14

3.7K 395 148
                                    

-TASTELESS-
.

.

.

.

Happy Reading..

"Kau jahat Joon, kenapa kau tak bilang kalau kau sudah pulang dari Kanada?"

Seorang namja berbahu lebar sedang
berdecak pinggang di depan meja kerja seorang dokter yang hanya terkekeh melihatnya itu.

"Berhenti tersenyum, kau menyebalkan Park Namjoon!"

Namja yang masih setia mengomel itu menatap tajam pada Namjoon. Namjoon mulai berdiri menghampiri namja itu lalu memegangi lengannya.

"Sudahlah Seokjin-ie, kenapa kau marah- marah? duduklah dulu!" Namjoon tersenyum tipis sambil menggiring Seokjin untuk duduk di kursi.

"Aku baru 6 bulan lalu pulang ke korea, dan maafkan aku yang tak mengabarimu, kau tahu? nomer ponselmu hilang saat ponselku rusak akibat terendam di bathup kamar mandi, kau tahu kan aku orang yang ceroboh? jadi karena itu, aku tak bisa menghubungimu." jelas Namjoon Panjang lebar yang dibalas langsung decakan oleh Seokjin.

"Tck! pantas saja aku sudah mencoba menghubungi dan tak pernah berhasil. Untung saja aku bertemu Jimin di jalan, dia memberitahu kalau kau sudah pulang dan berkerja disini. Kau tau? Aku sudah merindukanmu setelah empat tahun kita tak bertemu Namjoon." Namjoon yang mendengar kata Seokjin terkekeh.

"Aku juga merindukan sahabatku yang cerewet." kata singkat dari Namjoon membuat Seokjin tersenyum malu.

"—Oh iya, bagaimana program S2 mu di Canada?, aku tak menyangka sekarang kau sudah menjadi Dokter spesialis Penyakit Dalam di Rumah sakit ternama seperti ini." Seokjin yang sudah melupakan rasa kesalnya mengungkapkan rasa takjubnya pada Namjoon.

Seokjin dan Namjoon dulu adalah sabahat dekat, diusia mereka yang masih 17 tahun mereka sudah berkuliah untuk mengejar gelar S1 jurusan kedokteran, namun empat tahun setelahya Namjoon memilih melanjutkan pendidikannya di Canada untuk mendapat gelar Dokter spesialis, sedangkan Seokjin yang memang memiliki ayah seorang Dokter juga lebih memilih untuk mengelola Klinik sang ayah dan merangkap menjadi Dokter pribadi Keluarga Min untuk menggantikan sang ayah yang sekarang berada di Jepang bersama ibunya. Karena itulah Seokjin dan Namjoon sudah tak pernah bertemu lagi.

"Aku tak enak- enak saja mendapatkan gelar itu, Seokjin. Aku harus berjuang mati- matian untuk menyelesaikan 8 semesterku untuk dapat gelar itu." ucap Namjoon sungguh- sungguh. Ia memang tak bohong, ia tak lupa bahagiamana beratnya usahanya saat di Canada.

"Ne, arraseo.. aku tak pernah meragukan perjuanganmu Joon, dan aku bangga padamu." ucap Seokjin tulus pada Namjoon.

"Kkk~ Kau memang pandai berbicara manis Seokjin-ie! Kau belum makan siang kan? Jja, aku akan mentraktirmu dicafe depan." Namjoon sudah beranjak dari tempat duduknya, dan melepas jas dokternya. Seokjin hanya tersenyum senang menanggapi Namjoon.

-TASTELESS-

Jungkook sekarang sedang duduk di pinggir tempat tidur di kamar sang kakak yang sudah tujuh tahun ini tak pernah ia masuki. Ia masih setia menatap wajah pucat Yoongi yang masih belum sadarkan diri beberapa jam lalu, tangannya sibuk memeras kain handuk kecil untuk mengompres dahi Yoongi.

"Kau memang keras kepala hyeong! Sudah tahu demam masih saja hujan- hujanan sampai basah kuyub seperti tadi." Omel Jungkook pada Yoongi yang masih setia menutup matanya.

TASTELESS (MIN YOONGI) -Slow Update-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang