BAB 13

770 78 3
                                    

SETELAH ambruk, Anggun sudah tidak terlalu meronta-ronta lagi. Tapi mulutnya masih menyuarakan permohonan maaf berkali-kali. Dan, cewek itu masih tetap tidak mau masuk terlalu dalam ke BK. Dia duduk menyender persis di depan pintu.

"Anggun..." Dzul mengajak Anggun berbicara lagi. Tapi, kali itu, tatapan Anggun terlihat lebih redup dari sebelumnya. Seperti, Anggun telah kehilangan semangat hidup.

Anggun menggeleng. Dia bisa mendengar ucapan Dzul. Tapi cewek itu tetap bersikeras untuk duduk disitu. Didepan pintu, menghalangi orang masuk.

Buk!

Pintu yang dibuka mendadak itu menabrak Anggun dan membuat cewek itu melonjak kaget.

Dzul membatin. Pas ditabrak baru pindah, emang otak bebal.

"Maaf! Saya gak tau kalo ada orang didepan pintu," Pak Yahya menatap Anggun yang sekarang dapat lapak baru, disudut pintu. Biar saja dia disitu, biar terjepit sekalian. Pasti dalam hatinya Dzul bilang begitu.

"Dia orangnya?" tanya Pak Yahya kepada Andin. Anggukan Andin terbentuk. Lalu, Pak Yahya memegang puncak kepala Anggun. Bibirnya kembali merapal sesuatu.

Sepersekian detik kemudian, tangis Anggun pecah.

"Kenapa kamu ganggu dia?" tanya Pak Yahya tanpa basa-basi.

"Karna dia mengganggu Ibuku." Suara Anggun berubah berat.

Anggun sedang kerasukan hantu laki-laki.

------------------------------------------------

Hantunya rada sensi ya karna ada yang ganggu emaknya.

Siapa sih emaknya?

Btw, enak ya anggun dirasuki setan cowo, g.g.g.g.g

-litaratur


show METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang