Adina

125 5 0
                                    

Aaliya selalu berpedoman pada satu hal dalam mencari kekasih,

"Jangan cari cowo yang punya sahabat cewek. Karena seberapapun dan sebanyak apapun dia berkata kalau dia sayang kamu, dia akan lebih memilih sahabatnya. Dibanding kamu."

Dan sayangnya, Aaliya gagal menjaga pedoman itu.

***

Namanya Dirga. Dia lelaki yang populer di sekolah. Bukan karena anak basket, anak futsal ataupun ketua OSIS, tapi dia lelaki yang terkenal karena sifatnya.

Dirga adalah seorang lelaki yang pasti diidamkan banyak wanita. Tampan, perhatian dan selalu memberikan perhatian berlebih. Kalian ingin tahu seberapa perhatian seorang Dirga? Kejadian ini menimpa Aaliya, seorang perempuan biasa, tidak banyak bicara dan belum pernah jatuh cinta.

Hari itu sangatlah normal. Langit penuh dengan awan namun cuaca sangat panas. Aaliya berjalan sendirian meninggalkan kelas. Tidak lupa dengan earphone yang menyumbat telinganya. Tentu saja hari itu sangat aneh, "Terlalu normal," pikir Aaliya.

"Astaga!"

Suara Aaliya yang mungkin jarang terdengar oleh murid murid sekolah cukup menggema hari itu. Ia terpeleset karena ada genangan air yang tergenang tanpa alasan. "Panas-panas begini kenapa ada genangan air, sih?" kata Aaliya dalam hati. Rok sekolahnya basah dikarenakan cipratan air, kakinya sedikit luka karena tersandung dan handphonenya terbanting ke tanah. Jangan lupakan malu yang ia rasakan. Sempurna.

Setelah sibuk membersihkan kotoran yang sedikit menempel di lututnya, Aaliya-pun berusaha berdiri.

"Lo gapapa? Kok banyak orang tapi ngga ada yang bantuin lo?"

Tanpa menoleh siapa lelaki yang berkata padanya, Aaliya dengan dingin menjawab, "Gapapa. Saya bisa sendiri. Makasih."

Aaliya dengan cepat meninggalkan sekolah sambil menutupi wajahnya yang sudah merona. Untuk pertama kalinya ia merasakan malu yang luar biasa.

Lelaki itu menatap Aaliya dari jauh sambil sedikit tertawa. Benaknya terus bertanya-tanya, siapa perempuan itu?

"Ga!"

Suara perempuan yang sudah tidak asing di telinga lelaki itu membuat Dirga Davian menoleh dan tersenyum lebar.

"Pelan pelan, Nat. Tadi ada anak cewe kepleset disini. Gue gamau nolongin orang dua kali."

Nata menatap Dirga dan tersenyum jahil, "Pantesan lo senyum senyum daritadi. Abis nolongin cewe? Cakep gak? Naksir gak? Udah kenalan belom?"

Dirga reflek menjitak dahi Nata karena selalu berkata seenaknya, "Lo tuh emang paling aneh. Gue bahkan nggak pernah liat cewe itu di sekolah."

"Gue bisa bantu cari tau kalau lo perlu," tawar Nata.

"Gak usah. Gue punya feeling kalo gue akan ketemu dia lagi."

***

"Kak, kemaren aku mimpi aneh."

"Tumben?"

Aaliya berdeham bingung. Haruskah ia bercerita kepada kakaknya?

"Kalau bingung gausah cerita dulu. Udah mau sampe sekolah nih. Tapi kalo gue tebak sih, mimpi cowo ya?"

Ardian Keanu adalah lelaki luar biasa. Alasan Aaliya sangat nyaman bercerita segala hal kepadanya adalah ia tidak perlu repot repot bercerita panjang lebar dari awal, karena Ardian sudah bisa menebak apa yang ada di pikiran adiknya itu.

"Kapan-kapan aja kalau gitu. Aku turun duluan aja, Kak. Ada tugas yang mau aku kumpulin. Daah!"

Aaliya berjalan memasuki gerbang. Langkahnya terhenti saat ia melihat sisa genangan air yang membuatnya jatuh kemarin. Kepalanya menggeleng-geleng cepat dengan harapan memori atas kejadian kemarin bisa hilang dari kepalanya.

Kepada Hujan Aku BerceritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang