Habis pelajaran olahraga di Gor, anak-anak udah mau bubaran. Ada saja yang teriak heboh, siapa lagi kalau bukan Hani.
Beberapa anak nyamperin keluar Gor, antara kepo atau mau nyumpel mulutnya Hani.
"Ular woe! Ular!"
"Ariz! Ngapain itu pada di luar?" tanya Hilmy setelah mengembalikan bola basket.
"Ada ... Ular."
"Woe, anjing! Eh, awas!" Gantian suaranya Hanse ini.
"Lah, anjing apa ular?" Ariz ikutan bingung, "anjing katanya."
Saat akan balik ke kelas, di sepanjang lorong sekolah penuh dengan anak-anak yang teriak heboh.
"Lah, ada gempa apa gimana?" Arka tiba-tiba berjongkok di samping Ariz.
"Anjir, bukan lah, ada satpol pp ngembalikin anak tawuran."
Lah, ini malah Tan, si anak kelas samping ikut-ikutan muncul.
"AAAA ANJINGNYA LEPAS!" ini adek kelas tenggorokannya nggak sakit apa ya, teriak mulu.
"Wehee mana anjingnya? Mana?"
"Ban*sat, wakil kepala sekolah ikutan kepo sama anjing lepas, ckckck .... "
Jadi begitu, yang bikin heboh satu sekolah cuma anjing kecil yang lepas dan jadi tontonan anak-anak (plus wakil kepala sekolah yang gabut)
"ARIZ NGIBUL! KATANYA ULAR!"
"Mana gue tau, Hil!"
Yah, si Hilmy ngambek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stereotipe Menengah Atas
HumorSMA Samudra itu mainstream kok, sama kayak sekolah lainnya. Meski dianggap stereotip, rasanya tidak adil ya kalau semua manusia itu sama? - a cheesy literature