Another Way to Tachibana House

2K 62 14
                                    

Crimson Butterflies; The Fatal Frame

By. Luna Sedata

All characters belong to Tecmo.inc as this is only one of fan fiction from Playstation 2, X-box, and Nintendo Wii Game. With this disclaimer, author owe nothing with Tecmo-Koei.inc

Mengisahkan tentang event yang terjadi pada game Fatal Frame 2: Crimson Butterfly. Ditulis kembali dengan gaya novel dan alur cerita yang cukup detail sehingga dapat dinikmati bahkan tanpa harus bermain game-nya. Tentu saja jika reader pernah memainkan game-nya akan memudahkan untuk mengikuti kisah ini.

Mulai Hour. 22 dan seterusnya, detail cerita akan sedikit menyimpang mengingat rumah Kiryu-Tachibana adalah salah satu bagian paling rumit untuk dijabarkan sebagai cerita. Karena itulah, untuk bagian kecil ini akan dibuat lebih dramatis dari game-nya. Perubahan ini dibuat agar fanfic tidak terlalu panjang dan berbelit-belit mengingat game-nya sendiri terdiri dari banyak pertarungan yang berulang-ulang dan tidak perlu (dapat di-skip).  Well... enjoy the story.

Genre : Adventure, Horror, Tragedy, Fantasy.

______________________________________________________________________________

Hour 22 : Another Way to Tachibana House

 

“The day when the twins must be separated, it's called The Cleansing...!”

~Yoshitatsu Kiryu

 

            Angin berhembus pelan dengan kabut tebal yang mengintai dari segala penjuru. Tepat di depan pintu masuk utama rumah Kiryu, Mio berdiri dalam diam dengan kedua matanya yang agak bengkak usai menangis. Mio menatap pintu utama rumah tersebut dengan tatapan yang kuat, seolah-olah tekadnya sudah penuh dengan komitmen untuk menyelamatkan kakaknya.

            Mio sadar lampu kameranya sudah mulai redup tanda film-nya hampir habis, sementara stok film yang masih bisa dipakai pun tidak banyak lagi. Mio hanya bisa melakukan penghematan dengan sedapat mungkin menghindari pertarungan yang tidak perlu.

            Bisakah Mio melakukannya sementara gadis itu sendiri sadar betul betapa sulitnya menghindari para hantu yang ada? Mio menutup mata kirinya lagi karena pandangannya yang masih tidak biasa. Sesaat, dia mengira ada seorang gadis yang melihatnya dari salah satu pojok dinding jalan. Sayangnya, bayangan itu hilang lebih cepat dari gerakan matanya.

            Mio segera menyadari kalau responnya lebih lambat karena matanya yang bermasalah, namun terlepas dari semua itu, Mio tidak punya pilihan lain selain melangkah masuk lebih jauh ke dalam rumah Kiryu yang tingginya tiga lantai itu.

            Pintu geser ganda berderit keras saat Mio menggesernya dengan hati-hati. Saat Mio melangkah masuk, pintu utama itu segera tertutup sendiri. Mio yang sudah terbiasa dengan fenomena seperti itu tidak menggubrisnya.

            Yang Mio pikirkan sekarang hanyalah mencari cara agar bisa menyusul Mayu secepatnya. Mio bahkan membatalkan niatnya untuk meminta petunjuk Itsuki tentang rumah bersangkutan. Tentu saja ini spekulasi besar-besaran mengingat Mio tidak pernah menelusuri rumah Kiryu sebelumnya.

Mio hanya berharap kalau ada jalan lain di rumah ini, selain jembatan langit, yang bisa mengantarnya ke rumah Tachibana. Lagi pula Mio Sudah terlalu lama meninggalkan Mayu, dan dia tidak bisa menerka apa yang sedang direncanakan oleh kakaknya yang kini sedang dipengaruhi oleh Sae itu.

Crimson Butterflies; The Fatal FrameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang