.
.
Plaetinuhm's Present
2018
Epilogue : The Concubine – You Are
(Direkomendasikan membaca sembari memutar media atau mendengarkan lagu Taeyeon – U R)
.
.
Lelaki itu masih sibuk menghentak keyboard, mengetikkan huruf demi huruf mengisi space kosong dalam laman aplikasi Microsoft word miliknya. Sesekali ia akan melirik buku – buku setebal bantal yang terbuka di kanan kirinya atau malah melirik lembaran kertas yang ada dalam pangkuannya.
Sesekali ia akan menggelengkan kepalanya ke kanan dan kiri, menimbulkan bunyi 'krek' pelan tanda lehernya yang sudah terlalu lama tegang dalam posisi yang sama.
"Masih belum tidur?" Lelaki itu menoleh, menatap seorang lelaki manis yang berdiri sambil menyandar di daun pintu. Si manis, nama kucing persian peak nose belang tiga mereka, ada dalam gendongannya. Si lelaki jangkung menggeleng, ia tersenyum dan melepas kacamata yang tadi ia kenakan sebelum memberi gesture agar lelaki itu datang mendekat.
"Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kamu belum tidur?" Ia tersenyum saat si lelaki pendek melemparkan diri dalam pelukannya. Memilih bersempit – sempit dalam kursi yang seharusnya menampung satu orang kini dinaiki dua orang dan uh satu kucing?
"Nggak bisa tidur kalau nggak ada kamu, Tae." Lelaki yang dipanggil Tae, atau Taehyung lengkapnya, tersenyum. Ia mengelusi rambut Jimin, lelaki dalam pelukannya, sayang.
"Hanya sebentar lagi, sabar ya aku masih mengerjakan bab empat. Tidurlah dulu." Taehyung masih betah mengusak rambut Jimin yang kini malah sibuk menyamankan diri dalam pelukannya.
"Hmm."
"Hei, Jimin – ah. Jangan tidur disini, nanti badanmu sakit semua." Taehyung kini menarik – narik pipi gembil Jimin sayang. Mencoba mencegah Jimin tertidur dalam pelukannya dan berakhir mengeluh tiada akhir besok pagi.
"Biar saja! Biar kamu besok menggendongku kemana mana. Biar tahu rasa karena tega meninggalkan aku tidur sendiri." Jimin bangun, ia mencebik. Tak dipedulikannya si manis yang meronta – ronta karena terjepit.
"Jangan ngambek begini dong, kan kalau disertasiku cepat selesai kamu juga yang untung Jimin – ah. Menurut padaku ya?" Taehyung masih betah membujuk, Jimin menggeleng.
"Karena disertasi itu kamu bahkan nggak datang ke pernikahan Namjoon – hyung dan Hoseok – hyung. Kamu kira aku nggak malu datang sendirian, Tae? Buat apa punya suami kalau begitu." Lelaki itu kini kembali bersideku, bibirnya maju beberapa mili membuat Taehyung gemas bukan kepalang.
"Saat itu kan aku sudah terlanjur janji pada Yoongi – hyung untuk pergi meneliti disertasiku Min – ah. Kamu kan tahu kalau Yoongi – hyung meneliti Raja Jungjoon dan aku meneliti Raja Yeonhwanggun. Ini akan memudahkan kami, menekan biaya juga." Taehyung mengelus pipi Jimin, lelaki itu tadinya seperti hendak protes tapi memilih diam.
"Sekarang tidur dulu ya?" Jimin menghela nafas, ia malah menyurukkan kepalanya di dada Taehyung.
"Malam ini saja temani aku dulu ya, Tae? Janji besok tidak akan begini." Suara Jimin terdengar lelah. Taehyung melirik jam dinding yang terpasang, sekarang sudah pukul setengah dua belas malam gawat jika Jimin tidur terlalu larut dan berakhir terlambat datang bekerja ke museum.
![](https://img.wattpad.com/cover/111685074-288-k526156.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Concubine
Fanfiction[ REWRITTEN ] Bunga teratai adalah analogi yang tepat mengenai hidup Park Jimin, Dimana keindahan nya mekar disaat ia berada ditengah kubangan nafsu hewani, Di tengah perebutan kekuasaan, cintanya mekar merekah. Maka, manakah yang akhirnya menjadi t...