by Litaratur Copyright 2018