Symphony

299 42 9
                                    

(Inspired song: Symphony - Clean Bandit ft. Zara Larsson)

.

.

"Yak! Lee Hyukjae! Sudah berapa kali kubilang untuk mengembalikan kunci ruang latihan sebelum jam 5?!"

Aku benar-benar kesal. Bagaimana tidak? Namja dari kelas sebelah ini selalu telat mengembalikan kunci, membuat tugasku sebagai Ketua Kedisipilinan jadi lebih lama.

"Sudahlah, jangan marah begitu, Hae," ia menepuk-nepuk bahuku, "kalau kau kesal menunggu, kenapa tidak sekalian saja melihatku latihan?"

Aku menggeleng, "Tidak, terimakasih." Lalu aku pun menaruh kunci di tempat seharusnya, dan segera pergi meninggalkan Hyukjae.

I just wanna be part of your symphony

Demi Tuhan! Ini sudah hampir jam 6 dan lagi-lagi Hyukjae belum mengembalikan kunci. Sampai kapan aku harus menunggu dia setiap hari seperti ini?

Bahkan sekarang suara detik jarum jam terdengar begitu mengganggu di telingaku. Mau tak mau aku akhirnya bangkit dan berjalan menuju ruang latihan. Lihat saja, mulai besok aku tak akan mengijinkannya menggunakan ruangan tersebut.

Dentuman musik mulai bisa kudengar,menandakan jarak ruang latihan hanya tinggal beberapa langkah. Ketika aku hendak mendobrak pintu dan berteriak,  mataku terlebih dulu menatap sosoknya yang tengah menari, gerakan nya begitu luwes  mengikuti irama, seolah sudah menyatu dengan musik itu sendiri.

Tiap hentakan kakinya, tiap pergerakan lengannya, tiap peluh yang menetes dari tubuhnya, semua itu membuatku terpukau akan sosok yang awalnya kukenal sebagai pembuat onar itu.

Will you hold me tight and not let go?

Tatapanku masih tertuju padanya, hingga Hyukjae melihatku dan menghentikan tariannya. Ia tersenyum lebar dan melambai ke arahku.

"Jadi akhirnya kau kesini juga, eoh?"

Aku menghela napas, kenapa juga tadi aku sempat terpukau olehnya?

"Cepat keluar, ini sudah hampir jam 6." Entah kenapa aku jadi tidak bisa memarahinya.

Tanganku hendak mengambil kunci yang masih menggantung di pintu, namun tiba-tiba tubuhku tertarik kebelakang.

Kaget? Itu belum seberapa karena selanjutnya yang kulihat adalah wajah Hyukjae yang begitu dekat dengan wajahku. Jemarinya menggenggam lenganku cukup erat.

"Sebentar lagi saja, hm?"

Tunggu.

Kenapa jantungku jadi berdetak kencang begini?

Like a love song on a radio

Entah apa yang membuatku menuruti kemauannya, tapi nyatanya sekarang aku sedang duduk di samping pintu, menatap Hyukjae yang kembali menari.

Semakin lama aku memperhatikan gerak-gerik tubuhnya, semakin aku tidak bisa mendengar suara alunan musik yang keluar dari tape. Justru yang kudengar kali ini hanya suara hentakan kakinya, suara decitan lantai, juga suara detak jantungku.

Suara-suara itu seolah berharmonisasi dalam pikiranku, menjadikannya sebuah lagu yang sangat kusuka.

Will you hold me tight and not let go?

Pandanganku teralihkan darinya ketika sadar bahwa hari sudah benar benar gelap. Dengan terburu aku bangkit dari kursi dan mematikan tape.

"Mau sampai kapan kau menari? Sudah malam, lanjutkan besok saja."

Kali ini aku benar-benar mengambil kunci dari lubangnya, lalu menatap Hyukjae dan mengisyaratkan agar ia keluar dari ruangan.

Anehnya ia justru tersenyum lebar.

Selang beberapa detik kemudian, ia berlari ke arahku. Jemarinya kembali meraih lenganku, menggenggamnya dan membubuhkan sebuah kecupan di sana.

"Sampai jumpa besok, Hae!"

Aku terpaku. Jantungku berdetak teramat sangat kencang.

Ketika kesadaranku sudah kembali, kudapati Hyukjae yang sudah berlari dilorong.

"YAK! LEE HYUKJAE!"

Namun teriakanku sama sekali tak membuatnya berhenti.

.

.

End.

.

.

Yang suka tergoda liat Hyukjae pas lagi nge dance, angkat tangan 🙋

Ya, lagu Symphony ini aku maksudkan untuk detakan jantung Donghae yang heboh saat liat Hyuk nari 😌

Agak susah juga  nge definisiin orang salting 😅 tapi semoga kalian tetep enjoy bacanya 🙏

Jadi, silahkan komentar dan vote kalau kalian enjoy baca ff ini, ya! 💙 kritik dan saran pun kuterima dengan senang hati 💙

BIG THANK YOU FOR YOU ALL *hug*

OPPOSITE (let's sing a song) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang