Release Me

306 37 28
                                    

(Inspired song: Release me - Mandy Harvey)

.

.

Don't you have something to say to me

Do what I can't no matter how I try

Jantung Hyukjae berdegup kencang, tubuhnya terasa begitu gerah, napasnya terengah layaknya seorang yang telah berlari jauh.

Ah, sudah berapa lama ia menahan gejolak dalam dadanya ini?

Sudah berapa lama ia memandangi wajah yang menjadi penyebabnya tak bisa tidur?

"Maaf Hyuk," Donghae bangun dari atas tubuh Hyukjae, "kau tidak apa-apa?"

Tapi Hyukjae terdiam, masih terfokus akan perdebatan di dalam pikirannya sendiri. Rasa sakit karena di tabrak Donghae hilang begitu saja, namun sebagai gantinya, hati Hyukjae saat ini seolah ingin meledak.

Mata Donghae yang menatapnya heran justru terlihat sangat mengagumkan baginya, bak menghipnotisnya agar tak berpaling barang sedetik pun.

Kenapa Donghae selalu seperti ini?

Selalu membuat hatinya tidak karuan.

Break my heart, set me free

Just tell me good bye

Bahkan di saat gedung olahraga ini sedang kosong melompong dan sepi, kenapa Hyukjae merasa bahwa dirinya sedang di tahan dalam sebuah ruang berjeruji yang sangat sempit?

"Hyuk? Kau terluka?" tanpa aba-aba Donghae menyentuh pipi Hyukjae, mengecek keadaan sahabatnya yang masih berbaring di atas lantai.

Dengan refleksnya Hyukjae menepis pelan lengan Donghae. "Aku...tidak apa." ia bangkit dan merapikan seragamnya yang sedikit berantakan.

Sebuah rasa nyeri terasa di pergelangan kakinya ketika ia hendak berjalan. Hampir saja Hyukjae kembali terjatuh kalau Donghae tak sigap menahan tubuhnya.

"Kau terkilir?" nada bicara Donghae terdengar khawatir . "Kalau begitu biar kuantar ke ruang kesehatan."

Namun Hyukjae menggeleng, menolak tawaran Donghae. Bukan rasa sakit di kakinya yang menjadi masalah.

Sang brunet terheran akan sikap Hyukjae yang menurutnya sedikit aneh. "Kenapa? Aku yang membuatmu begini, lagipula mana bisa aku membiarkan sahabatku sendiri terluka?"

Oh, release me!

Please, release me!

Oh, Lee Donghae.

Perkataannya membuat Hyukjae semakin sakit. Begitu sesak dan nyeri di dada, menimbulkan goresan luka baru di sana.

Hyukjae tak bisa lagi menahannya.

Sekali gerakan, ia mendorong tubuh Donghae hingga jatuh terbaring di bawahnya. Sang brunet terkejut, pun ketika Hyukjae membubuhkan sebuah ciuman kasar pada bibirnya.

Mencumbu bibir tipis miliknya dengan begitu agresif. Bahkan perlawanan Donghae juga membuat Hyukjae semakin liar. Sisi lain yang selama ini ia kubur menyeruak keluar dari dalam dirinya.

Sekuat tenaga Donghae menendang tubuh di atasnya, melupakan sejenak bahwa Hyukjae adalah sahabat yang sangat ia sayangi. Karena saat ini Donghae sedang marah, marah akan Hyukjae yang mencoba menyerang dirinya.

"HENTIKAN, HYUK!" Donghae bangkit, tinjunya mengenai wajah Hyukjae, menimbulkan tetesan darah yang keluar dari hidung sahabatnya itu.

Hyukjae tersadar. Ia menatap mata Donghae yang menyinarkan kekecewaan begitu dalam, sebelum akhirnya sosok berambut brunet itu membalikkan badan dan meninggalkannya sendirian.

Ah, terlanjur sudah.

Donghae sudah mengetahui bagaimana Hyukjae yang sebenarnya.

"Ini salahmu, Hae..."

Hyukjae tersenyum pahit.

"Salahmu karena mengurungku dalam hatimu."

Oh please, release

Release me

Oh please, let me go

.

.

End.

.

.

Lagu ini bener-bener recommended banget buat yang mau baca sambil dengerin, gimana lirik dan melodinya begitu menyentuh hati 😭

Like, seriously, ekspresi sakitnya Hyukjae dan Donghae jadi tergambar jelas kalau kalian dengerin lagu ini 😭

...

Yuk, silahkan request kalian mau genre apa. Genre yg paling banyak di request ntar aku realisasiin😘😘 boleh apa aja ko, mau angst, gore, romance, fantasy, atau nc juga boleh 😋😋😋

Kutungguuuu😘

...

Silahkan beri komentar dan vote kalau kalian enjoy baca ff ini, ya💙 kritik saran pun akan ku terima dengan senang hati💙

BIG THANK YOU FOR YOU ALL *hug*

OPPOSITE (let's sing a song) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang