Readers yang baik hati dan gak sombong Vote ya...
^Happy reading^√^
.
.
Pria itu berbaring terlentang dikasur besarnya dengan sebelah tangan menopang kepalanya, menatap langit-langit kamarnya dengan pamdangan yang sulit diartikan. Ia kembali mengenang masa lalunya.
Jika ditanya apakah ia menyesal atau tidak, ia akan menjawab menyesal, bahkan sangat menyesal. Seandainya saja dulu ia tidak bekerja sama dengan Irene, semuanya akan baik-baik saja. Gadis yang lugu dan polos itu akan menjalani harinya dengan menyenangkan.
Hanya karena egonya yang ingin memang dari rivalnya, Changwook bekerja sama dengan Irene untuk mendekati Yoona. Ia tahu dari Irene Yoona menyukai Sehun jadi tidak akan mudah bagi Changwook untuk memdekati Yoona.
Sehun selalu selangkah lebih unggul darinya dan Changwook tidak suka itu. Sepupu sekaligus rivalnya itu akan menjadi penerus perusahaan milik kakek mereka. Yah, apa boleh buat ia adalah keturunan dari anak perempuan kakeknya. Sedangkan Sehun adalah keturunan dari anak laki-laki kakeknya yang merupakan pamannya sendiri.
Tentu saja perusahaan tidak akan jatuh pada ibunya melainkan ayah Sehun. Sehun adalah seorang pria yang jenius bahkan sejak lahir. Changwook begitu iri dengannya. Ia selalu ingin mengalahkan lelaki bermarga Oh itu. Karena itulah ia ingin membuat seseorang yang dicintai Sehun mencintainya dan membuat Sehun merasa terkalahkan. Tapi ternyata sekali lagi keberuntungan berpihak pada Pria Oh itu, karena ternyata Yoona juga menyukainya.
Hal itu membuat Changwook semakin marah dan ingin menghancurkan Yoona. Kebetulan Irene datang padanya dan meminta kerja sama. Karena merasa tidak akan mudah mendekati Yoona -itu yang Irene katakan- ia memilih mendekati Seohyun yang kata Irene juga menyukainya. Sangat cepat Seohyun yang polos itu menerima pernyataan cintanya yang palsu. Dan ia menggunakan Yoona sebagai perantara untuk hubungannya dengan Seohyun. Sayangnya Yoona tidak tahu kalau ia sedang dimanfaatkan, begitupun Seohyun.
Hal yang paling disesalinya adalah ia telah mencintai Yoona tepat sebelum rencana itu berhasil. Malam saat ia ingin mengajak Yoona membeli hadiah untuk Seohyun hanyalah alasan untuk berjalan-jalan bersama Yoona. Ia ingin mengatakan hal yang sebenarnya. Tetapi sialnya Irene telah bertindak tanpa sepengetahuannya. Ia menyewa seseorang untuk membuntuti mereka dan membuat fitnah.
Tepat dihari ulang tahun Seohyun yang seharusnya menjadi hari bahagia, gadis itu malah menangis sesegukkan. Dan Yoona yang seharusnya memberi kabar bahagia tentang Changwook yang akan memberikan hadiah pada Seohyun menjadi petaka. Irene telah menyebarkan foto itu. Seluruh siswa mengetahuinya. Dan lebih parahnya lagi Irene berusaha menyembunyikan fakta itu dari Yoona. Yoona bahkan tidak tahu apa kesalahannya hingga tiga tahun berlalu.
Changwook menarik nafas dalam-dalam, ia betul-betul menyesal karena telah menjadi pengecut. Ia kabur begitu saja setelah kejadian itu. Ia malu untuk bertemu Yoona dan bersikap biasa saja. Ia juga akan malu pada Seohyun karena telah merusak kepercayaan gadis itu padanya. Sungguh jika waktu bisa terulang, ia ingin mencintai Yoona dengan tulus dan akan menggunakan cara yang lebih baik.
Ia tidak akan membiarkan keegoisannya menjadikannya lelaki brengsek. Sehun sangat beruntung karena sampai sekarang Yoona masih menyukainya. Entah pria itu tahu atau tidak.
.
.
Sehun terus kepikiran dengan kata-kata Irene di kantin tadi. Jika Seohyun menyukai Chanyeol itu artinya Yoona berada dalam masalah lagi.
Aish dasar gadis ceroboh.
Sehun merasa pengap di kamar apartementnya ini sehingga ia memutuskan jalan-jalan keluar untuk sekedar menghirup udara malam. Mungkin itu akan menenangkan pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prospects
FanfictionSeorang gadis cantik juga pintar. Dari keluarga kaya tapi menyedihkan. Mengharapkan cinta seorang pria yang bahkan tidak pernah meliriknya.