06. The Concubine : Antipode

3.2K 492 87
                                    

Real love is peaceful

Not draining

You are to find rest

When in the arms

Of your lover

(r.h. Sin | poem #116)

"Tunggu sebentar, Jinsoo – gun kau kah itu?" Langkah lelaki itu terhenti, ia tidak menjawab tetapi tidak juga bergerak.

"Aku tidak tahu apa yang kau maksudkan." Lelaki itu kembali beranjak sebelum ada tubuh yang menahannya dalam pelukan dari belakang. Punggungnya bisa merasakan bagaimana keras degub jantung orang yang tengah memeluknya sekarang.

"Jinsoo – gun. Anda masih hidup, aku tahu itu." Betapa Jimin sangat merindukan orang di depannya ini.

"Aku percaya bahwa kau memang masih hidup, Jungkook – ah." Jimin mengeratkan pelukannya, ia menghembuskan nafas lega. Rasanya seperti semua beban yang empat tahun ini menghantuinya seolah menghilang seketika.

"Maafkan aku, tapi sepertinya anda salah orang." Satu sentakan kuat dan pelukan itu terlepas, lelaki berpakaian hitam – hitam itu meninggalkan Jimin sendirian dalam sekejap.

"Tidak, saya benar. Itu anda, Jinsoo – gun."

.

.

Plaetinuhm's Present

2018

The Concubine – Antipode

(Direkomendasikan membaca sembari memutar media atau mendengarkan lagu Jung Sewoon – It's You)

.

.

Lelaki tinggi itu tampak serius dengan buku dan kuas dalam genggamannya, sesekali ia akan menghampiri peti – peti yang bertumpuk di sekelilingnya.

"Kook – ah, ini ada peti berisi gulungan kain katun kualitas baik. Aku harus meletakkannya dimana?" Lelaki yang dipanggil Kook itu menoleh, ia melongok melihat peti besar yang ditunjuk lelaki tua itu.

"Coba paman letakkan saja disini. Aku akan memeriksanya setelah aku memeriksa tembikar- tembikar ini." Kook tersenyum cerah, sang lelaki yang di panggil paman itu mengangguk ia segera menginstruksikan anak buahnya sesuai dengan apa yang Kook perintahkan.

"Bagaimana tembikarnya?" Kook berbalik, ia langsung membungkukkan badannya hormat melihat lelaki berperawakan tambun yang baru saja menepuk bahunya pelan itu.

"Semuanya bagus, Naeuri. Pedagang dari Pyongyang memang dapat diandalkan. Mungkin ada satu dua yang sedikit cacat, tapi kecacatan itu tidak akan membuat kita rugi banyak." Lelaki tambun yang di panggil abonim itu mengangguk tanda mengerti sembari mengelus jenggotnya.

"Yeokshi, kau memang dapat diandalkan, Kook – ah." Ia tertawa sambil menepuk bahu Kook dengan bangga.

"Samchon!"

Pandangan mereka teralih pada sumber suara, senyuman lembut tampil di wajah berumurnya saat melihat gadis manis berperawakan lembut yang tengah melambaikan tangannya semangat.

"Aigoo, ada apa dengan keponakanku ini? Kenapa mau berepot-repot mengunjungi bilik kerjaku, hm?" Sang gadis hanya tertawa lembut mendengar ucapan pamannya. Alih-alih menjawab ia mengangkat buntalan kain yang sedari tadi dibawanya.

The ConcubineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang