"KARNA dia mengganggu Ibuku," jawab Anggun dengan intonasi datar. Kini, tatapan Anggun sepenuhnya kosong. Jiwanya sedang diambil alih orang lain.
"Siapa Ibumu?" tanya Pak Yahya. Tangannya turun, tampaknya hantu ini lebih mudah dikendalikan dan tidak temperamen.
Anggun diam, tak menjawab. Justru tatapannya yang mengarah langsung ke satu titik membuat semua orang yang ada diruangan itu terperanjat kaget.
"Anaknya Bu Hera?" kaget Rika mewakili semuanya. "Kan udah ninggal setahun yang lalu, sih," sambung cewek itu.
"Aku gak suka ada yang melawan Ibuku. Apalagi Ibuku seorang guru. Cewek sialan ini udah ngebentak Ibuku sekaligus gurunya. Dia harus diberi pelajaran."
Satu ruangan senyap. Bahkan Pak Yahya pun kehabisan kata-kata menghadapi setan laki-laki ini.
"Mau kubunuh saja dia," sambung 'Anggun'.
"JANGAN!"
Sekarang satu ruangan mendadak dipenuhi teriakan. Bu Hera sedari tadi memperhatikan ternyata sudah berlinang air mata. Didekatinya Anggun, kemudian diraihnya tangan cewek itu.
"Bayu..." ucap Bu Hera lirih. "Kamu gak pernah Ibu ajari untuk kayak gini 'kan?"
"Tapi aku gak suka ada yang ngelawan Ibu kayak dia. Aku benci, Bu. Aku benci dengan kenyataan kalo aku udah gak bisa jagain Ibu secara nyata lagi."
Bu Hera langsung menarik Anggun ke pelukannya. "Bayu... Maafin Ibu kalo sampe saat ini belum ngerelain kamu. Ibu terlalu egois dan gak ngebiarin kamu pergi dengan tenang."
Menangislah Bu Hera sambil memeluk Anggun erat. Perlahan, tangan Anggun menaik. Kemudian membalas pelukan Bu Hera dengan sama eratnya.
"Ibu gak minta kamu harus selalu jagain Ibu. Ibu cuma pengen liat kamu tenang. Mulai sekarang, pergilah. Jangan temui Ibu lagi. Kalau kamu rindu Ibu, temui Ibu lewat mimpi. Oke?"
Bu Hera melepas pelukannya, kemudian menangkup pipi Anggun. Matanya menyorot sepasang iris pekat Anggun. Iris milik Bayu.
"Makasih, Bu."
Sesaat sebelum Bayu benar-benar pergi, suara Bayu menggaung ditelinga Bu Hera. Sepatah kata: "Aku sayang Ibu."
Di detik selanjutnya, Anggun langsung tumbang. Pingsan.
--------------------------------------
Mas bayu toh:(
Yang tenang ya mas bay... dadah...
KAMU SEDANG MEMBACA
show ME
HorreurMereka tak terlihat, bukan berarti tak ada. Highest Rank : #49 [09-02-2018] 2nd story by Litaratur Copyright 2018