05. The Concubine : That Peach Napkin

3.8K 571 75
                                    

(WARNING! CONTAINS INAPPOPRIATED WORDS AND SCENE)

If my thoughts could be described as a Color,

Which one would You choose?

Do my eyes still search for You.

Do they peer Everlong from a field of Poppies?

Red like the color of this Stain on my Lips,

Forever the shade of Biting my Tongue.

(Words Written in Napkins : Red, Proxima)


       "Sukyi – Park, Kemarilah." Jimin menurutinya, ia berjalan mendekati Taehyung yang memanggilnya dengan senyuman terpasang. Tanpa ragu ia menyambut tangan lelaki itu dan menurutinya saat tangan itu menariknya dalam pangkuan.

"Kau sungguh membanggakan ku tadi." Taehyung berkata senang, tangannya meraba pelan kaki selirnya dari luar pakaian dengan gerakan main-main.

"Sudah sepantasnya saya seperti itu Cheona." Jimin membalas rendah hati, senyuman masih tidak luntur dari bibir merahnya yang di pulas gincu.

"Kau sangat cantik, kau juga pandai, bahkan sekarang orang – orang tidak mempermasalahkan statusmu sebagai seorang laki-laki. Kau benar-benar pelacur kecil yang beruntung, Sukyi – Park." Raja muda itu terkekeh bangga, tangannya kini mengelus pipi selirnya lalu menyapukannya ke bibir penuh sang selir sebelum memasukkan jempolnya main-main.

"Mulut ini benar-benar pintar berbicara, mari kita lihat bagaimana dengan hal lainnya." Lalu ia menariknya dalam sebuah ciuman dalam yang terburu.

Malam itu keduanya saling berpacu mencari kepuasan dunia dengan pakaian yang sudah terlucuti dan terserak dimana – mana

.

.

Plaetinuhm's Present

2018

The Concubine

.

.

.

"Mamanim, Menteri Yoon sudah menunggu anda." Jimin melirik Jisoo yang membisikinya. Ia hanya mengangguk dan kembali bersikap biasa saja ketika memasuki paviliunnya.

"Menteri Yoon."

"Sukyi – mama." Menteri Yoon berdiri dan memberi salam penghormatan sebelum kembali duduk setelah dipersilahkan oleh Jimin.

"Ada apa anda menemui saya di siang hari seperti ini, Yeonggam?" Jimin bertanya sedikit penasaran, tetapi nada suaranya sama sekali tidak mencerminkan rasa penasarannya sama sekali.

"Saya ingin menyampaikan kabar yang penting, Sukyi – mama." Wajah menteri Yoon terlihat panik, tetapi anehnya juga terlihat bersemangat.

"Ini mengenai kabar Pangeran Jinsoo." Jimin terkesiap, ia memandnag Menteri Yoon tidak percaya.

"Apa maksudmu Yeonggam? Sudah jelas bahwa kita tidak pernah mendengar kabarnya lagi. Bahkan Cheona sendiri sudah mengumumkan kematiannya." Ia hampir membentak lelaki tua itu sebelum sang Menteri mengeluarkan lipatan kertas dari lengan bajunya.

The ConcubineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang