Readers yang baik hati dan g sombong vote ya..
⚠Typo bertebaran.
.
.
"Kita mau kemana?" tanya Changwook yang sedari tadi bingung karena tangannya terus ditarik Yoona untuk mengikuti langkahnya.
Yoona terlihat tidak berniat menghentikan langkahnya, ia terus menarik pergelangan lelaki itu ke tepi jalan dan langsung menahan sebuah taksi yang kebetulan lewat. "Kita akan menemui Seohyun." ujar Yoona setelah taksi mulai melaju.
"Mwo?" Changwook jelas terkejut. Tentu saja ia tidak ingin menemui Seohyun, ia masih tidak tahu apa yang harus ia jelaskan pada gadis yang entah masih menjadi kekasih atau mantannya itu.
"Aku tahu oppa pasti belum siap bertemu dengan Seohyun setelah selama ini pergi begitu saja" Yoona menatap Changwook dengan lembut mencoba menenangkan Changwook. "Aku juga sama sepertimu oppa, tapi biar bagaimanapun masalah ini harus diselesaikan."
Changwook hanya diam saja, ia terus memikirkan cara apa yang harus ia lakukan agar mereka tidak jadi mengunjungi Seohyun. "Yoona, apa tidak sebaiknya lain kali saja? Kurasa aku...aku belum siap." Changwook memasang ekspresi selembut mungkin berharap Yoona mau mendengarkannya. Tapi gadis itu membalasnya dengan senyum.
"Aku juga belum siap. Tapi aku tidak bisa membiarkan Seohyun terus salah paham dengan keadaan kita yang tidak ada hubungan apapun." Changwook menyerah dan hanya diam menanggung rasa panik yang berdatangan.
Taksi yang mereka tumpangi berhenti disebuah halaman rumah yang luas. Ini pertama kalinya sejak sekian lama Yoona kembali menginjak rerumputan hijau di halaman rumah ini. Ia ingat dulu sering sekali mampir kemari bersama Jessica dan juga Irene, bermain bersama Seohyun hingga larut malam, bahkan kadang sampai menginap.
Yoona menarik nafas dalam bermaksud meneguhkan hatinya. Ia harus berani melangkah lebih jauh kedalam halaman rumah itu. Yoona menghentikan langkahnya saat dia rasa Changwook hanya berdiam diri di sisi pagar tinggi itu. Ia berjalan kembali ke belakang dan menarik lengan lelaki itu untuk mengikutinya masuk walaupun sebenarnya ia yang lebih merasa was-was.
Sesuatu terjadi diluar perkiraan mereka, saat mereka tiba disana mereka disambut wajah sinis Seohyun. Melihat itu membuat nyali Yoona semakin menciut.
Seohyun melirik tangan Yoona yang memegang lengan Changwook, dengan cepat Yoona langsung melepasnya.
"Kau lebih brengsek dari yang aku kira Yoona." desis Seohyun. Ia kemudian melirik Changwook dan ketika Changwook membuka mulut Seohyun menyela. "Jangan katakan apapun Changwook-ssi. Aku tahu maksud kedatangan kalian kemari."
"Seo, dengarkan aku, aku dan Changwook oppa kesini untuk menjelaskan semuanya padamu--"
"Menjelaskan tentang hubungan kalian kan? Aku sudah tahu Yoona, Irene sudah memberitahu aku. Tadi kalian bertemu dan minum bersama di kafe kan?"
Baru Yoona dan Changwook sadari Irene berada disana dari awal. Yoona menarik nafas dalam-dalam. Ini tidak akan mudah karena Irene pasti sudah menceritakan hal yang lain pada Seohyun.
Changwook memandang tajam pada Irene dan dibalas smirk olehnya. Sialan, seandainya kalau dia laki-laki Changwook sudah pastikan dia babak belur saat ini.
"Seo, ini tidak seperti yang kamu kira."
"Cukup Yoona, aku tidak ingin mendengar apapun lagi. Aku menyesal pernah punya sahabat seperti kamu. Pergi saja kalian, lagipula aku sudah tidak ada perasaan apapun untuk Changwook-ssi. Kalian bebas melakukan apapun." Seohyun masuk lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prospects
FanfictionSeorang gadis cantik juga pintar. Dari keluarga kaya tapi menyedihkan. Mengharapkan cinta seorang pria yang bahkan tidak pernah meliriknya.