"Kumpulin sini hapenya, semuanya ya. Bukan cuma yang baru aja, yang modelan jadul juga," perintah Bu Sarkas.
Iya, ini mau ulangan. Terdengarlah keluh kesah si Raja dan Naufal yang gagal menyelundupkan hape jadul mereka ke dalam loker.
Semua hape siswa dikumpulkan di atas meja guru. Seperti ulangan biasanya.
"Siapa yang absen?"
"Jisang, bu."
"Suratnya ada?"
Satu kelas saling menoleh ke arah sang sekretaris, Firda.
"Ga ada bu, tapi katanya sih dia izin ke luar kota."
"Izin doang mah, bentar lagi juga pamer foto di grup kelas," ujar Baram setengah kesal.
Beberapa menit mereka mengerjakan soal, tiba-tiba heboh satu ruangan penuh dengan suara notif hape. Bu sarkas terkejut.
"Astaghfirullah, kok nggak kalian silent sih? Mana bisa barengan segala lagi. Siapa ini? "
"JISANG, BU!" koor sekelas.
"Hani, saya pinjam buka hape kamu ya, mau liat ini siapa."
Hani mengangguk.
Setelah memeriksa hape Hani, kemudian Bu sarkas berkata pada Firda;
"Firda, Jisang di alpha saja, ya? "
"Lho, kenapa bu?"
Bu sarkas menggeleng pelan.
"Jisang malah pamer foto di pantai gini. Udah, di alpha saja. Biar kapok anaknya."
Meanwhile di pantai Parangtritis ....
Jisang: anjir lidah gue kegigit! Siapa nih yang ngomongin gue?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Stereotipe Menengah Atas
HumorSMA Samudra itu mainstream kok, sama kayak sekolah lainnya. Meski dianggap stereotip, rasanya tidak adil ya kalau semua manusia itu sama? - a cheesy literature