11. The Concubine : Thundering

2.2K 372 98
                                    

I wish love was perfect as love itself

I wish all my weaknesses could be hidden

I grew a flower that can't be bloomed in a dream that can't come true

.

- BTS, Fake Love

.

.

Plaetinuhm's Present

2018

The Concubine - Thundering

BEWARE OF MATURE CONTENT

(Direkomendasikan membaca sembari memutar media atau mendengarkan lagu BTS - Fake Love)

.

.

Pagi hari terasa damai tapi terasa aneh angin memang bertiup sejuk tapi seolah ada satu perasaan yang menganjal setiap orang, orang dahulu bilang bahwa perasaan itu yang muncul ditengah damainya situasi adalah pertanda. Pertanda bahwa sebentar lagi akan ada badai besar yang datang.

Jimin terlihat melamun, di tangannya ada satu batang jarum yang ia gunakan untuk menyulam. Sesekali dayangnya akan meliriknya yang masih terlihat 'hilang'. Tidak biasanya majikan mereka berlaku seperti ini.

"Ah!"

Mereka terkejut, terlebih Jimin. Ia sama sekali tidak menyangka saat melihat telunjuknya sendiri yang mengeluarkan darah bahkan menodai kain sulamannya.

"Sukyi - Mama, anda baik-baik saja?" Jisoo terlihat khawatir, dengan sigap ia segera menyodorkan sapu tangan putihnya.

"Aku baik-baik saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan begitu." Jimin tersenyum sembari menerima uluran sapu tangan dari Jisoo. Wajahnya masih saja menyungging senyum, seolah keterkejutannya tadi tidak pernah terjadi.

"Baik, mama." Jisoo mengangguk hormat, Jimin kembali melanjutkan kegiatannya melapisi kerangka sulaman dengan benang - benang sutra yang diimpor dari Ming. Membuat kain di hadapannya terlihat semakin cantik dengan sulaman.

Jemarinya meraba sulaman bunganya yang hampir selesai. Sulaman rangkaian melati putih yang menariknya pada masa lalu. Alisnya mengernyit dengan sudut bibir tertarik.

"Hari ini, Selamat atas pernikahan anda. Daegun - mama." Bisiknya.

"Jadi." Pipi Yoonji menyemburat kemerahan, ia menggigit bibir tipisnya menahan senyuman senang tampil di wajahnya. Dadanya berdetak tak karuan sedari tadi sedangkan Pangeran Jinsoo, atau Kook - ah nya, yang kini berstatus sebagai suaminya masih saja saling berdiam diri.

"Jadi apa, buin?" Jungkook tersenyum melihat tingkah malu - malu istrinya. Sedikit banyak ia teringat pada seseorang saat ia menatap Yoonji begitu.

"Annimnida, Daegun - mama. Tidak ada apa-apa." Yoonji menggeleng cepat, ia sontak melempar cengiran jenaka sebelum akhirnya tersadar dan menutup mulutnya malu.

Jungkook meraih jemari istrinya, merematnya pelan dan memaksa Yoonji untuk menatapnya.

"Mulai saat ini, kau adalah istriku. Tidak perlu berlaku terlalu hormat seperti itu. Bukankah kau dulu bahkan berani memanggilku dengan suffiks dekat?" Jungkook tersenyum sembari mengelus tangan Yoonji dalam genggamannya.

The ConcubineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang