Folklorist and his Legacy

2.5K 85 10
                                    

Crimson Butterflies; The Fatal Frame

By. Luna Sedata

All characters belong to Tecmo.inc as this is only one of fan fiction from Playstation 2, X-box, and Nintendo Wii Game. With this disclaimer, author owe nothing with Tecmo-Koei.inc

Mengisahkan tentang event yang terjadi pada game Fatal Frame 2: Crimson Butterfly. Ditulis kembali dengan gaya novel dan alur cerita yang cukup detail sehingga dapat dinikmati bahkan tanpa harus bermain gamenya. Tentu saja jika reader pernah memainkan gamenya akan memudahkan untuk mengikuti kisah ini.

Mulai Hour. 08 dan seterusnya, detail cerita akan semakin berkembang dan mungkin agak sedikit berbeda dengan alur game-nya. Walaupun begitu, jalan cerita dan ending tetap disesuaikan dengan cerita original. Perubahan ini dibuat agar fanfic tidak monoton mengingat game-nya sendiri terdiri dari banyak pertarungan yang berulang-ulang dan tidak perlu (dapat di skip).  Well... enjoy the story.

Genre : Adventure, Horror, Tragedy, Fantasy.

______________________________________________________________________________

Hour 13 : Folklorist and his Legacy

 

If all the ceremonies fail, the gate to hell will open, the dead will pour out, and the skies will go dark. they call this disaster ‘The Repentance’… ”

~Seijiro Makabe

 

“Memangnya, apa yang membuat kakak berpikir kalau panggung boneka ini aneh?” tanya Mio heran, walaupun selang beberapa detik kemudian, dia menyadari kalau pertanyaannya itu sama sekali tidak berbobot.

“Aku lupa kalau kakak paling sensitif dengan barang-barang misterius...”lanjut Mio malas sementara Mayu hanya tersenyum lemah.

“Aku tidak pernah menikmati kemampuan anehku ini Mio, kau tahu itu...”balas Mayu.

“Kalau menurutmu, apa yang aneh dengan panggung miniatur—”

“Bonekanya...”jawab Mio cepat yang praktis membuat Mayu penasaran. Sang kakak pun memutuskan untuk memandang deretan boneka itu dengan lebih teliti.

Panggung boneka itu terdiri dari tiga tingkat dengan masing-masing deretan dipenuhi oleh boneka-boneka kembar. Bonekanya sendiri terdiri dari sepasang boneka kaisar, sepasang boneka permaisuri, sepasang boneka pangeran, sepasang boneka puteri kaisar, sepasang pelayan perempuan, dan sepasang samurai dengan posisi yang acak dan tak beraturan. Masing-masing boneka memiliki pasangannya dengan wajah yang sama. Melihat semua itu, Mayu segera menyadari apa yang Mio maksud.

Crimson Butterflies; The Fatal FrameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang