Hurt

294 38 8
                                    

(inspired song : Hurt - Chase Goehring )
.

.

.

[Hey, baby, you don't have to live this way]

Lolongan serigala dikejauhan membangunkan Donghae.  Kepalanya begitu berat saat mencoba mengingat kejadian kemarin malam.

[You don't have a debt to pay]

Matanya menyalang ketika berhasil mendapatkan memori-memori kejadian itu. Dengan terburu langkahnya menuju ke jendala, membuka tirai itu dengan kasar. Sorotannya nanar melihat Bulan purnama yang bersinar terang.

[So put your foot down and pick your heart up, off of the ground]

Apa yang harus ia lakukan? Hatinya bimbang sekaligus takut di saat yang bersamaan. Akankah sosok itu datang seperti saat pertama kali? Haruskah Donghae membawa tombaknya yang terbuat dari perak untuk berjaga-jaga? Tapi bagaimana kalau Donghae hingga melukai sosok itu?

[Cause that's not where you belong, I can prove that without this song]

Donghae membulatkan niat. Jemarinya meraih kenop pintu, memutarnya perlahan. Hembusan angin malam menyapa kulit wajahnya. Malam yang lebih mengerikan dari sebelumnya, ia tahu. Oleh karena itu napasnya begitu berat, jantungnya berdegup dengan cepat.

Kulitnya meremang ketika mendengar suara lolongan serigala yang semakin jelas. Begitu jelas hingga Donghae bisa ikut mendengar jejak langkah hewan buas itu.

[But for now just play along]

Sosok serigala berbulu hitam itu kini berada tepat di depannya. Mata nyalangnya menatap Donghae, suara geramannya seolah penuh amarah. Taring-taring tajamnya basah oleh cairan merah yang kental, masih terlihat begitu segar.

"Hyukjae, kembalilah? Waktunya kau pulang." Donghae berusaha tersenyum, meski kakinya gemetar luar biasa.

[I know you've been hurt by the way that he talks to you]

Hatinya ikut nyilu ketika sadar bahwa sosok buas di hadapannya terluka. Sebuah luka cakaran yang cukup panjang menyilang di punggung hingga ke daerah perutnya. Hyukjae kembali melewati pertarungan, entah yang keberapa kali.

"Hyukjae? Aku memanggilmu. Kemarilah, pulang dan kembali padaku."

[Hurt by the way that he fights with you]

Hyukjae yang masih dalam sosok werewolf nampaknya tak bisa mendengar Donghae. Pikiran dan nalurinya masih dalam mode bertarung yang siap menyerang siapa --atau apa pun-- yang berada di depannya.

Semuanya berjalan dengan begitu cepat. Sang werewolf melompat sambil menggeram, menerjang Donghae. Donghae yang tanpa senjata itu hanya bisa menahan wajah Hyukjae yang berusaha mencabik dirinya.

[Hurt by the way, that he loves you]

"Hyukjae! Sadarlah!"

Tak peduli berapa kali dan seberapa kencang Donghae berteriak, sosok Hyukjae nya tak menggubris sama sekali. Tangan Donghae yang sudah tak sanggup menahan amukan sang werewolf  membuat cakar tajam itu berhasil menggores kulitnya.

Donghae meringis, namun dirinya kali ini berhasil terlepas dari jeratan Hyukjae. Ia berlari ke arah belakang rumahnya, mengambil tombak dari perak miliknya.

[I know you've been hurt by the way that he talks to you]

"Hyukjae! Aku tak mau melukaimu!"

Sang werewolf hanya merespon dengan sebuah geraman, matanya nyalang menatap ke arah mata tombak yang di acungkan Donghae ke arahnya.

"Hyukjae! Kumohon! Kembalilah!" Donghae benar-benar sudah kehabisan ide untuk mengembalikan Hyukjae ke wujud manusianya. Tangannya yang semula gemetar karena ketakutan itu kini semakin gemetar, akibat dari cakaran sang werewolf yang sakitnya luar biasa.

[Hurt by the way that he fights with you]

Tetesan darah yang berasal dari luka Donghae itu rupanya menarik perhatian Hyukjae. Bau amis yang kembali menghidupkan nafsu membunuhnya. Dirinya siap kembali menerjang Donghae, ketika tiba-tiba manusia di hadapannya itu ambruk.

Hyukjae terdiam. Werewolf itu terdiam.

Suara lolongan serigala yang begitu panjang menggema di dalam pikirannya.

Kakinya melangkah perlahan ke arah tubuh Donghae yang hampir tak sadarkan diri. Matanya menatap sosok manusia itu dengan lebih lembut. Sang werewolf menundukkan kepalanya, perlahan mengusap-usapkan surai lebatnya pada wajah Donghae.

Ia kembali melolong, begitu panjang, seolah penuh penderitaan. Tubuhnya perlahan menyusut, kembali ke wujud manusianya.

Hyukjae memeluk erat Donghae yang menatap lemah kearahnya. Andai Donghae bisa, ia ingin membalas pelukan kekasihnya itu dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja. Tapi kesadarannya semakin menghilang, semuanya terlihat begitu kabur.

Tepat sebelum matanya terpejam, Donghae mendengar Hyukjae berkata lirih.

"Aku benar-benar mengerikan, Hae..."

[Hurt by the way, that he loves you...]

END.
.

.

.

Halo! Sebuah ficlet kembali hadir menemani malam weekend kalian!

Apa Donghae mati? Entahlah, aku pun tidak tahu (TT) Semoga dia baik-baik aja yaaa:"(((

Dan seperti biasa, kalau ada yg mau dengerin lagunya, video kutaruh di atas;)

Last but not least, mind to comment and vote? I'll be very happy!

BIG THANK YOU FOR YOU ALL*hug*

OPPOSITE (let's sing a song) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang