Readers yang baik hati dan g sombong vote ya...
Maaf kalo banyak typo
^Happy Reading^√^
.
.
"Aku mohon eomma..." wanita paru baya itu mengelus pundak putrinya dengan sayang. Ia bingung ketika tiba-tiba putrinya masuk dengan derai air mata dan memeluknya. Dan hal yang paling membuatnya terkejut adalah permintaan putrinya itu.
Jessica sesegukkan, perlahan ia lepas pelukannya dari ibunya dan menatap wajah wanita itu. Tangan ibunya mengusap lembut air mata dipipinya.
"Ayo kita pindah eomma.." ulangnya. Ibu Jessica mematung ditempat, ia tidak menyangka apa yang ia dengar tadi itu memang diucapkan putrinya. Ia hanya mampu menatap putrinya yang semakin menangis tertahan.
Menarik nafas dalam Kim Minji mencoba tenang. "Sebenarnya ada apa sayang....ceritakan pada eomma..eoh?"
"Yoona tidak akan pernah menerima kita eomma.. Bukankah kita sudah mencobanya? Kita tidak akan bisa membuat Yoong menerima kita..."
"Apa yang telah terjadi sayang... Apa yang Yoona katakan padamu..jelaskan pada eomma.." Jessica kembali memeluk ibunya, rasanya tidak sanggup ia menceritakan hal ini. Ia tidak ingin ibunya beranggapan buruk tentang Yoona, walaupun ia tahu ibunya juga tidak mungkin begitu.
Minji melepaskan pelukannya dan membawa putrinya ke ranjang untuk mendudukkannya.
"Sekarang jelaskanlah, apa yang Yoong katakan hingga membuatmu seperti ini?" ujarnya lembut.
Jessica mulai mejelaskan bagaimana Yoona yang mendekati Changwook. Bahkan ia juga selalu mencoba melirik Sehun, padahal ia tahu Irene menyukai pria itu. Dan sekarang, hal yang membuat Jessica tidak sanggup lagi adalah Yoona yang mulai mendekai Chanyeol. Ia tidak melihatnya langsung, tapi ia sangat percaya pada Irene. Irene melihat sendiri Yoona yang pura-pura menabrak Chanyeol.
Jessica mengakhiri ceritanya, begitu banyak air mata yang ia tumpahkan hari ini. Jessica merasa bersalah pada sahabatnya. Hanya karena ia menjadi kakak tiri Yoona, Seohyun harus patah hati dan Irene harus mencoba bersabar untuk menghadapi Yoona.
Yoona yang dikenalnya telah berubah semenjak ia menjadi saudara tiri Yoona. Ia sadar apapun yang diminta ibu Yoona pada mereka tidak akan pernah terwujud. Jessica merasa bersalah pada Kim Taehee, ia tidak bisa membuat Yoona kembali ceria lagi, malah ia membuat Yoona berubah semakin jahat. Seharusnya dari awal mereka menolak permintaan Taehee.
"Jadi...mari akhiri ini eomma. Imo juga pasti menginginkan ini. Iya kan?" tanya Jessica.
Minji terdiam, ia memandang lekat putri kandungnya itu lalu memandang keluar jendela kamarnya. "Eomma tidak tahu sayang..." Kim Minji menunduk menyembunyikan buliran air mata yang siap menetes.
"Tolong jaga putriku Minji-ya..hanya kamu yang kupunya, kamu satu-satunya orang yang bisa aku minta pertolongan..."
Kim Minji menatap tangannya yang digenggam erat oleh Taehee. Ia tahu betapa sakitnya Taehee saat ini, diusianya yang masih belum cukup tua ia harus melawan penyakit yang sudah tidak ada harapan untuk sembuh. Ia tahu Taehee punya seorang putri yang sebaya dengan putrinya saat ini.
"Apa maksudmu Taehee-ya.."
Taehee terlihat memejamkan matanya sejenak, ia sangat kesakitan. Taehee telah menyembunyikan penyakit kankernya ini selama bertahun-tahun dari suaminya. Hanya Minji yang mengetahuinya. Minji adalah sahabatnya sejak kecil. Bahkan suaminya, Im Seungwan tidak tahu ia punya sahabat bernama Kim Min Ji. Mereka baru saja bertemu kembali sebulan yang lalu setelah sekian lama terpisah. Itulah sebabnya Im Seungwan tidak tahu siapa Kim Min Ji sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prospects
FanfictionSeorang gadis cantik juga pintar. Dari keluarga kaya tapi menyedihkan. Mengharapkan cinta seorang pria yang bahkan tidak pernah meliriknya.